ALINGGA -33

18.6K 1.1K 24
                                    

Sebelum baca follow dulu ya!
baktilaksmi

°°°°

Hari ini seluruh siswa SMA Garuda memang sudah di umumkan untuk libur sejak kemarin karena ada rapat para guru untuk mendiskusikan acara Memory of the Night yang memang selaku diselenggarakan setiap tahunya. Acara itu merupakan acara pertunjukan seni,  party,  dansa dan lain sebagainya yang memang selalu dilaksanakan oleh seluruh siswa SMAGaruda maupun para guru.

Alingga mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil sembari mengambil ponselnya yang ada di atas meja.  Cowok itu kini sudah siap dengan pakaian putih dan jaket jeans di tubuhnya.  Alingga mencari kontak Adara lalu menekan tombol panggilan lalu ditempelkanya di telinganya.

"Udah selesai?" tanya Alingga.

"Ga,  harus banget ya gue ikut?" desis Adara dari sebrang telefon.

"Harus! Bentar lagi gue jemput."

Terdengar helaan nafas berat sebelum Adara berkata, "tapi gue gak enak sama anak-anak Argaster."

Alingga meletakan handuknya lalu menatap bayangan dirinya di cermin sekilas. "Tenang aja, kan sama gue," sahut Alingga santai. "Sana gih.. siap-siap aja dulu," ucap Alingga yang kemudian Alingga menutup teleponnya setelah Adara berdehem.

Alingga yang sudah siap itupun keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua orang tuanya yang sudah duduk di meja makan.

"Wangi bener,  mau kemana nih pagi-pagi gini?" tanya Dirga yang menatap Alingga dengan tatapan intens. "Ini pasti nih, Bun,  mau jalan sama pacarnya," lanjut Dirga sembari melirik kearah Desy. Bunda dari Alingga itupun hanya terkekeh kehadapannya.

"Ali,  mau ke acara selamatan,  Yah," ujarnya sembari tertawa kecil. Lalu duduk di samping Desy.

"Lho,  selamatan apa?" tanya Dirga sembari ngernyit.

"Calon mertua ngadain selamatan karena punya calon mantu ganteng kayak, Ali." mendengar itu Dirga dan juga Desy tertawa kecil karena Alingga.

"Kamu..  Bisa aja," ucap Desy lalu meletakan sepiring nasi kehadapan Alingga. Alinggapun tertawa kecil lalu berkata, "Lho,  serius, Bun," gurau Alingga yang kembali membuat kedua orang tuanya terkekeh kecil.

"Sebelum itu,  gimana nih kabar calon menantu Ayah?" tanya Nugroho.

Alinggapun tersenyum kecil ke sembarang arah lalu menatap Ayahnya dengan berkata, "Sehat wal'afiat."

"Kenapa gak ajak main kesini lagi sih?" tanya Desy.

"Kan udah pernah,  masak terus-terusan ajak ke rumah?"

"Iya lah,  wajib menurut Ayah," sahut Dirga lalu memasukan sesuap nasi kemulutnya.

Alingga terdiam teringat hubunganya dengan Adara yang Alingga sendiri tidak mengerti. Alingga teringat tujuanya mendekati Adara hanyalah untuk menghindari perjodohan yang ingin Ayahnya lalukan, tetapi Alingga malah sampai sekarang selalu ingin mendekati Adara dan malah Alingga ingin Adara ada dimanapun bersamanya. Alingga hanya menembak Adara secara tiba-tiba waktu itu tanpa berfikir dan juga tentunya tanpa mendapat jawaban dari Adara sendiri.

"Kamu serius sama gadis itu?" tanya Dirga tiba-tiba,  membuat Alingga langsung menoleh dan diam sesaat sebelum menjawab pertanyaanya.

Dirga mengangkat alisnya seolah menunggu jawaban dari Alingga.  Cowok itupun mengangguk pelan dengan sedikit rasa ragu di benaknya. "Kalau boleh Ayah jujur, sebenarnya ayah kepingin kamu dijodohin," ujarnya.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang