••••
Seperti yang dijanjikan Zillo di malam ulang tahun nya, sepasang kekasih itu akan pergi ke Dufan menikmati liburan akhir pekan.Mereka berjalan bersama dengan tangan kiri Resya yang digenggam Zillo, sedangan tangan kanannya digunakan untuk menggenggam es krim. Sepasang Kekasih itu berhenti tepat Ditempat duduk untuk beristirahat sejenak.
Outfit mereka hari ini pun menggunakan pakaian Couple hadiah ulang tahun Zillo dari Resya yang sengaja di belikan berpasangan sehingga menambah aura romantis, dan mengundang ke-iri-an bagi kaum jomblo yang melintas disekitar mereka.
"Rambut kamu sampe berantakan." Zillo merapikan poni Resya yang berserakan.
"Kamu sih.... Udah di bilang jangan naik itu." Gerutu Resya.
Sebelum memilih wahana yang hendak dinaiki, Resya sudah menolak usul Zillo untuk menaiki wahana Halilintar. Namun kekasihnya yang satu itu memang keras kepala, dengan beralaskan kata 'Sekali-sekali'
Enak saja, cowok itu dapat berteriak keseruan sementara Resya berteriak ketakutan.
Zillo tersenyum kecil melihat wajah kesal Resya. "Kan seru, yang."
Resya hanya meliriknya kesal. Seru Mbah mu!
"Gak bawa ikat rambut?" Tanya Zillo seraya tangannya menata rambut Resya, Sedangkan gadis itu ngedumel seraya melahap es krim miliknya.
"Enggak."
"Aku tinggal bentar, ya." Pamit Zillo seraya berdiri.
Resya langsung panik, dan tak ingin mengizinkan kekasihnya,
"Mau kemana? Gak lucu ya Zill, Kamu tinggalin aku disini." Rengek nya. Ia takut sendirian saat berada di keramaian seperti ini.
Zillo terkekeh. Apa katanya, tinggalin? Iya kali Zillo meninggalkan kekasih tersayangnya di tempat begini. Sayang dong, entar hilang Zillo yang nangis kejer.
"Aku bentar aja, yang." Zillo mengusap pucuk kepala Resya menenangkan.
"Ya udah, deh." Jawab Resya Ikhlas, tak Ikhlas dengan bibir manyun nya.
Namun benar, tak lama kemudian Zillo kembali, dan duduk di sampingnya lagi.
"Mau ngapain sih? Kalo berantakan aku botakin lagi kamu." Protes Resya seraya mendongak keatas.
Pacarnya benar-benar tinggi, atau dirinya yang terlalu mungil? Bahkan disaat duduk begini, Ia hanya sebatas dada cowok itu.
"Kuncir kan rambut kamu, biar gak gerah." Jawab Zillo.
"Sini-in tangan kamu." Pinta Zillo.
Resya menyerahkan tangannya tanpa protes. Ternyata Zillo meletakan Ikat rambut dengan hiasan karakter pinguin yang amat lucu ke pergelangan tangannya. Resya tersipu malu. Ternyata cowok itu tadi pamit membelikannya ikat rambut.
"Habis ini, naik Turangga-rangga, ya?" Pinta Resya sembari menyandarkan kepalanya ke bahu Zillo.
Zillo mengangguk menuruti. "Iya, yang. Untuk kamu selalu, iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Novela JuvenilTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...