PROLOG.

58.8K 2K 73
                                    

Ilusi itu tampak nyata namun tetap saja semuanya fana.
-------

"Arkan apa kamu gak pernah sayang aku?" Gadis itu menatap cowok dengan seragam berantakan itu dengan sendu.

"Enggak." Kata cowok itu datar.

Rongga dada nya terasa sesak. "Kenapa? Kenapa kamu gak pernah mau coba suka sama aku?"

Cowok itu menyeringai remeh. "Lo bahkan udah tau jawabannya,"

Jeda cukup lama.

"A-apa?" Tanya gadis itu lagi.

"Karna lo terlalu murahan!"

Gadis itu membeku. Air matanya lolos begitu saja.

"Apa aku salah suka sama kamu?"

"Iyalah jelas!"

"Apa aku salah cinta sama kamu?"

"Jelas salah bego!"

"A-apa aku salah berjuang untuk kamu?" Bibir gadis itu bergetar menahan isakan.

"Dan sekali lagi jawaban nya adalah iyya."

Gadis itu menatap cowok yang masih memasang wajah dingin itu dengan nanar.

"Gue gak suka sama lo! Harus berapa kali gue bilang biar lo nyerah!?"

"Aku gak perduli arkan! Aku bakal tetep suka kamu! Dan kamu bakal suka sama aku!"

"Cih! Murahan!"

Gadis itu menunduk, meremas ujung seragam putih nya dengan perasaan campur aduk.

"Apa kamu sebenci itu sama aku ar?" Tanya gadis itu berharap bahwa kata 'tidak' yang akan didapatkannya.

"Jelas!"

Semua asumsi itu dipatahkan.

"T-tapi kenapa? Apa salah aku? Kenapa kamu gak beri aku kesempatan buat dapetin hati kamu sedikit aja arkan?"

Sudut bibir cowok itu terangkat membentuk senyum sinis. "Karna gue gak tertarik sama lo! Udah puas!?"

Gadis itu menggeleng kecil. "Apa aku kurang cantik?"

"Bukan cantik yang gue maksud,"

"Lalu... Apa arkan?"

"Gue gak suka sama cewek caper kayak lo!"

"A-aku kayak gini, biar kamu sayang sama aku," Gadis itu berusaha memegang tangan cowok dihadapannya.

Tapi yang ada malah ditepis.

Cowok itu berdecih. "Gue malah jijik sama sikap lo itu,"

"Pergi! Gue gak suka sama kehadiran lo! Hidup gue jadi berantakan tau gak!? Lo bukan tipe gue!"

"A-aku masih pacar kamu ar..."

"Iyya, pacar taruhan."

Senyum gadis itu terukir pahit. "A-apa aku gak boleh jadi pacar sungguhan kamu?"

"Enggak,"

"Dan gak bakal." Lanjut nya dingin.

"Arkan buka hati kamu sedikit aja, aku bakal buat warna yang lebih indah dari pelangi dihidup kamu..." Gadis itu masih berusaha meyakinkannya.

"Gak perlu! Hidup gue itu udah suram gara-gara lo!"

Air mata gadis itu lolos lagi membuat nya mengigit bibir bawah nya.

"Iyya kan? Bahkan lo keliatan semenyedihkan itu,"

"Lo ngemis cinta segini nya banget ya?" Tanya cowok itu dengan gelengan kecil.

"A-arkan udah.."

"Kenapa? Bukannya tadi lo ngoceh terus? Lo pengen gue marah kan? Lo pengen gue ngomong kan? Lo mancing gue biar gue ngomong kan? Sekarang gimana??" Cowok itu tersenyum miring.

Gadis itu memejamkan matanya sebentar. "A-apa aku harus pergi dari kamu?"

"Iyyalah! Pergi sana jangan ganggu gue terus! Gue gak butuh lo!"

"A-arkan... Apa kamu yakin?"

"Sekali lagi, gue bilang iyya!"

"O-oke." Gadis itu mengukir senyum nanar.

"Tapi jangan pernah nyuruh aku kembali ya? Karna jawaban aku bukan lagi sama seperti yang berlalu."

****

[Sebelumnya follow akun aku lebih dulu ya biar nyaman bacanya, biar kalian enggak ribet juga. Sama-sama bikin bahagia ya]

Haloooo, prolog revisi ini tuh:)

Aku cuma mau bilang prolog aja yang aku revisi bagian setelah ini belum, eh atau enggak?:v

Akibat mager merajalela hehe.

Mohon maaf, sebelumnya mau ngingetin cerita ini jauh dari kata luar biasa. Cuma biasa.

Dan cerita ini full dibuat saat aku belum ngerti cara penulisan, typo, nama tanpa huruf kapital ituu belum sempet aku revisi, jadi maaf kalau enggak nyaman bacanya.

Gapapa kalo sampe sini prolog ini bener-bener terlalu melankolis, karna emang kenyataan nya gini sih hehe.

So buat yang baru baca dan mau lanjut baca selamat membaca...

Jangan lupa tinggalin jejak.

WAJIB BACAA





EDITEDD PUBLISH ULANG:

Hai gais buat kalian yg baru baca welcome! thank u ya sebelumnya, sama maaf....cerita ini ngga jadi ku revisi karna aku bener bener ngga sempet karna kemarin kejeda cerita sebelah, daripada berdebu mending yang masih mau baca cerita ini dengan segala kekurangannya aku persilahkan daripada terlantar dong hehe.

Jadi maaf banget kalo belum bisa buat kalian nyaman bacanya karna cerita ini ditulis dulu waktu aku belum tau alur yang baik dan penulisan yg baik. so kalo gajadi baca gapapa but yg masi mau lanjut silahkan lanjut!

Terimakasihh

Cerita tanpa revisi sejak 2019.



Salam hangat,
nay.

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang