Happy reading 🌼🌼
•••
Selepas Pulang dari Bandara sore tadi, kini Mereka semua berada dirumah Resya. Saat ini Bunda Mira, dan Resya sedang berada di dapur untuk masak makan Malam. Sedari tadi juga Mira sibuk bertanya ini-itu tentang Zillo dengan Resya."Jadi Putra tinggal di apartemen sendirian?" Tanya Mira kaget.
Resya mengangguk. "Mama Zillo udah meninggal waktu Kita Kelas dua SMP, Bun. Beberapa waktu lalu juga Opa nya meninggal, sementara Dia punya hubungan yang kurang bagus sama Papa, dan Abangnya. Makanya Zillo milih tinggal Di apartemen." Jelas Resya.
Bundanya sangat ingin tahu segala tentang kehidupan Pacarnya itu, sampai terkejut saat mengetahui fakta Zillo punya gangguan Psikis yang cukup buruk.
"Bunda tau, Kak Danu itu Kakaknya Zillo." Jelas Resya lagi.
Mira tentu terkejut. "Ternyata sedekat itu jarak Putra dengan kita. Selama ini Bunda kesusahan mencari dia." Kata Mira.
"Psikis Zillo buruk banget Bun. Tapi Dia bandel ga mau berobat. Aneh ga Bun, setiap kambuh bukan obatnya yang di minum, tapi masa iya obatnya minta pelukan dari aku." Adu Resya sembari memotong Wortel.
Mira lantas tersenyum, "Berati Echa lebih dari obat penenang dia Dong."
"Au-ah... Aku malah bahagia bisa berarti untuk Zillo. Apalagi tau fakta tadi. Kita berhutang nyawa sama Dia bun, Echa bangga punya Pacar seperti Zillo. Dia kelihatan Dingin di luar tapi kalo sama orang terdekatnya berubah 180 derejat." Ujar Resya seraya tersenyum bangga membuat mira tertawa, Anaknya sudah Terkena virus Cinta.
"Udah sana Kamu panggil Abang sama Putra. Kita makan Malam." Resya mengangguk lalu pergi ke lantai atas untuk mencari keberadaan dua Lelaki itu. Kakinya berjalan mendatangi Zillo dulu agar bisa membantu Daffa turun tangga nanti.
"Zill," Panggil Resya saat membuka Kamar nya. Di lihatnya Zillo sedang tertidur di kasurnya. Resya hanya bisa menggeleng karena Lelaki ini bisa tidur disaat jam masih menunjukan pukul tujuh malam.
"Zill, bangun dulu Kita mau makan malam." Panggil Resya seraya menepuk pelan lengan Zillo.
Membangunkan Zillo itu perlu tenaga ekstra. "Zillo bangun ih." Sekali lagi Resya menepuk pipinya sedikit Keras, namun tepukan nya berhenti tepat saat matanya menatap benda yang di samping Zillo.
Mata nya langsung memanas.
"Huahhhh!!!! Kenapa foto Chanyeol Aku di Robekkkk." Rengekan histeris Resya terdengar saat Photo card Biasnya yang berasal dari BoyGrup EXO itu sudah tersobek menjadi empat bagian."Jahat! jahat! jahat!" Resya menggumamkan kata itu seraya memukuli lengan Zillo kuat hingga Remaja itu terbangun.
Ia mengucek mata nya keheranan. "Apasih, yang? Bangunin pacar kok kayak gebukin maling." Ucapnya kesal.
Resya langsung memandangnya marah dengan mata berkaca-kaca membuat Zillo kebingungan.
"Kamu jahat! Masa foto Calon suami Aku Dirobek Sihhhhh!" Pekik Resya sembari menunjukan potongan foto itu lalu menghentak-hentakan kaki kelantai.
Zillo melotot mendengar pengakuan Resya. "Siapa Dia kok Berani-beraninya mau ngambil jabatan Aku dimasa depan?!" Marah Zillo.
Tentu Resya tidak memperdulikannya malah sibuk meratapi Foto itu.
"Yang!" Panggil Zillo, namun Resya kembali tak memperdulikannya.
Gadis itu malah berlalu menuju meja belajarnya, mengambil Selotip dan menempelkan Potongan photo card itu.
Zillo pun menghampirinya, Cowok itu menggeleng tak percaya. Tak hanya Poster yang tertempel di sekeliling Dinding kamar, dan photocard di dinding atas tempat Tidur. Lihat lah, Bahkan di meja belajar banyak berderet Foto, stiker, dan boneka yang mirip dengan wajah para Cowok Tampan namun cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Teen FictionTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...