"Terkadang ada Orang yang beranggapan bahwa Dunianya hanya hitam. Padahal Mereka hanya belum menemukan warna lain nya yang perlahan akan muncul di waktu depan. Jadi siapapun yang merasa putus asa, dibanding menyerah, Aku harap Kalian lebih memilih untuk bertahan sampai semua Puzzle warna-warni hadir menghiasi Dunia Kalian. Semangat, Cantik dan Ganteng!"
~Author, Wina Tiara.
•••
Hari Sabtu menjadi salah satu hari Zillo untuk mendatangi Psikiaternya selain hari Senin. Kegiatan ini sudah rutin di lakukannya selama hampir satu tahun setelah semakin buruknya kesehatan Mental Zillo.
Ditemani Bima dan Niko, Zillo menyambangi sebuah rumah sakit guna menemui Riyan, Psikiater Zillo.
"Semangat, Bro." Bima menepuk bahu Zillo sebelum Cowok itu masuk.
"Kita nungguin Lo disini, ya." Lanjut Niko.
Zillo mengangguk, kemudian pergi masuk kedalam ruangan Psikiater nya.
"Zillo, kamu harus kurangi minum alkohol dan merokok. Hal ini dapat membantu Kamu cepat pulih." Nasehat Riyan, Psikiater Zillo yang masih berumur 30 tahunan.
"Jadi, Gimana cara saya ngalihin masalah itu dari pikiran?" Tanya Zillo.
"Terapi melukis nya berjalan dengan lancar?"
Zillo langsung menggeleng. "Udah di bilang Saya Mageran, disuruh ngelukis segala."
Riyan menghela nafas pelan. Menghadapi Zillo baru sabar. Kurangnya semangat Zillo menjadi pemicu mentalnya enggan sembuh.
"Zillo, Gadis itu apa kabar?" Tanya Riyan Pelan.
"Dia? Masih sama sih Bangsat lah." Jawab Zillo tak enak.
"Tapi Kata Kamu kalian Sering jumpa Akhir-akhir ini."
"Emang. Hobinya gagalin rencana orang." Kesal Zillo.
Riyan lantas tersenyum menahan tawa. "Itu namanya jodoh. Tandanya Tuhan pengen nyadarin Kamu, kalau masih ada Dia yang butuh lihat Kamu di Dunia."
Badan Zillo langsung bergerak kecil menunjukan bahwa Ia salah tingkah. Matanya mengerjap memikirkan sesuatu.
"Benarkan saya? Jadi Kamu harus lebih semangat lagi untuk sembuh."
"Kamu harus memiliki niat dan keinginan untuk keluar dari Zona ini, Zillo." Sambung Riyan lagi.
"Tapi masalah Saya masih terus berlanjut."
"Zillo, Setiap Orang yang hidup pasti akan mengalami masalag. Tidak ada satu pun yang pernah bebas dari cobaan hidup. Kamu pasti bisa. Kamu sudah sampai tahap sejauh ini. Lihatlah betapa hebatnya diri Kamu yang sanggup bertahan."
Mata Zillo memperhatikan Riyan yang berdiri, dan berjalan mengemas sesuatu.
"Obat kali ini harus di minum rutin. Hubungi Saya ketika Kamu butuh Orang untuk bercerita, Saya selalu siap mendengarkan keluhan Kamu."
Zillo menatap berbagai macam obat sialan yang wajib Di minumnya. Muak sekali dengan semua ini. Namun Zillo tak urung mengangguk.
"Saya sarankan Kamu untuk mengalihkan masalah Kamu dengan Hobi. Entah itu bernyanyi, melukis, atau membaca. Memikirkan Gadis itu pun bisa. Cara ini cukup efektif untuk membantu mu berpikir positif. Semangat ya!" Dokter Riyan tersenyum manis pada Pasien nya yang sangat sulit di robohkan tembok ego nya.
Zillo kembali mengangguk sebelum pergi dari ruangan Riyan. Ia menghampiri kedua sahabatnya yang selalu setia bersamanya.
Bima dan Niko yang melihat Zillo keluar langsung berdiri seraya merangkul Sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Fiksi RemajaTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...