Chapter 26

5K 247 1
                                    

« Alaska

Udh plng?

Udah..√√

——————————————————

« 🐵 Member Absurd

Vero
DUARRR! Pempek!

——————————————————

« Aya

P

?√√

——————————————————

“Nona,” panggil Jack berada di depan pintu dapur membuat semua yang ada disana menoleh kearahnya.

“Ada apa?” tanya Diva berdiri.

“Bisa kita bicara sebentar.” Jack memandang Diva lekat.

Mengerti jika ada hal penting yang akan dibicarakan, Diva mengangguk mengiyakan dan keluar dari dapur.

Jack berjalan ke ruang tamu dimana ada beberapa orang duduk di sofa.

Jack mempersilakan Diva duduk disusul dirinya.

Diva tersenyum kepada ke tiga orang itu. Mereka yang melihat itu menjadi bingung. Tak biasanya seorang Marcellia Disa tersenyum, tulus nan ramah pula.

“Ini Nona Diva,” ucap Jack memperkenalkan Diva.

Diva tersenyum ramah dan mengangguk.

“Angel memiliki kembaran? Wow,” ujar William.

Diva tersenyum kaku sedangkan Jack tersenyum biasa seperti tak terjadi apa-apa.

“Kau sangat berbeda dengan kembaranmu, Nona,” kata William tersenyum.

Diva hanya tersenyum, tak tahu harus menanggapi apa. Dia melirik Jack. Dirinya kini hanya menunggu apa yang Jack katakan karena jika ia yang menjawab, bisa saja akan membuat suasana semakin membingungkan.

“Mereka tidak kembar,” ujar Jack.

“What?” bingung William terkejut dengan kata-kata Jack.

“Nona Disa ada karena Diva.” Jack menuangkan teh kedalam cangkir dan menaruhnya di hadapan William.

“Sebentar... apa maksudmu?” William menegakkan tubuhnya yang awalnya bersender pada sofa.

“Ku pikir kau cukup pintar untuk memahami kata-kata ku,” sinis Jack.

William memutar bola matanya malas.

“Ceritakan Nona. Kau berhak,” ucap Jack.

“Emm kurasa lebih baik dirimu Jack. Aku memaksamu,” jawab Diva.

Baru saja ingin mengucapkan kata, tapi Diva kembali berucap, “Bayangkan saja jika kau mendapatkan perintah dari Disa.”

Jack mengatupkan mulutnya dan mengangguk.

“Nona Diva memiliki kepribadian ganda. Dan Nona Disa adalah wujudnya,” jelas Jack singkat.

“Tak bisakah lebih rinci? Sedikit bercerita mungkin.” William menaikkan satu alisnya.

“Aku tak punya wewenang untuk mengungkap asal usul Nona Disa,” balas Jack.

“Apa tujuanmu kemari? Bukankah Nona sudah bilang jika kami akan memanggilmu jika ada kabar dari putrimu,” ujar Jack tepat pada poinnya.

RAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang