00.03. Rasa Yang Tersembunyi

17.2K 1.1K 16
                                    

Lo adalah sumber patah hati tercandu Gue. Bodohnya, walau sesakit apapun keadaannya, Gue masih tetap maunya Lo.

~Zillo Putra Wijaya

•••
Bel jam istirahat berbunyi, seluruh murid berhamburan meninggalkan Kelas dan menuju Kantin. Namun Resya enggan keluar kelas. kali ini, Ia lebih memilih membaca novel yang baru Ia beli kemarin bersama Nabila.

Ia membaca novel nya seraya Tersenyum-senyum sendiri. Karena terlalu mendalami konsentrasinya, Ia tak sadar sedari tadi ada yang melihat nya sembari tersenyum pula.

"Ehem." Deham Seseorang itu cukup keras membuat Resya terlonjak kaget.

"Astaga. Kak Danu, Aku kaget." Ucap Resya kaget.

Danu hanya terkekeh pelan. "Kok gak ke Kantin?"

"Lagi males, Kak."

"Kenapa?"

"Karena gak rajin, Kak."

Danu mendecak kesal, Resya tetap fokus pada novelnya dan membalas pertanyaan nya dengan singkat.

"Ih, Kak Danu. Jangan ganggu Aku." Ucap Resya kesal, Ia mencoba meraih novelnya yang di rebut Danu.

Danu menaikan novel Resya, setinggi- tingginya agar Resya tak sampai meraih nya.

"Kak Danu," Rengek Resya, Danu hanya menaikan dagu nya sebagai jawaban.

"Balikin, novel Aku. "

"Makan dulu Di Kantin, baru baca novel." Kata Danu membuat Resya mendengus kesal dan mengerucutkan bibir nya.

"Kantin dulu,nanti Kakak kasih novel nya." Ucap Danu lahi. Resya pun hanya bisa mengangguk pasrah.

Sesampai nya Di Kantin, Resya langsung Di suruh duduk oleh Danu, Sementara Danu sedang memesankan makanan Mereka.

Resya menunggu sembari menompangkan tangannya diatas dagu. Tanpa Ia sadari, Di Pojok Kantin ada yang sedang menatapnya intens, tatapan mata itu cukup tajam namun terlihat ada makna tersembunyi disana.

"Buruan Di pepet. Entar keduluan sama Danu, baru tahu rasa Lo." Ucap Bima.

"Maksud Lo?!" Mata tajam itu beralih ke arah Bima.

"Gausah sok gengsi, Zill. Resya tuh banyak yang suka. Kalo Lo gak gercep, di tikung Lo." Kata Bima lagi.

Zillo hanya diam membuat Niko dan Bima kesal bukan main.

"Gue cuma mau bilang, kalo Resya di ambil Abang Lo sendiri, jangan Frustasi, ya!" Ucapan Niko berhasil mengecoh Zillo.

Tangan Zillo mengepal erat di gelas jus nya, urat-urat tangannya mulai keluar menunjukan betapa kuatnya tenaga Zillo. Sangking kuatnya gelas itu sampai pecah.

Tangan Zillo menjadi korban atas ulahnya sendiri. Darah segar keluar karena tusukan pecahan gelas itu.

"Apa-apaan sih Lo, zill!" Ujar Bima panik. Ia sampai melongo tak percaya.

Seisi kantin pun di buat terkejut melihat Jari-jari Zillo yang penuh darah bekas pecahan gelas itu.

Kericuhan itu pun sampai di Meja Danu dan Resya, hingga Mereka pun menghentikan aktivitas makannya, lalu menghampiri titik keributan.

 Zillo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang