19.RASA ATAU HAMPA?

8.3K 482 14
                                    

Jika ada alasan tuk bertahan, lantas mengapa logika menginginkan untuk meninggalkan?
------------------

Nayya meringis terus-terusan ketika melihat luka itu. Ia berdecak pelan. "Kenapa tuh orang jahat banget sih," dumelnya entah yang keberapa kali. Arkan mengangkat alisnya. Ia tersenyum tipis.

Saat ini mereka ada di rumah Nayya. Arkan tidak mau diajak untuk kerumah sakit jadilah mereka kesini untuk mengobati luka itu yang hanya berbekal kotak P3K.

"Gue gapapa," Kata Arkan malas. Ia lelah sendiri mendengar keluhan Nayya sedari tadi tentang kejadian tadi.

Nayya cemberut kesal. Ia meletakan kembali obat merah yang tadi dipakai dengan kasar. "Jelas lo cowok. tapikan itu sakit," Protes nya masih kesal.

Arkan mendengus. "Gue udah sering yang begini, pisau pun bahkan udah pernah."

Nayya membulatkan mata tak percaya. Arkan terkekeh pelan. "Ya yang pasti udah lama." lanjutnya. Nayya membulatkan mulut nya mengerti.

"Lagian gue gini karna lo," Ucap Arkan mengingatkan. Nayya tersentak. Ia juga. Ia meringis. "Maaf Ar aku bikin kamu repot," ucapnya menyesal. Arkan hanya mengangkat alis nya tak berniat menjawab.

"Mau minum gak? Tapi aku gak punya makanan, tadi aja aku ke caffe bareng Tata," tawar Nayya.

Arkan menoleh. Ia mengerutkan dahinya bingung. Lalu ia melihat Nayya memakai jaketnya. "Jadi lo tadi keluar pake jaket gue?" tanya nya mengintrupsi. Nayya mengangguk polos.

Arkan menghembuskan napas nya. "Pantes," gumam nya.

Nayya mengerjapkan matanya. "Kenapa? Apanya yang pantes? Aku pantes pake jaket kamu ya?" tebak nya sembari menyipitkan mata nya lalu tertawa.

Arkan memutar bola matanya jengah. "Berisik."

Nayya tersenyum lebar. "Em abisnya kamu tadi main jalan aja sampe lupa kan jaket nya, terus aku pake sekalian tadi buat keluar," Jelasnya. Arkan mengangkat satu alisnya. "Lo gapunya jaket lagi?"

Nayya memanyunkan bibirnya. "Ada lah, cuma aku pengen nya pake punya kamu," Ucapnya.

Arkan mendengus pelan. "Kenapa lo bisa sama dia? Harusnya lo gak mau diajak dia," tanya nya kesal.

Nayya merubah raut nya. "Karna dia bilang kamu temen nya dan katanya kamu mau ngasih kejutan buat aku jadi aku disuruh ikut terus dibawa kesana," jelasnya.

Arkan mengerutkan dahinya. "Dia mantan lo kan?"

Nayya mengangguk tanpa ragu. "Dia selingkuh di belakang aku," Ucap Nayya dengan matanya menerawang.

"Waktu itu kita masih SMP, dia anak yang pintar dan jauh dari kata anak onar. Dan aku pacaran sama dia karna kita sama-sama nyaman. Sampai pada akhirnya aku tau yang sebenarnya. Dia main dibelakang aku setelah dua tahun kita pacaran. Berat emang apalagi dia pacaran sama sahabat aku sendiri. Jujur dia pacar pertama aku, sampe akhirnya rara pergi ninggalin kita semua. Dulu kita bertiga itu sahabatan, aku Rara sama Tata. Rara pergi karna kecelakaan. Dan karna itu hubungan kami hancur. Semua yang awal nya gak baik gak akan berakhir baik kan? Padahal aku gak rela juga kalo Rara harus pergi," Cerita Nayya.

Ia menghela napas nya panjang sambil tersenyum tipis. Kenangan itu membuat nya merasa sangat sedih. Bagaimanapun ia kehilangan teman nya.

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang