“Aku capek, istirahat sebentar ga boleh?"
~Zillo
•••
Seminggu sudah Zillo dan Resya berpacaran. Tapi Mereka memilih mengambil keputusan untuk merahasiakan hubungan Mereka dan hanya memberi tahu para sahabat Mereka saja.Sebenarnya ini adalah usul Resya dan Zillo pun sempat tidak setuju. Namun The power Of Resya, mengalahkan Ego Zillo yang ingin setiap saat di dekat Resya.
Alasan Mereka berdua Untuk backstreet Atau menjalani hubungan Diam-diam cukup Sederhana. Resya hanya ingin menikmati waktu dengan Zillo tanpa ada peganggu yang kemungkinan akan berpotensi menghancurkan hubungan Mereka.
Dampak dari backstreet, Disaat waktu jam sekolah begini ya Mereka berdua hanya bisa melakukan Curi-curi pandang saat berjumpa. Saling melemparkan senyum tipis, dan selebihnya berlagak seolah Mereka tidak memiliki hubungan apa-apa.
Seperti sekarang, disaat Resya dan Nabila menikmati makanan di kantin. Pandangan Nabila tidak sengaja melihat ke arah Zillo yang tengah memperhatikan Resya dari meja seberang.
"Sya, kasian tuh. Entar terkilir leher nya." Nabila terkikik geli.
Saat Zillo tahu bahwa Nabila Memperhatikannya, disaat itu pula Ia mengeluarkan Jurus mata tajam nya.
Resya langsung melirik kearah Zillo. Ia tersenyum ketika melihat Pacar nya yang langsung buang muka saat bertemu pandangan dengannya.
"Lagi ngambek Dia." Kata Resya.
Nabila langsung menatap Resya dengan pandangam bertanya.
"Tadi gak sengaja Jumpa Dia lewat perpustakaan waktu Aku ngambil buku untuk olimpiade bareng Kak Danu."
"Jauh-jauh deh dari Kak Danu, kasian Gue liat Zillo." Ucap Nabila. Dahulu Ia sangat mendukung bila Resya dengan Danu. Namun sekarang ketika melihat besarnya perasaan Zillo kepada sahabatnya, Nabila tahu bahwa Zillo yang terbaik untuk Resya.
"Ya, gak bisa, bila. Kita olimpiade bareng." Resya menghela nafas pelan. Ia pun tak ingin membuat Zillo Cemburu.
"Duh... Cepat deh selesainya tuh olimpiade." Kata Nabila Seraya mengibaskan tangannya.
"Aku berharapnya juga gitu." Resya memandangi wajah Zillo yang terlihat tidak mood.
"Bel sepuluh menit lagi kan, bil?" Tanya Resya, dan di iyakan oleh Nabila.
"Aku tinggal ya." Pamit Resya, Nabila yang mengerti maksud Resya pun mengangguk.
Resya langsung mengetikan sesuatu di ponselnya, lalu beranjak untuk membeli Roti dan Minuman. Setelah nya, Ia langsung berjalan menuju rooftop sekolah menemui Seseorang.
"Hai," Sapa Resya pada orang yang sedang duduk di kursi.
Orang itu tidak menyahutinya. Malahan Dia langsung membuang muka saat tahu siapa yang datang.
"Masih ngambek juga tetap nurut di suruh kesini." Gumam Resya gemas dalam hati.
"Zill, makan dulu yuk." Ajak Resya lembut membujuk Zillo. Namun Zillo masih enggan menyahut.
"Sayang, makan dulu."
Panggilan Resya kali ini sontak membuat pandangan Zillo mengarah kearah nya. Maklum, seminggu berpacaran Resya belum pernah memanggilnya dengan embel-embel untuk seorang Kekasih.
Resya menyodorkan roti untuk Zillo seraya tersenyum.
Zillo malah menggeleng. "Masih mau ngambek." Rajuknya lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Teen FictionTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...