“Gue tulus kok, kalah caper aja."
~Abang Zillo
•••
Setelah bertukar kontak, Entah mengapa Zillo dan Resya menjadi dekat. Resya yang ingin menjadi bagian Support System keadaan Zillo, dan Zillo yang ingin memulai keberanian memperjuangkan cintanya secara terang-terangan mungkin menjadi faktor utamanya.
My Cherry🍒
||Zillo, Hari ini jangan nakal ya! dengan ga jadi badboy pun Orang udah tahu Kamu kuat:)Pesan itu berhasil membuat senyum terukir di wajah yang selama ini tidak berekspresi.
Ia jadi ingat salah ucapan Resya, "Mau belajar tegar dengan tersenyum? Aku tau memang ini juga bukan cara yang tepat untuk terlihat kuat, Tapi percaya deh senyum lebih membuat beban terasa ringan dan menghadirkan semangat, daripada kamu berbuat hal buruk, untuk dianggap orang kuat." Kata Resya seraya tersenyum menatapnya lekat.
Dan hari ini, Zillo percaya. senyum nya lebih meringankan beban.
Tapi jangan meminta nya untuk tersenyum ramah di hadapan Orang banyak. Karena sifat Datar, Kaku dan Tembok memang udah melekat pada dirinya saat ini.
"Lo berhasil buat Gue semakin jatuh cinta." Gumam Zillo seraya mengusap usap layar ponselnya yang menampilkan wajah Gadis yang Ia Sukai sejak dulu.
"Ehemmm...Cuittt...Cuuitttt..." Suara Godaan datang dari dua Orang yang sudah mengintip kegiatan Zillo sedari tadi.
"Gue sumpahi, Lo berdua bintitin!" Ketus Zillo sembari mengantongi kembali ponselnya.
"Astagfirullah, Adek gak boleh nyumpahi Abang. Pantang." Kata Bima dramatis.
"Hobi banget ngintipin Gue."
Niko dan Bima terkekeh. "Ehem, yang lagi deket sama Pujaan hati, Pj dong Pj." Kata Niko jahil.
"Belum juga jadian udah mau di kutip pajak aja." Gerutu Zillo.
"Serius Lo, Ko? Zillo lagi deket sama siapa?" Timpal Bima, Mereka berdua saling menatap dan menyeringai jahil.
"Itu Lo Cewek yang katanya imut walau makan nya banyak." Sambung Niko.
Pipi Zillo memanas karena malu. Ia pernah mengatakan bahwa Resya sangat imut ketika pipinya penuh dengan kunyahan makanan saat tak sengaja melihatnya di kantin.
"Oh, yang Itu. Eh sih Serik dong!" Kata Bima.
Serik adalah Gadis gemuk berkaca mata kalo sedang belajar, Hobinya makan dimana pun Dia berada, dan Dia sekelas dengan Mereka Bertiga.
"Bener, Lo dapet hadiah gopek di potong pajak 500 rupiah." Kata Niko
"Berarti ga dapet hadiah lah, bego!" Bima mengetok kepala Niko, dan Niko pun terkekeh.
"Berisik!" Sarkas Zillo seraya menidurkan Dirinya di kursi panjang yang ada Di rooftop.
"Lo seriusan lagi deket sama Dia, Zill?" Tanya Bima mendekati Zillo.
"Siapa? Kalo Lo bilang Serik, jawaban nya enggak." Jawab Zillo seraya memejamkan matanya.
"Becanda, elah! Lo serius lagi dekat sama Resya?" Tanya Bima lagi
Zillo hanya menggeleng, Ia rasa sejauh ini belum bisa di katakan dekat.
"Mau bohongin Kita nih? Ga mau cerita." Sindiran Niko membuat Zillo membuka matanya dan menggeleng lagi.
"Gue rasa ini belum bisa dikatakan deket, karena nyatanya yang bisa di katakan dekat itu yah, Danu." Jelas Zillo seraya mendudukan dirinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zillo [✓]
Fiksi RemajaTiada warna selain hitam dan abu-abu di dalam hidup seorang Zillo Putra Wijaya. Gelap dan tak teraba. Zillo memiliki mata yang normal, namun ia tidak bisa melihat bagaimana indahnya dunia seperti kata Orang. Zillo tidak pernah tahu warna me-ji-ku-h...