"ALINGGA... KOK GUE DITINGGAL SIH?!? DASAR AYAM... !!!" pekik Adara.
Adara melepas helmnya yang menempel di kepalanya lalu menghentakan kakinya kesal. Didalam hati sudah terucap seribu sumpah serapah yang ditunjukan untuk Alingga .
"Main pergi aja lo kayak jailangkung!!! " pekik Adara lagi namun tidak sekeras tadi.
Adara menghembuskan nafasnya kasar lalu duduk di sembarang tempat dengan wajah yang ditekuk. Adara berfikir sejenak lalu membuka aplikasi whatsapp dan mencari nomor Devan.
Adara : Dev, bisa jemput gue gak?
Devan : sory, Ra.. Gue masih ada kerja kelompok.Adara kembali menghembuskan nafasnya saat membaca balasan pesan yang dikirim Devan. Adara kembali berdiri saat melihat Madeva yang menuju area parkir.
Minta balik bareng Madeva kalik ya?
Eh dia kan mantan gue, yakali balik bareng
Tapi kalau gak gitu gue gak pulang
Tapi gengsi
Au ah bodoamat yang penting pulang..
Setelah menimbang-nimbang dalam hati Adara akhirnya mendekati Madeva yang tampak kelelahan. Ia meliri kearah Adara sekilas dengan tatapan datar dan Adara dapat melihat beberapa bekas luka di wajahnya. Adara menghampirinya ke motor Madeva dan berdiri dihadapannya.
"Gue boleh nebeng pulang gak? " tanya Adara dengan suara kecil. Madeva yang baru saja naik keatas motornya itupun kembali turun dan fokus menatap Adara. Adara mengeryit malu menunggu jawaban dari Madeva.
"Ojek inline banyak, kenapa gak naik itu aja? " tanya Madeva datar seperti biasa.
"Uang jajan gue habis.. " ucap Adara sembari mengernyit. Jika saja uang jajan Adara tidak habis, tidak mungkin Adara minta tolong diantar pulang oleh mahluk kulkas didepanya ini.
"Alingga? " tanyanya dengan tatapan yang sulit untuk Adara artikan.
"Di pulang duluan ada urusan, " ucap Adara bohong.
"Ada urusan atau emang sengaja ninggalin elo? "
Adara terdiam. Madeva mendesis lalu menaiki motornya. "Gue liat tadi lo ditinggal. Naik! Sebelum niat baik gue hilang! " ucap Madeva.
Tanpa banyak berfikir Adarapun menaiki motor Madeva. Madevapun segera melajukan motornya keluar area sekolah, Hening di sepanjang jalan baik Adara maupun Madeva tak ada membuka pembicaraan sampai akhirnya rasa penasaran Adara tiba-tiba muncul.
"Btw, kenapa tadi lo berantem? " tanya Adara pada akhirnya.
Madeva sedikit melirik Adara dari kaca spionnya begitupun juga Adara yang menatap madeva dari spion. "Gue yakin lo udah tau," sahutnya.
"Emm.. Kenapa?" tanya Adara lagi dan Adara yakin Madeva pasti mengerti apa yang ditanyakan Adara.
"Gue udah pernah bilang kalau gue gak suka lo deket sama cowok lain, " jelas Madeva yang mempu membuat Adara berfikir kembali. Madeva memberhentikan motornya di depan rumah Adara. Adarapun segera turun dari motor Madeva dan menatap kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...