23.DIA YANG TAK PERNAH MELIHATMU

8.2K 429 3
                                    

Ketika rindu menjadi debu. Ketika hujan menjadi embun. Ketika api menjadi abu. Ketika aku menjadi sosok kerinduan, tapi kapan? Akankah itu menjadi sebuah kenyataan?
-------------------

Berbagai macam alur kehidupan. Berbagai cara untuk direndahkan. Dengan segala angan yang berlebihan. Pantaskah untukmu tak menahan?

Jika ada cara untuk membuat seseorang mencintaimu dengan sedalam mungkin, maka berusahalah, karna proses yang panjang akan sebanding daripada proses yang sebentar.

Jika ada yang bisa diibaratkan maka ketahuilah. Nayya tengah melamun di jam pelajaran kosong kali ini. Sorot mata nya kosong, hampa tanpa adanya binar kehidupan.

Dia masih memikirkan cara apalagi yang membuat arkan luluh. Harus bagaimana lagi? Tetap menunggu sampai waktu habis? Tetap mengikuti segala arah arkan? Kapan? Kapan cowok itu akan menerimanya sebagai kekasih yang sebenarnya?

Ia menghembuskan nafas nya perlahan. Disebelah nya tata sedang asik mendengarkan musik dan bermain ponsel. Tata menoleh. Sadar diperhatikan. Ia melepaskan headset nya lalu menghadap ke arah nayya. "Apa?"

Nayya cemberut kesal. "Gapapa," Katanya seraya mengalihkan pandangan.

Kali ini tata yang menghembuskan nafas nya kasar. "Udah gue bilang nyerah aja nyerah! Orang yang gak mau diperjuangin tuh tandanya udah bener-bener gak suka nay!"

Nayya melirik keatas berpikir. "Kalo nunggu sampe sebulan sampe waktu nya abis gapapa kan?" Tanyanya polos.

Plak

Sebuah buku mendarat sempurna di kepala nya. Nayya menatap kesal tata. "Sakit tau ta!"

Tata melengos keras. "Batu kok ngerasa sakit," Sindirnya.

Nayya cemberut kesal. "Ini kapan pulang sih?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin sahabatnya terus menyuruhnya berhenti. Karna ia memang tidak ingin.

Tata mendengus kesal. "Lo tau ya! Gausah nanya nanya!" Balasnya seraya memasang kembali headset nya.

Nayya bertopang dagu lagi. Menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Ia memilih melamun di jam pelajaran kosong kali ini. Karna tidak minat tidur, maksudnya ia tidak mengantuk.

"Woy! Woy woy! Pulang cepet cuk!! Guru-guru pada rapat!!"

Seruan itu membuat semuanya langsung berdiri dengan semangat dan langsung membereskan alat tulis yang ada di meja.

Nayya menoleh dengan pandangan bingung ke arah ketua kelas mereka. "Ron? Serius?"

Lelaki dengan seragam rapi dan dasi yang terikat sempurna itu mengangguk semangat. "Yoi nay."

Hem, tipikal anak rajin pun kadang senang jika mendapat pulang cepat.

Kali ini nayya yang tersenyum puas. Ia ingin jalan-jalan rasanya sekarang, em bagaimana dengan arkan?

Nayya mematung. Ia mengerjapkan matanya berulang kali. Memastikan Apa benar itu arkan yang di hadapan nya?

Tata berdiri. Dia melepas headset yang ada di telinganya dan di sampiran di saku jaket nya. Lalu mengedarkan pandangan pada murid-murid yang heboh. "Lo ngapain?"

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang