ALINGGA -47

17.4K 1K 117
                                    

Adara mengarahkan pandangannya kearah lapangan sekolah. Mata gadis itu memicing saat melihat Alingga dan juga teman-temanya tengah mengormat di depan tiang bendera. Adara yakin jika Alingga pasti melakukan ulahnya lagi.

"Udah lama ya,  sejak Alingga deket sama lo,  dia gak pernah di hukum kayak gini," ucap Nadia sembari mengikuti arah pandangan Adara yang sedari tadi memandang Alingga dan teman-temanya disana.

Adara tersentak saat Alingga tiba-tiba saja menoleh kearahnya membuat cewek itu langsung gelagapan dan memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

Alingga yang melihat Adara dari kejauhan hanya bisa menyunggingkan bibirnya dengan pandangan yang masih menatap Adara dari tempatnya berdiri.

"Ya elah,  bisa aja bambank,  lagi di hukum malah pandang - pandangan, " sindir Ferdy yang berdiri di sebelah Alingga. Brian dan juga Arvian hanya terkekeh mendengarnya.

"Berisik lo, " balas Alingga tanpa menoleh.

"Iye.. Diem! Udah panas,  lo-nya ngebacot..  Jadi makin panas anjir," sewot Brian tanpa menoleh kearah teman-teman. Cowok itu tetap menggormat dengan badan yang tegak,  meskipun keringat membasahi keningnya,  cowok itu masih stay cool menjalani hukumanya.

"Yaelah,  bentar lagi juga bel-nya bunyi," sahut Ferdy.

"Tuh kan.. " sambungnya saat bel istirahat benar-benar berbunyi. Ketiga cowok itu langsung menghembuskan nafasnya lega , rasanya mereka sudah seperti dendeng ikan karena terlalu lama dijemur. Untunglah mereka sudah kebal dengan hukuman ini.

"Gila,  panas banget anjir," gumam Arvian sembari mengipas-ngipaskan tanganya kearah wajah lalu duduk di pinggir lapangan yang langsung diikuti ketiga temanya itu

"Akhirnya bisa di hukum lagi," ujar Alingga dengan santainya membuat ketiga temanya itu langsung menatapnya tajam.

"Taik!" Brian yang kesal langsung menoel kepala Alingga dengan keras tetapi, cowok itu hanya menatap Brian dengan cengengesan kecil.

"Tapi bener deh, belakangan ini kita udah jarang ya, masuk BK terus dihukum kayak gini," ujar Ferdy sembari terkekeh pelan.

"Udah kalem," sahut Alingga pelan, "tapi tadi brangas lagi,  hahaha.. " lanjutnya.

"Hari ini kita dihukum,  berarti ntar sore nongkrong lagi di warung buk Kentung,  Yes!" seru Ferdy dengan wajah yang berbinar.

Warung buk Kenung memang menjadi tempat pelarian mereka. Biasanya Alingga,  Arvian, Ferdy dan juga Brian akan nongkrong hingga larut malam seperti biasanya,  meskipun Brian tidak ikut-ikutan mabuk ataupun merekok seprti ketiga temanya itu.

"Luka baru Men.. " ujar Alingga sembari memegangi ujung bibirnya yang tampak mengeluarkan darah.

Membuat ulah adalah hal yang dulunya sering Alingga lakukan,  mulai dari mengerjai guru,  menjahili satpam dan tak jarang berkelahipun sudah menjadi hal yang bisasa baginya,  meskipun penjebabnya hanyalah hal sepele,  Alingga akan langsung menghajar orang yang tidak ia sukai. Dan tentunya teman-temannya selalu terlibat karena Alingga melakukan ulah itu tidaklah sendirian.

Hampir semua guru  hafal dengan nama mereka berempat.  Tetapi beberapa bulan ini mereka sangat jarang melakukan ulahnya , tidak tahu karena apa yang jelas mereka semakin jarang membuat ulah.

"Gila ya lo Ga, gebugin anak orang kagak ada santai-santainya," kekeh Arvian sembari mengeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Alingga mengernyit lalu membersihkan keringat yang mengalir di jidatnya.  "Salah siapa ngomongin geng Argaster yang enggak-enggak," sahutnya santai.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang