Buka matamu lebar-lebar lihatlah aku tengah tersenyum dan menunggu mu saat ini, iyya disini di tempat yang masih enggan kamu lewati.
———————————————————"ARKAN!!"
"ARKAN LIAT DEH AKU BAWA DONAT BENTUK NYA LOVE LOH!! AKU BARU BELAJAR INI DARI KEMARIN-KEMARIN DAN BARU BISA SEKARANG!"
Acuh. Cowok itu tak bergerak sedikit pun di tempat nya membuat nayya menghela nafas nya.
Ia memilih menarik bangku di samping arkan dan duduk manis disana. Lalu meletakan kotak yang dibawa nya. "Sekali aja makan ya? Aku udah susah loh bikin nya," Pinta nayya.
Hening.
Bahkan kedua teman arkan pun merasa kikuk diposisi mereka masing-masing. "Kan! Nayya bawain donat tuh! Keliatan nya enak, antimainstream lagi bentuk nya love ini pasti khusus lo, ambil gih!" Arjun berusaha mencairkan suasana.
Berulang kali mereka memberikan nasihat kepada arkan untuk menghargai ketulusan nayya. Tapi jawaban cowok itu selalu tidak perduli membuat mereka berdua kesal bukan main.
Arkan diam. Ia masih enggan berbicara dan memilih meminum es nya.
Nayya menatap arkan dengan sorot sendu. "Ar makan ya aku mohon," Gadis itu masih berusaha mencoba.
Arkan menoleh. Kali ini tatapan nya meremehkan. Ia melirik sekilas donat di kotak makan itu. "Berisik! Lo kalo mau ngasih sama orang kurang mampu sana di jalanan! Gue masih punya duit!"
Sakit. Itu jawaban yang sama yang selalu diterimanya.
Memilih menggeleng nayya berusaha tersenyum. "Aku bikin nya susah payah, dan ini buat kamu," Cicitnya.
Memang dari kemarin ia belajar membentuk donat love yang sempurna. Kedua kalinya ia mencoba dan selalu tidak berhasil. Dan sekarang itu berhasil. Ia sungguh berharap arkan mau memakan nya.
"Arkan mau ya?"
"Ar mau kan dimakan?"
"Satu aja deh ya dicicipin aja,"
"Ayo ar satu aja..."
"Arkan?"
"Arkan?"
"Ar? Maka--"
Brakk.
Arkan memukul meja dengan kesal membuat semua perhatian tertuju kebangku mereka.
Arkan menatap tajam nayya. "Bisa gak sih lo diem!? Mau lo apa sih? Gue udah jadi pacar lo! Dan lo masih bertingkah seolah meminta lebih, apa sih mau lo jalang!?"
Tertegun. Itu yang dirasakan nayya sekarang. Jantung nya benar-benar mencelos. Rasanya hampa. Satu air mata lolos dari mata nya.
Membuat arkan tidak sadar menjadi tertegun lalu meneguk saliva nya samar. Berusaha tak perduli. Ia bangkit dan berlalu dari sana. Meninggalkan nayya dan kedua teman nya.
Kedua teman nayya bingung harus melakukan apa melihat nayya yang tengah menyeka air matanya. "Maaf ya nay, arkan emang gitu selalu gitu deh lebih tepat nya," Ujar Arjuna memilih berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAYYA [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Arkan aku cinta kamu," Jeda sebentar, "Kamu juga kan?" "Enggak. Lo tau sendiri kita pacaran karna taruhan. Lupa hm?" "Arkan tapi aku sayang beneran sama kamu." "Tapi gue enggak! Pergi! Atau lo b...