Adara memandang pakaian yang Alingga pegang tadi, walaupun pakaian itu tak sesuai dengan keinginan Adara tetapi sepertinya selera Alingga tidak buruk. Mungkin saja pakaian ini cocok untuk Adara seperti yang Alingga bilang barusan.
"Kenapa ngeliatinya gitu? Jelek?" ucap Alingga saat memperhatikan Adara.
Adara langsung mendongak dan menggeleng cepat. "Bagus kok," ucap Adara kembali tersenyum.
"Udah gue bilang jangan senyum mulu, nanti ada yang suka," ujar Alingga sembari tertawa kecil membuat Adara refleks memukul lengan cowok itu dan ikut tertawa kecil. Adara mengernyit saat tiba-tiba Alingga memberhentikan tawanya dan menatap Adara tepat di manik matanya.
"Akhirnya," ucap Alingga dengan hembusan nafas dalam membuat Adara kembali mengerutkan kening tak mengerti.
"Akhirnya lo gak jutek sama gue." Adara hanya terkekeh pelan tanpa mdngucapkan apa-apa.
"Jangan jutek lagi." Setelah mengatakan itu Alingga mengambil alih tas novel yang ada di tangan Adara lalu menggandeng tangan gadis itu dengan senyuman. Adara merasa ada yang aneh tapi yang jelas perasaanya saat ini tidak bisa ia jelaskan. Rasanya ada yang baru saja timbul di hatinya yang membuat Adara tak bisa menahan senyumnya.
"Mau makan ketoprak gak?" tanya Alingga saat sudah berada di dalam mobil. Adarapun memangutkan kepalanya. "Mau."
"Eh jangan deh."
Adara langsung menoleh ke arah Alingga setelah cowok itu membatalkan ajakanya. "Lho, kenapa?"
"Takut tukang ketopraknya suka sama lo," ucapnya.
"Alingga.. Ih.. "
"Hehe, bercanda.. " ucap Alingga cengengesan.
"Alingga.. Stop! " ucap Adara tiba-tiba, membuat Alingga langsung menekan pedal remnya secara mendadak. Alingga menoleh kearah Adara yang malah mengeryit kearahya.
"Ada apa?" tanya Alingga dengan raut wajah yang cemas.
"Gula kapas.. " ucapnya sembari mengernyit menampilkan sederet gigi rapihnya kehadapan Alingga. Cowok itu membuang nafasnya pelan lalu memalingkan wajah ke pinggir jalan.
"Gak! Ntar lo gendut," desis Alingga yang membuat Adara mendelik.
"Alingga, gue pengen.. " rengek Adara.
"Enggak boleh." Alingga menancap gasnya tampa menghiraukan Adara yang sudah cemberut karenanya.
"Tapi pengen.. " rengek Adara tapi Alingga malah tak menghiraukannya.
Adara sama sekali tidak menoleh kearah Alingga dan malah menatap jalanan malam dari arah jendela. Adara terus mencicit pelan dengan wajah kesalnya tetapi Alingga hanya fokus menyetir.
"Mau di bungkus atau makan sini?" tanya Alingga saat sampai di tempat penjual ketoprak. Adara tak menjawabnya , gadis itu masih tetap mengarahkan pandanganya kearah kaca jendela. Alingga yang tersadar langsung menghembuskan nafasnya pelan.
"Jangan ngambek, gue gak suka!" ucap Alingga pelan. "Turun! Makan dulu," lanjutnya yang masih menatap Adara.
"Lo makan aja," sahut Adara.
"Lo gak makan?"
"Gak mood."
Alingga menyalahkan kembali mesin mobilnya lalu memutar balik membuat Adara menoleh kearah Alingga tapi tak bertanya apapun , begitulun dengan Alingga yang tak mengucapkan apapun.
Sampai akhirnya Alingga kembali memberhentikan mobilnya dan langsung keluar mobil tanpa mengatakan apapun. Adara malah bodo amat dan memilih memainkan ponselnya saja. "Cowok tu ngeselin," gerutu Adara sendirinya lalu ponselnya kembali berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...