00.45. Happy Zillo day

8.7K 655 22
                                    

“Selamat ulang tahun Zillo, semoga bahagia akan datang setelah badai besar."


•••
"Jadi gimana,sya?" Tanya Niko.

"Gak papa nih kalau aku cuekin dia hari ini? Kalian tahu lah Zillo gimana." Jawab Resya tak yakin dengan rencana Mereka yang akan nge-prank Zillo dengan cara itu.

"Iya, juga sih. Kalo pikirannya lo gak peduli lagi, otomatis kena badai puting beliung apartemen nya." Kata Niko yang mulai berpikir sama dengan Resya.

"Zillo selalu ingat hari lahirnya, gak?" Tanya Nabila.

Niko dan Bima mengangguk serempak. "Biasa kalau hari ultah nya, dia pergi ke makam Mama nya untuk Ziarah."Jawab Bima.

Kini mereka berempat sedang berada di Kantin sekolah. Hanya berempat karena Zillo masih sakit, dan tidak di perbolehkan sekolah oleh Mira.

"Kan keadaan dia lagi sakit. Kemungkinan hari ini dia gak bakal Ziarah." Kata Bima menanggapi.

Niko menjentikkan jarinya tanda setuju, dan memiliki Ide.

"Dia ingat tapi dia gak bisa Ziarah. Oke sya, Lo gak perlu ngacangin dia. Temenin aja Zillo satu harian ini, dan pura-pura aja lo gak ingat apapun tentang hari spesialnya dia,  jadikan dia bakal berpikir lo gak inget."

Mereka bertiga yang mendengarkan pun setuju dengan pendapat Niko.

"Biar urusan kado, dan peralatan surprise lainnya kita bertiga yang ngatur. Lo cukup temenin Zillo aja satu harian." Ujar Nabila.

"Sya," Panggilan seseorang membuat mereka berempat mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

Alis Resya naik sebelah ketika melihat Danu berjalan ke arahnya.

"Boleh kakak ngomong sebentar?" Tanya Danu dengan suara lembut, persis seperti Danu yang dikenal Resya dahulu.

"Disini aja gak bisa, kak?" Jawab Resya, ketiga manusia yang ada di dekat mereka masih menjadi pengamat setia.

Danu menggeleng. "Bentar aja, ke Taman belakang, mau ya? "

Resya menghela nafas. Mungkin memang ada yang harus dibicarakan, dan diluruskan antara mereka Berdua.

"Oke kak." Resya sudah ingin beranjak tapi suara Niko menginterupsinya.

"Sya, Jangan!" Larang Niko. Ia tahu betul bagaimana seluk beluk Manusia di depannya ini.

Resya tersenyum pada Teman-teman nya, meyakinkan bahwa tidak ada yang akan terjadi. Semua akan baik-baik saja, Danu tidak mungkin seburuk itu untuk melukainya, dan Resya pun sudah pergi mengikuti langkah Danu dari belakang.

"Gimana nih, Nik?" Bima memegangi kepalanya tanda Pusing.

"Emang kak Danu kenapa sih? Sampai Kalian takut banget Resya dibawa sama dia." Ternyata ada satu orang yang tidak mengetahui bagaimana Danu. Oh ralat, Dua orang karena Resya juga belum mengetahuinya.

"Kita pantau aja dari Jauh." Kata Niko singkat. Lalu beranjak dari Kantin, dan Di susul oleh Bima.

Mereka mengabaikan Pertanyaan Nabila membuat gadis itu kesal. Mau tak mau Nabila pun ikut bersama mereka.

***

"Yang, serius gak tahu ini hari apa?" Berkali-kali sudah pertanyaan itu di lontarkan oleh Zillo sejak Resya datang ke Apartemennya tadi siang.

"Hari Selasa, Zillo. Dari tadi juga udah di Jawab." Jawab Resya dengan wajah kesal seraya mengaduk bubuk susu yang sedang di seduh nya.

"Isss... Bukan itu lho, yang." Zillo menghentakkan kakinya kesal.

 Zillo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang