Jika egoku bisa kusampingkan, tapi masih pantaskah untuk selalu diteruskan?
—————————————————————Malam ini para murid kembali berkumpul di sekolah karna masih ada kegiatan. Yaitu puncak nya. Malam ini akan diadakan beberapa tarian dan cover dance, dan puncaknya adalah cover lagu dari beberapa most wanted mereka.
Nayya menatap hampa ponselnya. Dres pastel yang digunakan nya ia padukan dengan sepatu Pantofel berwarna coklat muda. Wajah manis nya ia beri make-up tipis,tetapi tidak sesuai dengan wajah nya yang ditekuk. "Huh Arkan kenapa gak bales pesan gue sih," Keluhnya.
Tata memutar bola matanya malas. Mereka sedang ada dimobil menuju sekolah. "Ya ya ya mimpi doang itu sih buat lo, lo bebel sih!"
Nayya cemberut kesal. Ia melirik tata yang cuek memainkan ponselnya kembali. "Ih Taaa lo bukan nya kasih semngat ke gue dari tadi,"
Tata berdecak kesal. Ia menoleh dengan kesal. "Kan gue udah bilang sebagai temen yang baik ya gue ngasih tau yang terbaik buat lo!" kata cewek itu kesal. Cewek dengan dres biru laut. Rambutnya digerai dengan beberapa hiasan di sisi kepalanya. Make-up tipis juga menghiasi wajahnya.
Nayya menghembuskan nafasnya. Matanya memandang kearah jendela mobil yang menampakkan keadaan luar. Hatinya terasa berdenyut melihat anak kecil tengah bercanda ria bersama kedua orang tuanya. Anak manis itu tersenyum riang. Dan lama-lama mereka sudah tidak terlihat lagi. Bisakah ia seperti itu lagi?
Setelah sampai. Sesuai dugaannya, mereka keluar dari mobil dengan wajah berbinar senang. Kini sekolah nya nampak indah dengan lampu tumbler yang mengelilingi aula.
Senyum Nayya mengembang sempurna. "Wah bagus melebih ekspetasi ini mah," Nayya mengangguk setuju mendengarnya.
"Ayo masuk." Ajak Nayya menarik tangan Tata.
Ketika mendengar sorak heboh dari belakang Nayya mengernyit bingung. Disana ada Arkan dengan raut datar nya seperti biasa. Nayya tanpa sadar membuka mulut nya setengah, kalau tidak ada sahabat nya yang disampingnya ini memukul mulutnya mungkin serangga sudah masuk, eh tapi sekarang malam apa masih ada serangga? Oke itu tidak penting sekarang.
Mata Nayya berbinar senang ketika Arkan berjalan menghampirinya. Ia mengulurkan tangan nya ketika cowok itu sudah ada didepan nya. Cowok itu melirik sekilas Nayya seolah Nayya adalah benda kecil yang tak berharga, eh tapi itu kenyataan nya.
Cowok itu ternyata menghampiri kedua teman nya yang melambaikan tangan dibelakang Nayya dan Tata. Nayya cemberut. Ia membolak-balikan tangan nya. "Tangan gue aman, gak ada debu nya juga, kok ditolak arkan ya?" gumamnya.
Tata menggelengkan kepala dengan wajah prihatin. "Ya masalahnya itu ada di dalam hatinya!"
Nayya menoleh dengan bingung. "Penyakit hati gitu? Kena hepatitis gitu? Eh gaboleh Arkan kan sayangnya Nayya masa harus sakit gitu sih kan gak adil! Terus jug--"
"Bodoamat bodoamat Nay gue gak perduli!" Sela cewek itu lalu pergi dengan kesal. Nayya tertawa renyah, sahabatnya itu memang konyol. Oke ralat dia yang memang konyol.
Nayya menghampiri Arkan dengan senyuman seperti biasa. "Halo calon pangeran!" Sapa Nayya dengan cengiran ketika sampai di ketiga cowok itu.
Arjun seketika tersenyum sumringah. "Wah makasih loh gue tau gue emang ganteng," Kata cowok itu percaya diri. Cowok itu merapihkan sedikit kerah kemeja santai coklat nya seraya menaik-naikan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAYYA [COMPLETED]
Novela Juvenil[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Arkan aku cinta kamu," Jeda sebentar, "Kamu juga kan?" "Enggak. Lo tau sendiri kita pacaran karna taruhan. Lupa hm?" "Arkan tapi aku sayang beneran sama kamu." "Tapi gue enggak! Pergi! Atau lo b...