"Kamu masih sayang aku gak, setelah lihat semua kekurangan aku?"
°°°
"Semakin tau kekurangan kamu, semakin kuat rasa aku untuk terus di samping kamu."°°°
"Jangan buat gue bergantung, kalo akhirnya lo bakal ninggalin gue."°°°
"Udah jangan sedih lagi, lagian aku dan kamu udah jadi kita kan?"°°°
"Aku takut kamu dapat yang lebih baik. Gak kaya aku yang punya sakit mental."°°°
"Jangan ngerasa diri kamu rendah , karena nyatanya kamu spesial di hati aku."***
Zillo, begitu sapaan akrabnya. Cowok Pemilik mata tajam bernama lengkap Zillo Putra Wijaya ini memiliki masalah serius pada kesehatan mentalnya. Ia di tinggal meninggal oleh Ibunya sejak bangku akhir sekolah menengah pertama, di musuhi oleh Abangnya yang dulu sangat menyayangi nya, serta sering mendapat kekerasan, bahkan tidak di anggap Anak oleh seorang yang di sebutnya Papa.
Zillo di Diagnosa memiliki gangguan mental, Bipolar disorder tipe I. Cowok itu memiliki Mood swing parah yang membuatnya merasa bahagia, namun setelahnya merasa sedih yang parah. Sudah bukan rahasia bagi Niko dan Bima sebagai sahabat Zillo, ketika melihat Zillo mencoba menyakiti dirinya sendiri, atau paling parah melakukan percobaan bunuh diri. Makanya— sebisa mungkin Bima dan Niko selalu berada di samping Zillo, menjaga dan menemaninya.
Tampang kaku dan dingin nya hanya sebagai sampul saja. Aslinya Zillo memiliki segunung beban yang pernah membuatnya hampir menyerah. Semua makin parah ketika Kakek tercintanya ikut meninggalkan dirinya, Zillo seakan ingin lenyap dari muka bumi yang penuh derita baginya.
Tapi semuanya mulai membaik ketika Zillo mendapatkan cinta Pertama nya. Zillo jadi memiliki Motivasi ingin sembuh dan bertahan hidup.
Perempuan istimewa itu adalah, Resya Yufara Wiratama. Gadis yang pernah menjadi teman berbagi meja nya saat masa SMP. Gadis yang ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya, serta Orang beruntung yang mengetahui sisi lain Zillo selain Kedua sahabat cowok itu.
"Zillo, mau susu pisang?" Resya menyodorkan sebuah susu botol pada Zillo yang berdiri di samping jembatan.
"Lo pikir Gue Anak kecil?" Marah Zillo.
"Ih, enggak. Ini susu ajaib loh. Aku minum ini kalo lagi Bad mood, dan setelah minum itu jadi good mood lagi dong."
Zillo menatap jengah Gadis cantik yang berdiri di sampingnya ini. Zillo kesal karena Gadis ini rencana Bunuh diri nya gagal. Lagian susu ajaib apaan, kantong Doraemon kali ajaib.
"Nih, minum gih. Di jamin nagih." Deretan gigi putih putih bersih Resya muncul saat Gadis itu tersenyum nyengir di hadapan Zillo.
Dia tahu tadi Zillo sedang ingin melancarkan aksi ekstrim yang kalo berhasil di laksanakan, akan bisa mendapat predikat "Mantan Manusia" untung saja Resya datang tepat waktu jadi Zillo gagal dapat julukan deh.
"Kayak sales susu Lo." Zillo merebut susu botol rasa pisang yang tadi Resya ulurkan padanya.
Mata Resya membulat tak terima di sebut sales. Tapi gak papa deh, senyumnya mengembang saat Zillo meminum susu favorit nya yang asli di beli langsung dari tanah kelahiran nya Park Chanyeol, salah satu Pacar online Resya. Banana uyu, Susu yang di kirim oleh Bang Alfa, Teman Kakak Resya yang kebetulan kuliah di Korea Selatan.
"Enak gak?" Resya hanya bisa mendengus saat Zillo tak memberi respon apapun. Padahal Cowok itu tampak menikmati susu itu.
"Mau hujan nih. Pulang gih!" Suruh Resya seraya menerima bekas Banana uyu itu.
"Ngatur Lo."
"Ih, jangan ngelawan deh kalo di bilangin!"
"Lo siapa emang?"
Resya terdiam sejenak. Emang Dia siapa ya, bagi Zillo? Mau bilang Temen, tapi takut gak di anggap. Mau bilang pacar, tapi belum jadian. Eh.
"Eh-hemm, Mantan Temen Kamu." Resya tersenyum malu di hadapan Zillo.
Sementara Zillo memutar bola matanya malas.
Beberapa detik kemudian, Zillo berbalik arah lalu kembali menuju ke Motor besar nya.
"Zillo, mau kemana?"
Cowok itu tak menjawab. Ia memakai helmnya, lalu menghidupkan mesin motor hingga timbul suara nyaring yang berisik.
"Zillo, itu suara motor apa suara Petasan bambu?" Komentar Resya seraya menutup telinga nya yang kebisingan.
"Berisik! Mirip babi kelaperan." Ucap Zillo sebelum pergi membawa motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Ngeselin banget tembok es!" Resya menghentak-hentakan kakinya di tanah.
Tembok es itu julukan dari Resya untuk Zillo, karena selain dingin Lelaki itu juga datar persis kayak tembok.
Setelah menatap kepergian Zillo, Resya pun tersenyum tenang. Setidaknya Cowok itu tidak jadi melaksanakan aksi ekstrim nya.
•••
Banana uyu sebelah kiri mirip ekspresi andalan Zillo. Xixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Teen FictionTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...