"Aku disini karena Takdir. Aku di takdirkan mengenal Kamu. Untuk selalu berada di sampingmu disaat Kamu terpuruk. Entah itu karena luka masa lalu atau mungkin kesulitan yang akan Kamu hadapi kedepannya."
~Resya Yufara Wiratama
•••
"Sya, mau juga dong." Niko berkata pada Resya yang tengah menyuapkan es krim Walls big cup miliknya pada Zillo.Mata Zillo langsung menajam menatap Niko garang namun hanya dibalas dengan wajah mengejek. Niko senang karena semenjak ada Resya Ia selalu punya bahan untuk menjahili Zillo yang kaku.
"Mau?" Resya berdiri ingin menghampiri Niko yang sedang main Play station di karpet bersama Bima.
Niko tersenyum seraya mengangguk, sementara Zillo sudah menatap memelas pada punggung Resya yang membelakanginya. Ia tidak ingin berbagi suapan pada Dua manusia jomblo itu.
"Akhh." kata Resya, Niko pun langsung membuka mulutnya menerima Es Krim suapan Resya.
"Ini untuk Bima." kata Resya lagi, lalu menyodorkan suapan kepada Bima.
Bima pun dengan senang hati menerima nya.
Dengan perasaan Dongkol dan Cemburu melihat Resya menyuapi sahabat nya, Zillo lantas berdiri lalu menarik pergelangan tangan Resya.
"Gak boleh!" Seru Zillo. Matanya sudah membulat tajam memberi peringatan seandai-andai Resya akan menyuapi sahabat nya lagi.
Resya dibuat keheranan. "Kenapa gak boleh?" Tanya Resya bingung.
"Mereka berdua udah gede. Gak perlu disuapin segala!" Zillo mengambil alih Es krim yang ditangan Resya, lalu meletakannya di meja.
"Kamu juga sering minta suapin Aku lho Zill kalo lupa." Resya tersenyum jahil ke arah Zillo.
"Dasar gak sadar diri, Bukan pemilik tapi Posesif." Kata Niko memutar bola mata malas.
"Hooh. Mental Tempe tapi sok jadi Hulk. Mana keren." Sahut Bima.
Niko tertawa ngakak mendengarnya. Kenapa harus Hulk sih yang jadi gambaran. Kan masih banyak tokoh Avengers keren lainnya.
Sedangkan Zillo sudah Menatap kedua sahabatnya dengan padangan yang jika Bima terjemahkan; "Mau mati Lo berdua ditangan Gue?"
Karena males berdebat dan tak ingin membuat suasana hati Zillo buruk. Niko dan Bima langsung mengalihkan pandangan ke arah layar Tv lagi. Enggak deng, sebenernya Bima sama Niko tuh takut.
"Ayo!"
Setelahnya Zillo langsung mengajak Resya beranjak pergi dari ruang Tv.
"Lho, mau kemana?" Tanya Resya saat Zillo menggiringnya menaiki tangga.
"Kamar. Gue ngantuk." Mata Resya langsung membulat kaget.
"Isss... Tidur Sendiri aja." Resya ingin melepaskan tarikan Zillo dari tangan nya.
"Temenin." Ucapan Zillo yang santai, semakin membuat Resya ingin memukul lengan atau mencubit bibir Zillo yang sangat mudah berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Genç KurguTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...