Happy reading, dan jangan lupa Vote komen. Big love💗🌼
•••
Hari ini Resya dan Danu sudah bersiap-siap untuk Olimpiade babak terakhir. Metode kali ini tidak tertulis seperti kemarin, makanya Mereka memerlukan kecekatan dan Konsentrasi yang tinggi kali ini. Sebab olimpiade babak ini dilakukan dengan Pemberian pertanyaan oleh panitia langsung, dan siapa yang sudah menemukan jawabannya di haruskan memencet Tombol yang sudah terpampang di depan podium Mereka masing-masing.
"Pertanyaan ada 10 soal, yang masih soal bacaan kalian bisa langsung menjawab dan Jika nanti soal hitungan kalian dipersilakan untuk menjawabnya di papan tulis yang telah disediakan." Kata salah satu panitia, membuat ke sepuluh peserta perwakilan dari lima Sekolah itu mengangguk paham.
"Baik soal pertama, Krisis ekonomi yang terjadi pada masa orde baru lebih tepatnya pada tahun 1998, menyebabkan terjadinya keanjlokan pada nilai rupiah terhadap mata uang asing. Jelaskan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah pada masa itu. waktu diberikan tiga menit dari sekarang."
"Resya tau Kak." Mendengar Resya tahu, Danu langsung memencet tombol.
"Silakan jawab." Ucap panitia itu.
"Nama Saya Resya yufara wiratama, berasal dari SMA Cendana. Saya akan menjawab pertanyaan yang diberikan. Baik, sebelumnya Saya jelaskan terlebih dahulu tentang kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran, dan pendapatan negara dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi. Dan, pada masa krisis di orde baru tahun 1998 pemerintah meningkatkan pengeluaran pembangunan yang produktif untuk mengurangi inflasi dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Sekian terimakasih."
Selesai Resya berbicara para panitia tepuk tangan. Selain karena jawaban nya benar, Penjelasan Resya yang jelas dan tidak terbata-bata mendapat apresiasi dari panitia.
"Bagus." Danu menghadiahkan dua acungan jempol untuk Resya membuat Gadis itu tersenyum.
Pada ke sembilan pertanyaan Jawaban didominasi mereka berdua dengan benar. Setiap penjelasan maka Resya yang menjawab dan ketika perhitungan maka Danu yang maju. Hingga Akhirnya Mereka lah yang ditetap kan sebagai juara pertama, dengan menerima mendali serta piagam. Tak lupa, Mereka menghadiahkan Tropi Juara untuk sekolahnya.
"Bapak bangga dengan Kalian." Ucap Kepala sekolah yang menghadiri ujian terakhir ini.
Mereka berdua pun dipasangkan mendali dan berfoto bersama juara dua dan tiga.
"Terimakasih atas kerja samanya yang baik." Kata Danu seraya mengulurkan tangannya dan tersenyum.
"Terimakasih kembali, udah ngajarin Aku pelajaran kelas tiga Kak." Resya menerima uluran tangan Danu.
"Kan bagus mengerti sebelum dipelajari." Ujar Danu seraya terkekeh.
"Resya! Danu!" Panggil Buk Badriah, Guru yang mendampingi Mereka.
"Begini olimpiade kan sudah selesai. Kalian mau menginap di sini satu malam lagi, atau Kita langsung pulang malam ini? Kebetulan Bapak kepsek membawa mobil, jadi Beliau menawarkan kalian untuk pulang bersama." Danu dan Resya pun saling lirik lalu Mereka mengangguk.
"Kita pulang aja buk, saya udah kangen sama sekolah." Kata Danu seraya terkekeh.
"Kalian dapat jatah libur satu hari lagi, kalo besok masih capek boleh libur kok."Ucap buk Badriah, keduanya pun mengangguk.
"Yaudah sekarang berkemas, kita pulang malam ini."
Malam hari, tepat dipukul Delapan malam Mereka pun melakukan perjalanan untuk pulang. Danu membantu Menaikan koper Resya kedalam bagasi mobil, dan setelah nya Mereka berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Fiksi RemajaTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...