59.KENYATAAN PAHIT,LAGI?

10.1K 474 48
                                    

Karna kehilangan itu kunci kita tahu apa makna seseorang dalam hidup.
-----------------

Arkan segera menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, tidak dia hiraukan apa yang akan terjadi nantinya yang terpenting dia bisa segera sampai.

Keningnya berkerut melihat ada polisi dan garis kuning di pintu rumah tantenya. "Ada apa ini!?" Ucapnya nyaris berteriak.

Seorang polisi mendekat. "Anda keluarga korban?" Arkan mengernyit. "Siapa maksud anda?"

"Atas saudara Riri Frenia navriel?" Arkan segera mengangguk membuat polisi itu menyuruh nya untuk masuk.

Arkan seketika terdiam memantung. Matanya membelalak. Gue gak mimpi kan pasti?

"Riri!!" Teriaknya segera mendekat pada sosok tubuh yang terbaring kaku itu. Banyak bercak darah disekelilingnya. Alisnya menaut tajam melihat pergelangan Riri yang banyak mengeluarkan darah.

Sella semakin menangis dia berusaha menenangkan adik iparnya, Salwa yang masih menangis histeris. "Tenang sal, tenang aku mohon,"

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG KAK? ANAKKU HANYA DIAM SAJA SEPERTI INI!!" Teriak perempuan itu dengan mata yang nampak tak berdaya. Sella makin menangis mendengarnya. "Sabar sal, aku mohon tenanglah."

Arkan menangkup pipi Riri dengan gemetar. Apa lagi ini Tuhan?

"Riri, Riri bangun!"

"Riri kenapa diem?"

"Riri jawab kakak!" Bentak arkan tanpa sadar membuat Sella mendekatinya dan memeluknya. Arkan pasti sangat menyayangi keponakannya itu, tentu saja setelah Roy, arkan sangat menyayangi Riri karna anak itu anak satu-satunya salwa.

Arkan segera mendekap tubuh kaku Riri dengan air mata yang menetes. "Riri," Lirih nya lagi.

Arkan segera bangkit dia mengedarkan pandangan. "KENAPA ADIK SAYA BISA SEPERTI INI?" dia sudah tidak perduli bagaimana pandangan orang-orang terhadapnya. Mana mungkin dia bisa tenang jika saudara terakhirnya bisa seperti ini, dia harus mengetahui segalanya.

Sella mengusap bahu putranya itu. "Tenanglah sayang,"

Arkan mengeraskan rahangnya. "Kenapa ma!?" Ulangnya dengan nada tertahan.

Sella mengusap air matanya sebentar. "Riri, D-Dia positif hamil,"

Arkan terdiam dengan jantung yang berpacu cepat. Matanya memandang tak percaya pada sepupunya yang nampak terbaring dengan mata terpejam rapat itu.

"D-Dia syok arkan, dia juga ketakutan karna itu kandungan nya digugurkan dan dia dilenyapkan."

Arkan mengepalkan tangan nya. Kenapa adiknya bisa sampai serusak ini. "Siapa yang merenggut kehormatan nya!?"

"JAWAB!" teriak arkan melihat Sella terdiam.

Sella menggeleng. "Dia sudah diamankan polisi nak tenanglah mama mohon,"

Arkan segera keluar dengan wajah memerah. Tangan nya makin terkepal melihat sosok laki-laki yang tengah ditahan polisi.

Arkan segera memukul wajah laki-laki itu. Tidak dia hiraukan polisi yang terus mencegahnya. "DIA HARUS MATI KARNA TIDAK BISA MENGHARGAI SEORANG WANITA!" teriaknya murka.

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang