ALINGGA -07

28.5K 1.7K 46
                                    

Happy reading :)

°°°

Adara mengoleskan selai keatas rotinya sebelum akhirnya di lahap kedalam mulutnya. "Morning Ara.. " ujar Nugroho lalu mengecup kening Adara lantas duduk di samping Adara.

Adara tersenyum kearah Nugroho membuat bibir pria itu membentuk lengkungan sempurna. "Morning pah.. "

"Oh iya.. Nanti papa pulang larut malam, kerjaan papa numpuk, kamu di rumah sama Devan ya.. "

Adara pun mengangguk mengerti, tapi sungguh Adara tak tega melihat papanya berkerja hingga larut malam seperti itu. Adara tau bahwa Papanya pasti lelah meskipun tak pernah sekalipun dia menunjukan kelelahanya di depan Adara, tapi Adara sebagai seorang anak sangat paham akan itu.

"Papa kalau capek istirahat, jangan dipaksain lembur pah.. Ara khawatir nanti papa sakit gimana? " tutur Adara.

Nugroho tersenyum melihat putrinya yang semakin dewasa dan penuh perhatian. Nugrohopun menggelengkan kepalanya pelan. "Enggak, papa gak capek kok. Papa seneng kerja, biar papa bisa bahagiain kamu. "

Adara menatap lembut kearah Nugroho, sungguh ia beruntung memiliki Ayah seperti Nugroho meskipun keluarga Adara sudah tidak lengkap tetapi Nugroho selalu berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan Putri semata wayangnya itu dengan perhatian dan kasih sayang yang tak akan mungkin membuat Adara kehabisan kasih sayang walau Nugroho sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Adara memeluk Nugroho dari samping lalu berkata, "Apapun yang papa lakuin, Ara pasti bahagia dan Adara bakalan nurut sama papa selagi Ara mampu."

Nugroho kembali mengecup puncak kepala Adara. "Papa anter ya? " tawarnya yang dibalas anggukan oleh Adara.

"Bik Lastri.. "

Bik Lastri yang merasa terpanggil langsung menghampiri mereka, "Kenapa pak? " tanyanya sopan.

"Bik tolong beresin piringnya ya, saya sama Ara mau berangkat dulu. Jangan lupa pintu dikunci, " pesan Nugroho lalu bergegas keluar rumah.

Bik Lastripun mengangguk mengerti. "Injih pak," ucapnya lalu dengan sigap mengambil piring-piring yang ada diatas meja lalu membawanya kearah dapur.

Mereka masuk ke dalam mobil lalu hening, tak ada yang berkomunikasi Nugroho hanya fokus menyetir sedangkan Adara? Ia menatap ponselnya yang baru saja berbunyi. Adara membuka Aplikasi Whatsapp dan membuka satu pesan yang entah siapa pengirimnya.

Unknown
Add nomor gue ya, Ra!

Mata Adara langsung terbuka membaca pesan itu, ia mengerjap-ngerjapkan matanya secara cepat lalu mengecek profil dari nomor itu.

"Udah gue duga..," gumam Adara saat melihat foto Alingga yang terpampang nyata disitu.

Unknown
jangan liatin profil gue terus ya! Entar lo suka.

"Whats?! " ucap Adara sepontan saat membaca pesan tersebut. Adara sedikit tersentak karena heran mengapa Alingga bisa tau jika saat ini Adara sedang melihat profilnya. Tidak.. Alingga tidak mungkin cenayang, dan untuk apa Adara harus tegang seperti ini? Adara langsung keluar dari Whatsapp dan menaruh ponselnya kedalam tas.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang