Playlist: EXO-CBX_ Cry 🎶🎶
“Jika aku melupakan segalanya. Aku tetap suka menyimpan perasaan ini, termasuk luka dan sakitnya."
—EXO CBX
•••
SMA Cendana tampak ramai di malam hari ini. Benar saja, karena malam ini adalah malam perayaan selesainya Ujian Nasional yang dijalani oleh kelas XII seminggu yang lalu. Kabel lampu kelap-kelip berwarna-warni tampak menghiasi beberapa titik, dan lorong jalan. Di lapangan tampak ada panggung besar nan kokoh sebagai tempat untuk menyalurkan bakat para murid Cendana.
Beberapa siswa dan siswi juga sudah ada yang hadir dengan outfit yang sudah ditentukan. Bagi cowok memakai kemeja, serta jas. Para perempuan memakai dress yang sopan.
Ditempatnya, Danu tengah mengecek kelayakan Soundsystem dan beberapa peralatan lainnya agar acara berjalan lancar, dan sempurna nantinya. Ini masa akhir jabatannya, dan ini acara terakhir yang ia buat di sekolah ini. Maka dari itu Danu berusaha memberikan kesan yang baik.
"Seluruh kelas yang ingin tampil sudah di cek kan?" Tanya Danu kepada sekretaris Osis.
"Udah, nu. Mereka sudah siap-siap di ruang kumpul."
Danu mengangguk lalu ia berlalu pergi Mengecek tempat yang lain. Tentu saja, di sepanjang langkah kakinya banyak gadis yang menatap penampilannya malam ini dengan mata terpana. Danu tampan, dan berkharisma setiap saat.
Meninggalkan Danu, mari beralih ke depan gerbang sekolah. Tampak lima orang anak sedang berjalan dengan pesona nya masing-masing.
Bima dan Niko dengan ketampanan luar bisa yang baru terkuak. Nabila yang tampak manis dan anggun dengan dress panjangnya yang berwarna vanila, dan jangan lupakan pasangan pacaran Zillo dan Resya yang sedang bergandengan tangan. Si lelaki tampak semakin tampan mempesona dengan kemeja serta jasnya, dan si gadis tampak lebih cantik dari biasanya karena make up tipis yang di gunakan serta dress berwarna merah hati yang tampak menyala di kulit putihnya.
"Gue ganteng banget, ya? Kok cewek liatin gue sampai melongo gitu?" Ujar Niko dengan gaya narsisnya.
"Pede amat lo. Yang ada mereka liatin pesona gue yang tiada duanya." Dan malam ini mendadak Bima juga ikut menjadi narsis hingga Nabila yang melihat tingkahnya hanya bisa memutar bola mata malas.
"Kalian mau tampilkan?" Tanya Resya.
Bima dan Niko mengangguk serempak. "Doain abang, ya." Kata Niko.
Resya mengangguk dengan senyum manis. "Semoga lancar."
"Jangan jauh-jauh dari aku." Resya langsung melirik ke arah Zillo yang berucap.
"Kenapa? Temen kamu juga pada di sana." Resya menunjuk kumpulan teman sekelas Zillo.
"Gak dekat sama mereka."
"Makanya jangan ansos." Ceramah Resya.
"Gak semua Manusia baik." Resya memutar bola mata malas, dan memilih diam serta sesekali mengobrol bersama Nabila.
Kini mereka tersisa bertiga duduk di bangku yang sudah disediakan. Niko dan Bima sudah beralih ke ruang tunggu karena mereka akan tampil bersama teman sekelas.
Di atas panggung tampak beberapa murid menampilkan kebolehannya. Mulai dari berpuisi, ber drama, hingga bernyanyi seperti yang dilakukan oleh Bagian Niko dan Bima.
Hey!
Sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Dla nastolatkówTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...