34.KITA YANG TELAH USAI!

12K 580 27
                                    

Terimakasih atas segalanya, selamat kamu yang berhasil mematahkan hatiku yang kesekian kalinya dan kupastikan ini yang terakhir.

Ada kalanya pergi ketika sudah ada pemeran pengganti.
Jangan pernah bertanya sehancur apa aku, karna aku tau aku hanya ilusi.
—————————————————————

Waktu jam pulang tiba, Nayya tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat arkan sejenak saja, ini menyebalkan ia ditahan oleh tata dan samudera jika ingin menghampiri arkan walau jam istirahat kedua pun tadi.

"Eh temenin gue makan dulu! Kita udah lama gak makan." Kata Tata mencoba memberikan alasan.

Nayya mendengus geli. "Kita baru kesana tiga hari yang lalu dan lo bilang lama?" tanyanya kesal.

Tata meringis kecil. "Kalo gitu ke Timezone deh," Nayya menggeleng. "Gue kan gak enak badan masa lo ajak jalan,"

Tata mengangguk setuju. "Iyya juga, yaudah balik bareng gue! Jangan kabur mulu, lo lupain gue mulu."

Nayya mengerutkan keningnya bingung. "Kan biasanya lo sama nando,"

Tata menjentikkan jarinya. "Nah itu masalahnya mereka bertiga ada urusan gue yang disuruh arkan jagain lo!" Kata cewek itu bohong. Mana mungkin arkan perduli cowok itu asik memperhatikan si PHO itu.

Nayya mengangguk kecil. "Oke ayo!" Katanya segera pergi.

Tata menghela nafas lega. Ia melihat ponselnya dan ada pesan dari nando bahwa arkan sudah pergi. Ia segera menyusul nayya. Entah bagaimana esok ia benar-benar minta maaf di dalam hati karna telah berbohong kepada sahabatnya itu.

"Em, arkan minta gue tunggu di lapangan." Gumam nayya setelah mengecek ponsel nya dengan mata berbinar senang.

Tata melebarkan matanya. "HAH?" tata meringis kecil. "Sorry-sorry t-terus?"

Nayya Mengeryit bingung, dia memiringkan kepala nya melihat wajah pucat sahabatnya. "Kenapa?" Ini semua benar-benar aneh.

Tata menggeleng cepat. "Kita balik yuk! Lo harus istirahat, besok aja ketemu arkan nya." Bujuk tata.

Nayya menggeleng. "Sekalian ketemu arkan aja sih, toh ketemu arkan lima menit doang gak akan bikin gue sakit." Kekeuhnya.

Tata menghela nafas panjang membuat nayya menyipitkan matanya curiga. Ia segera berlari tanpa memperdulikan teriakan tata dari belakang.

Dari sini ia bisa melihat arkan bersama seorang perempuan. Senyum yang tadi tersungging di bibirnya luntur. Arkan tengah merangkul dan mengacak rambut seorang gadis dengan senyuman lembut yang selama ini dia tak pernah lihat.

Dahinya berkerut dalam. Sepertinya ia tidak kenal cewek itu. Ragu, ia melangkah pelan kearah mereka berdua. Sadar akan kehadirannya arkan menoleh, wajah itu kembali datar.

"Arkan? Kamu sama siapa lagi?" Tanya nayya bingung. Arkan mengerutkan dahinya lalu tak lama ia tersenyum miring. Sudah pasti sahabat nya dan teman cewek itu yang tidak memberitahukan mengenai segalanya.

Viona, gadis itu memang sudah mulai sekolah di sekolahnya.

Dia mulai mengedarkan pandangan pada semua orang. Lalu tertuju kembali pada nayya. "KALIAN DENGAR SEMUA! ADA SATU HAL YANG MAU GUE BICARAIN TENTANG GUE DAN NAYYA SELAMA INI!"

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang