Chapter 67

4K 231 23
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu
Mohon diingatkan jika ada typo atau semacamnya
Happy Reading!!

-oOo-

Disa merenung di mobil. Pikirannya terus mengarah pada semua member Eagle Hell yang ada di markas Indonesia. Perpindahan markas yang Max katakan hanya untuk gertakan semata. Namun faktanya markas tetap bertempat di Indonesia.

Jika seperti ini, seharusnya Disa menetap di markas. Seharusnya ia juga ikut mencari bom peledak itu. Seharusnya ia bersama semua anggotanya. Kalaupun mereka tidak selamat, itu benar-benar menyayat hatinya. Ia tidak bisa egois karena tengah mengambil alih badan Diva. Pikiran bodoh jika ia juga harus mati jika anggotanya mati. Masih ada Diva yang harus melanjutkan masa depannya.

Petugas damkar datang satu jam kemudian, dimana api sudah menyebar kemana-mana. Disa dan lainnya memilih berdiam di mobil sambil mengamati dari jauh. Tentang Anson dan lainnya, mereka dibawa oleh anggota Eagle Hell.

Hingga saat ini Jack tidak dapat dihubungi. Frengki, Dani juga sama. Sejauh ini, Meisya masih memantau berita melalui beberapa artikel terkenal seperti TribunNews, IDN Times, maupun Kompas.com. Belum ada berita terbaru tentang ledakan atau semacamnya.

Sentuhan di tangan kirinya membuat ia menoleh. Zico mengelus tangannya yang dingin sambil tersenyum tipis.

“Tenang, semuanya akan baik-baik saja,” tutur Zico lembut.

Disa mengangguk lemah. Gairahnya hilang seketika. Ia bersender di jok mobil dengan lemas. Pandangannya menerawang pada kenangan dirinya bersama semua member Eagle Hell. Latihan memakai senjata, bela diri, latihan di hutan, maupun berkomunikasi dengan para member.

“Misi kita selesai di sini. Sekarang gimana? Lo mau balik?” tanya Zico.

Disa menghela nafas berat. Kaki kanannya naik ke jok. Satu lengannya berada di atas lutut sambil menahan kepalanya. Tubuhnya sedikit bersender ke pintu mobil.

Zico terus menatap gadis di sampingnya itu dengan lembut. Pandangannya kini lurus ke depan. Keheningan berlangsung lama. Disa yang memang tidak ingin bicara dan Zico yang memilih bungkam.

Meisya masih berkutik dengan laptop di pangkuannya. Aya membuka ponselnya, berusaha mencari tau keadaan di sekitar markas.

«–  X TKJ 1 Anyar
      36 Peserta

Guys! Mau nanya...
Di sekitar sana ada
Suara ledakan gak?

Raka
Heh curut!
Kemana aja lo hah?!

Aril
Enggak ada Ay
Orang gak ada apa-apa kok

Putri
2in

Juki
3in

Serius?

Raka
Aya!! Lo dimana?!
Kok ngilang sih!

Gue ada urusan Rak

Aman kan?
Disana aman kan?

Juki
Lo kenapa sih?

Kagak
Gue nanya doang...
Tadi gue mimpi satu desa
Meledak
Kan nggak bagus tuh!

Septa
Inginku mengumpat

Vero
Seriusan Nyet @AyaLW

Serius njing!✌

Dah ya!
Makasih! Luv u 😘


“Sa, kata anak-anak di sana gak ada ledakan atau apapun,” ucap Aya.

RAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang