00.35. Mall

10.2K 615 27
                                    

•••
Senin pagi, Resya di buat kesal oleh kekasihnya. Ingatkan Resya untuk memarahi Zillo nanti, Padahal kemarin malam ia sudah berjanji untuk bangun pagi dan tidak Telat untuk ke sekolah. Tapi pagi ini, Resya dapat melihat dengan jelas tiga sekawan itu digiring seperti bebek oleh buk Tutik, dan dibariskan tepat di tengah lapangan menghadap ke arah para Siswa-siswi SMA Cendana.

Jangan sampai Prasangka Resya benar, Mereka memanjat Tembok belakang.

Jika benar, tidak ada pilihan lagi bagi Resya selain mengomeli kekasihnya sampai menuruti ucapannya.

Sepanjang upacara Berlangsung Resya Tahu jika Zillo terus mencuri pandang kepadanya, namun Resya berusaha untuk pura-pura tidak melihat, dan peduli. Hingga puncaknya saat upacara selesai, saat Resya ingin beranjak pergi dari lapangan, secepat kilat tangannya diraih seseorang. Siapa lagi kalau bukan Zillo sih preman Sekolah.

Resya meneliti Zillo dari atas sampai bawah. Kancing seragamnya tidak terpasang semua, baju dikeluarkan, minus dasi, dan topi. Resya pun menghela nafas.

"Yang, marah?" Tanya Zillo pelan.

Resya hanya diam, Zillo pasti paham. Diamnya agar Zillo bisa menyadari kesalahannya.

"Maaf yang." Kata Zillo pelan seraya menunduk.

"Maaf---" Ucap Zillo terpotong.

"Sana laksanakan hukuman kamu! Nanti waktu Istirahat baru ngomong sama aku." Potong Resya membuat Zillo menghela nafas, lalu melepaskan pegangan tangannya.

"Ayo, Bil." Ajak Resya pada Nabila yang berjarak sedikit Jauh dari mereka.

Zillo memandangi langkah Resya dengan sendu, lalu kembali ke barisan penerima hukuman.

Lucu.

Zillo tidak bisa marahan dengan Resya, namun ia selalu saja melakukan kesalahan.

"Besok-besok jangan bandel lagi, Dengerin kata Bima." Ujar Bima sok menasehati, padahal ikut kena hukum.

Zillo hanya diam seraya menunduk. Jika dahulu tidak ada yang bisa melarangnya untuk melanggar peraturan sekolah, kali ini sudah tidak. Marahnya Resya kini sudah membuat Zillo ketakutan untuk mengulang ini dua kali.

Sementara di sebuah ruang kelas, tampak Resya sedang duduk sembari menelungkup kan wajah di Lipatan Tangannya.

"Sya, Bu Lily masuk." Nabila menepuk lengan Resya hingga gadis itu mendongak, dan langsung duduk dengan tegap.

"Selamat pagi Anak-anak." Sapa Wali kelas Mereka di balas dengan semangat oleh murid di kelas.

"Oke Sebelum memulai pelajaran, Ibu mau ngumumin sesuatu sama kalian. Begini, Kalian akan di liburkan selama satu minggu karena Murid kelas dua belas akan melaksanakan ujian sekolah senin depan. Ibu sengaja memberitahu sekarang, karena ibu tidak bisa hadir ke kelas beberapa hari ke depan." Tentunya pengumuman itu membuat seluruh Murid di kelas XI IPS 1 bersorak gembira karena libur menanti mereka.

"Cukup, bahagianya di simpan nanti lagi. Libur juga harus di isi dengan belajar karena kalian bentar lagi akan Menghadapi UAS, persiapkan diri sebaik mungkin." Ujar Bu Lily menghentikan suara sorakan yang riuh.

"Sekarang buka buku hal.30 kerjakan Soalnya, nanti di kumpul."

***

"Liburan kuy, minimal dua hari Oke lah." Ucap Niko memulai Obrolan.

"Kuy, daki mahameru lagi?" Ajak Bima.

"Jangan daki dong, kita cewek mana Kuat." Kata nabila saling lirik dengan Resya.

"Bisa di atur. Maunya kemana?" Tanya Niko.

"Kemah di pantai gimana? Kita cari pantai yang masih asri, dan sedikit pengunjung." Usul Resya, dan langsung mendapat binar mata setuju dari ketiga orang dihadapannya.

 Zillo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang