00.07. Kantin

13.6K 947 17
                                    

“Kau datang padaku dengan pesonamu
Kau datang padaku mencuri hatiku
Sering kali ku kau buat kaku
Tuhan tolonglah kuatkan aku”

#Khifnu_Katakan saja

•••
Hari ini adalah Hari senin pertama bagi Zillo, Niko dan Bima ikut melaksanakan Upacara Bendera.

Jangan di tanya mengapa tidak ada angin, tidak ada hujan, Mereka mendadak berubah begini. Yang jelas ini karena suruhan "Ibu Negara" yang harus selalu Mereka bertiga laksanakan.

"Untung sayang sama Ibu Negara." Ucap Niko seraya mengipasi wajah nya yang terasa panas dengan topi.

"Ngajak ribut Lo?!" Ucap Zillo yang berada di depannya sinis.

"Posesif amat sih Lu." Gerutu Niko seraya memutar bola mata malas.

"Ini sih Danu lama amat dah ceramah nya." Tutur Bima kesal mendengar ceramah Danu tentang Kreativitas Murid Cendana yang harus di tingkatkan. Iya deh yang teramat berkreativitas sampe punya bisnis gelap.

"Inginku mencampakannya di rawa-rawa Amazon biar ketemu piranha. Mampus." Timpal Niko kesal karena wajahnya terasa panas seperti terbakar sinar matahari.

"Eh, Zill! btw, Resya cantik banget ya kena pantulan cahaya matahari. Glowing." Ungkap Niko memuji Gadis pujaannya Zillo.

"Jaga mata Lo sebelum Gue congkel!" Peringat Zillo sekali lagi.

"Ternyata Resya ampuh ya bisa buat Lo ngomong panjang lagi." Kata Niko menghiraukan peringatan Zillo.

"Yah jelas! Pawang Abang Zillo kok." Timpal Bima seraya terkekeh.

Lima belas menit berlalu, akhirnya upacara bendera pun selesai. Resya dan Nabila pergi menuju ke kelasnya.

"Suttt... Ibu Negara!" Tegur Niko dan Bima saaat mereka berpapasan dengan Resya di koridor.

"Hai, Niko. Hai, Bima." Sapa Resya balik dengan ramah, namun menimbulkan efek cemburu bagi Lelaki sok cuek disana.

Resya sebenernya geli diberi julukan "Ibu negara" seperti itu. Tapi untuk seru-seruan asik juga sih.

"Kita rajin kan, Ikut Upacara." Ujar Niko meminta sanjungan.

"Gitu dong, Jadi Good Boys kan makin Keren."

Pujian Resya membuat Bima, Niko, bahkan Zillo pun salah tingkah. Mereka saling pukul dan tersenyum seperti Orang gila.

"Good boys dari Hongkong, Sya?" Timpal Nabila mengejek.

Sebagai sahabat Resya, entah mengapa sampai saat ini Ia belum mengerti mengapa Resya mendadak dekat dengan ketiga Biang Masalah Sekolah ini.

"Hai, Nabila. Jangan Jutek-jutek Dong Kita gak bakal rebut Resya dari Lo kok." Ucap Bima seraya tersenyum manis.

Bima paham, seluruh Siswa-siswi Di Sekolah memang sudah mencap Mereka buruk. Jadi ya di terima saja dengan lapang dada. Toh emang hampir semua tuduhan Mereka benar kok. Hahaha.

Disaat Mereka berempat berbincang, Zillo hanya diam seraya menatap Resya. Begitu saat pandangan Mereka bertemu, Resya langsung tersenyum manis, begitu pun Zillo yang langsung membalasnya dengan senyum tipis yang mungkin jika dilihat para penggemar Zillo kelas akut, Mereka akan berteriak kegirangan.

"Kita ke kelas duluan ya." Pamit Resya, dan di angguki oleh Mereka berdua. Sedangkan Zillo, Masih tetap diam seraya menatap Resya yang ingin pergi.

"Tunggu!" Ucap Zillo pada Resya.

Resya membalikkan badan menatap Zillo yang membuatnya kalang kabut kemarin malam karena permintaan aneh cowok itu. Sebenernya bukan aneh sih, tapi mungkin akan aneh jika dipandang Orang saat Mereka ke Kantin bersama.

 Zillo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang