"Masih marah sama gue?" tanya Alingga saat sudah berada di depan rumah Adara. Cowok itu menatap Adara yang berdiri dihadapannya dengan senyum khas miliknya tetapi Adara malah menundukan kepalanya. Alingga menyunggingkan bibirnya lalu mengangkat dagu Adara sehingga tatapan cewek itu langsung terarah pada Alingga.
"Hari ini lo belum senyum ke gue,"ujar Alingga lembut membuat mata lentik Adara langsung mengedip. Adara tak menjawabnya dan hanya tetap memandang Alingga dengan bibir yang tertutup rapat. Alingga mengacak rambut Adara pelan. "Jangan jutekin gue," ujar Alingga lalu menampakan senyum tipisnya.
"Gih masuk, besok gue jemput." Alingga melirik rumah Adara sekolah lalu beralih menatap Adara dengan hembusan nafas pelan. Adarapun mengangguk lalu melangkahkan kakinya.
"Ga, "
"Hmm? "
"Makasi.. " ucap Adara lalu tersenyum tipis kearah Alingga. Cowok itu langsung tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.
Adara membalikan badanya lalu masuk ke dalam rumahnya. "Ekhem.. " Hampir saja Adara terlonjak kaget karena tiba-tiba melihat Devan yang duduk diatas sofa dengan sebuah permen di mulutnya. Cowok itu menatap Adara datar membuat dahi cewek itu mengerut lalu setelahnya Devan langsung tertawa kecil.
"Mukak lo kayak maling ketangkap basah," kekeh Devan yang membuat Adara langsung mendesis.
"Papa suruh nginep?" tanya Adara lalu duduk di sebelah Devan yang menganggukan kepalanya.
"Habis dari mana?" tanya Devan sembari melirik tas belanja Adara yang gadis itu bawa.
"Beli dress buat acara besok."
"Drees yang tahun lalu masih Bagus kok, gak pernah di pakek lagi, kenapa beli?" ucap Devan.
Adara mengerucutkan bibirnya lalu mendesis pelan. "Masak pakek itu lagi, ganti kostum lah," jelas Adara lalu bangkit dari duduknya.
"Oh iya, gue lupa. Besok ikut ya? Nadia minta tolong lo jadi pasanganya," ucap Adara yang langsung membuat Devan menggelengkan kepalanya cepat.
"Enggak.. Tahun lalu lo minta gue sama Aurel dan besok sama Nadia gitu?" tolak Devan.
"Pliss.. Dia minta tolong sama gue, gue gak enak kalau misalnya nolak," ucap Adara sembari mengernyit.
"Kan gak harus bawa pasangan, Ra. Lagian itu acara party bukan ajang pamer pasangan."
Adara langsung menepuk punggung Devan kencang membuat cowok itu langsung meringis. "Ihh.. Gak gitu, pokoknya lo harus mau. Gak bawa pasangan di acara itu, ngenesny berasa tau, kasian sahabat gue."
Devan langsung mengembuskan nafasnya dalam-dalam laku melirik Adara sekilas. "Yaudah, tidur sana! "
Adara langsung tersenyum lebar lalu mengangkat tanganya membentuk hormat. "Laksanakan.. " ujarnya lalu berlari ke kamarnya. Devan yang sudah biasa melihat tingkah Adara itupun hanya terkekeh kecil lalu kembali memandang tayangan TV dihadapanya.
🦅🦅
Alingga menatap Adara tanpa berkedip sedikitpun, seolah-olah tatapanya langsung terkunci pada gadis itu. Malam ini Adara sangat terlihat cantik dengan long dress hitam miliknya yang langsung membuat Alingga menampakan lengkungan bibirnya dengan sempurna. Entah baru sadar atau bagaimana, malam ini Alingga melihat Adara lebih cantik malam ini. Mungkin itu karena Adara jarang di gerai jika berada di sekolah membuat penampilan gadis itu sedikit berbeda.
Alingga menatap long dress yang Adara gunakan sembari memangut-mangutkan kepalanya pelan. Untungnya malam ini Alingga memakai mobil karena jika saja tadi ia memakai motornya, mungkin saja gaun yang Adara gunakan tersangkut di jeruji motornya. Tidak dapat dibayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...