61.KITA YANG MASIH SAMA?

9K 503 27
                                    

Satu detik didunia ribuan detik bagiku untuk menjalani tiap harinya tanpa kamu.
——————————————

Apa kamu tau bahwa aku sering menyebut namamu dalam doaku?
—————————————

Happy Reading:)
Tekan tanda bintang di pojok kiri dulu ya??

*****

Nayya merapihkan jas putihnya, dia akan bertemu pasien jadi tidak boleh kusut.

"Pagi dok," Sapa seorang perempuan dengan senyum lebarnya. Nayya tersenyum. "Pagi Risma,"

Nayya mengibaskan tangan nya. "Kau ini masih saja bergitu,"

Perempuan dengan rambut ombre coklat itu tertawa geli. "Bukankah harus formal nay?" Kekehnya.

Nayya menggeleng kecil. "Dasar! Yaudah kamu lelah bukan berjaga semalaman? Kamu bisa pulang sekarang." Risma mengangguk dan segera memberikan buku daftar pasien. Kebetulan Risma juga berasal dari Indonesia, ya dan sekarang mereka bersahabat.

"Katanya dokter ada operasi bersama dokter Gerald?" Tanya Risma dengan cengiran jahil.

Nayya mengerutkan keningnya sebentar lalu tak lama ia menepuk keningnya dan mengangguk. "Ah ya aku hampir lupa, jadwal nya nanti siang. Terimakasih ya ris."

Risma memicingkan matanya dan bersedekap, bak detektif. "Ada apa diantara kalian hayoo?"

Nayya mengangkat bahunya cuek. "Dokter Gerald itu senior kita, kau tau kan? Jadi untuk apa kamu bertanya lagi?"

Risma tertawa kecil. "Kalau itu tentu saja aku tau, maksudku hubungan spesial nay," Dia masih gencar meminta jawaban yang diinginkannya.

Nayya menghela nafasnya. "Jangan pikir macam-macam, dia hanya senior ku, aku menghormatinya ris,"

Risma mengangguk seolah percaya dan ber'oh'ria. "Apa kau tidak tau bahwa kau digosipkan bahwa kau memiliki hubungan dengan dokter gerald?" Dia memulai sesi heboh gibahnya.

Nayya menoleh, dia memutar pena yang ada ditangan nya dengan wajah heran. "Ada apa? Aku tidak sempat untuk mendengarnya," Jawabnya polos.

Risma mengangkat tangan nya ke udara dengan gemas. Rasanya dia sudah tidak mengantuk lagi. "Kau ini bagaimana sih nay! Kau yang digosipkan mana mungkin mereka berbicara didepan mu!?"

FYI, dokter gerald adalah dokter senior muda yang tampan dan tentunya mapan. Wajahnya blasteran Jerman dan Belanda. Oh ya kebetulan juga, neneknya adalah pemilik rumah sakit di Indonesia, dan gerald lah yang terkadang kesana untuk mengunjunginya, jadilah laki-laki itu bisa berbahasa Indonesia.

Nayya menyengir. "Ah iyya juga ya? Yasudahlah, aku tidak ada waktu untuk bergosip ria." Setelah itu dia mengangkat bahunya cuek.

Risma menghembuskan nafas pasrah. "Kau ini memang tidak peka," Gumamnya pelan.

Nayya mengernyit. "Apa katamu tadi?" Risma menyengir lalu menggeleng dan segera mengambil tas nya lalu segera pergi dengan lambaian tangan mmenbuat nayya geleng-geleng.

"Dasar Risma!" Nayya terkekeh kecil lalu menunduk lagi melanjutkan pekerjaan nya.

"Dokter nayya," Panggil suara berat itu membuat nayya sedikit terlonjak.

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang