Biasakan vote terlebih dahulu
Mohon ingatkan jika ada typo dan semacamnya
Happy Reading!***
Kaki jenjang Disa melangkah menuruni tangga lobi hotel. Tiga orang lelaki yang semula bersander di tembok langsung berdiri tegak dan mengikuti Disa pergi. Hingga basement Disa masih berjalan. Langkahnya berhenti di depan mobil Porsche putih miliknya. Ia duduk di kap depan mobil sambil menyilangkan kaki.
“Jadi?” tanya Disa.
“Salah satu klub di daerah Jakarta Selatan. Luke pergi kesana limabelas menit yang lalu,” jawab salah satu dari mereka.
“Kartunya?”
Lelaki tadi mengambil kartu member dari jaketnya. Barang berwarna biru tua itu diserahkan kepada bosnya. Disa membolak-balikkan kartu yang ia pegang. Alis kirinya terangkat bersamaan dengan senyum miring yang terbit di bibirnya. Meragukan anak buahnya bukan salah satu sifat Disa. Terlihat mereka begitu setia menjalankan semua perintah yang ia lontarkan. Kartu itu tampak sangat mirip dengan kartu asli yang dikeluarkan club yang Luke kunjungi.
“Selalu memuaskan. Aku suka kerja kalian.” Mereka mengangguk tegas sambil tersenyum tipis mendengar pujian yang Disa lontarkan.
“Perlu tambahan tiket masuk?” tanya Disa.
“Tidak. Kartu yang aku duplikatkan adalah versi free. Semua yang dilakukan akan ditagih satu bulan kemudian.” Disa mengangguk mendengar jawaban anak buahnya. Jujur ia bingung, namun semuanya akan jelas jika ia sampai di sana.
“Pekerjaan selanjutnya, kalian paham?” Disa memandang mereka dengan alis yang terangkat.
Mereka mengangguk dan menjawab, “Paham, Bos.”
“Kalau begitu, jangan membuang waktu.” Mereka menghormat sopan dan pergi dari hadapan Disa setelah gadis itu berkata.
Ia bangkit dan segera memasuki mobil. Ditinggalkan basement hotel yang tampak sepi itu. Porsche Disa membelah jalanan ibukota dengan kecepatan sedang.
Disa sampai limabelas menit kemudian, mungkin jika ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi, dalam 7 menit ia akan sampai. Di parkiran kelab yang tampak mewah Disa belum keluar dari mobil. Matanya masih mengamati keadaan sekitar. Ia melihat beberapa anak buahnya yang tengah melaksanakan apa yang ia suruh.
Gadis itu turun dari mobil, pandangan elang itu menelisik sekitar. Jejeran mobil mewah dan motor gede tersusun rapi di parkiran. Beberapa remaja yang mungkin masih baru beranjak dewasa berbincang sambil berjalan memasuki kelab. Tidak heran, karena pasti mereka semua anak golongan kelas atas.
Ia mulai melangkah dengan santai ke arah kelab tersebut. Ia menjamin disini minim paparazzi, dan akan semakin memperlancar niat Disa. Mengantre ketika hendak masuk, setelah gilirannya ia menunjukkan kartu palsu yang anak buahnya buat pada satpam yang berjaga.
Member of the Skyfull Club
Name : Jessie Kalianja
Age : 19th
Country : Jakarta
Join : 2019Si satpam memberi kode dengan gerakan kepala bahwa Disa boleh masuk. Tanpa berkata Disa memasuki tempat penuh dosa tersebut. Sebenarnya pantang baginya memasuki sebuah kelab. Namun saat ini ia datang bukan untuk bersenang-senang.
Musik yang dimainkan salah satu DJ membuat semua yang berdiri menggoyangkan badan. Berjoget ria, berjingkrak, dan berteriak. Tak terhitung berapa yang membawa botol alkohol sambil meliukkan badannya.
Disa duduk di meja bar. Memesan beer biasa sebagai minuman, hanya sekedar untuk bersantai. Dengan tangan melipat di meja ia memandang sekitar, mengamati orang-orang pendosa yang menikmati kegiatannya. Orang yang ia cari belum terlihat di pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYA [END]
Teen FictionTrauma masa lalu dan faktor lingkungan membuat Diva mengalami depresi diumurnya yang masih belia, hingga membuat jiwa lain hidup di dalamnya. Semakin beranjak, semakin banyak fakta yang baru diungkap. Semakin banyak masalah dan semakin banyak skand...