Perlahan namun pasti, pada hakikatnya yang pergi pasti belum tentu kembali, dan yang masih disini belum tentu tetap terus menanti.
———————————————————Bukankah yang menanti akan bisa pergi? Bukankah yang selalu ceria bisa berduka?
Ia hanya perlu tempat bersandar bukan bersabar.Banyak hal yang membuatmu merasa kurang beruntung. Apa itu? Yaitu dalam diri kalian sendiri dan sekitar. Lihatlah sekeliling telusuri lebih dalam lagi, mampukah kita masih merasa yang paling kurang beruntung?
Sudah kurang lebih satu minggu mereka berdua melakukan taruhan berpacaran. Dan memang nayya lagi yg harus berjuang keras untuk mendapatkan hati arkan. Bukan hal mudah. Butuh waktu memang bisa, tapi masalahnya apakah nayya kuat untuk selama proses itu?
Cowok dengan jaket kulit hitam serta bandana hitam berlambang FORES itu tengah bungkam. Ia mencoba menerka-nerka apa yang membuat mood nya buruk hari ini?
Hari ini niatnya mereka akan tempur lagi. Hem, dimedan perang katanya.
"Hei kamu!!"
"Iyya kamu!!"
"Yang lagi liat aku!!"
"Eh mana bisa ya?"
"Yaudah yang lagi baca tulisan ini!"
"Sini deh liat kegantengan aku, eaa hftt--"
"Bacot, diem lo dugong!" Nando menyumpal mulut Rey dengan bakwan bi Iin yang memang disediakan di meja.
Rey menatap kesal nando. "Lo kalo mau suapin gue bilang bilang apa!" Keluh nya kesal.
Nando memutar bola matanya jengah. "Abis lo berisik anjing!"
Rey mengusap dada nya secara perlahan dan dramatis. "Sabar dedek mah,"
Arjuna menepuk bahu Rey prihatin. "Sabar ya dek, aa Nando mah emang gitu."
Nando memilih diam daripada meladeni teman tidak waras nya itu. Sedangkan yang lain tertawa renyah.
"Woi pak ketu! Kapan nih kita berangkat!? Nunggu lumutan!?"
Arkan bangkit. Ia menatap serius teman-teman nya. "Cabut!" Titah nya.
Mereka semua langsung beranjak dan segera menaiki motor satu persatu dan ada yang membonceng. Terkecuali Rey. Cowok itu masih menatap kesal mereka.
Arjuna tertawa. "Woy kan! Si Rey pengecut noh gamau ikut!"
Arkan menoleh dan menatap tajam Rey. Rey langsung berubah gelagapan. Ia menggeleng cepat. "Nggak bos! Suer!"
Arkan langsung memutar gas motor nya tanpa aba-aba lagi. Lalu mereka semua mengikuti. Begitupun Rey yang tadi masih duduk ia langsung bergegas.
Sampai di tempat banyak musuh mereka tengah kumpul. Satu cowok dengan kaos oblong hitam serta jaket hitam serta celana hitam dan tak lupa kacamata hitam itupun menyeringai lebar. Begitupun anggota yang lain.
Satu cowok itu maju dari puluhan orang yang berkumpul. "Apa kabar team?" Arkan hanya menatap datar cowok itu ketika ia berada di hadapan nya. Ia membuang ludah nya lalu berdecih. "Lo siapa manggil gue gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAYYA [COMPLETED]
Novela Juvenil[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Arkan aku cinta kamu," Jeda sebentar, "Kamu juga kan?" "Enggak. Lo tau sendiri kita pacaran karna taruhan. Lupa hm?" "Arkan tapi aku sayang beneran sama kamu." "Tapi gue enggak! Pergi! Atau lo b...