ALINGGA -36

18.3K 1.1K 19
                                    

"Ga!" panggil Arvian sembari melambai-lambaikan tanganya kearah Alingga yang membuat Alingga sekaligus Adara langsung menoleh kearahnya.

Alingga menoleh kearah Adara sekilas. "Ra, gue kesitu dulu,"ucap Alingga. Adarapun menganggukan kepalanya pelan membuat Alingga tersenyum kecil lalu langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri teman-temannya.

Alingga duduk di sebelah Brian menghadap ke pantai. "Ga, Brian udah jadian! " seru Arvian heboh membuat Alingga terkekeh Dan langsung menatap Brian dengan tatapan yang seolah ingin memastikan apakah yang diucapkan Alingga memang benar.

Brian menghela nafas kembali lalu mengangguk kecil. Refleks Alingga langsung tertawa."Gue kira lo lupa sama Dare- nya, ternyata enggak," kekehnya.

"Gue lakuin apa yang emang harus gue lakuin," ucap Brian santai.

"Widiw.. Bisa aja lu, " kekeh Ferdy dilanjutkan dengan tawa kecilnya. Brian tak menghirauknya, cowok berbaju hitam itu hanya mengunyah kacangnya dengan wajah datarnya.

"Ga, lo betah amat berduaan sama Adara," kekeh Arvian sembari melirik Adara sekilas, refleks Alinggapun menatap kearah Adara yang baru saja di hampiri oleh Aurel dan juga Nadia yang akhirnya duduk di sebelah Adara. Alinggapun kembali mengarahkan pandangannya pada Arvian dan berkata,"Udah gak jutek lagi dia."

"Owh.. Gue paham, lo nyaman ya sama tu cewek?" ucap Ferdy.

Alingga mengangkat kedua bahunya lalu kembali mengarahkan pandangannya kehadapan Adara dengan senyum tipis. "Mungkin," jawab Alingga santai, ketiga temanya itu langsung melongo setelah Alingga mengucapkan satu kata itu.

"Waduh.... " ucap Ferdy dengan gerakan tubuh yang aneh lalu terdiam dan mendekatkan wajahnya kearah Alingga dengan seketika membuat Alingga langsung memundurkan tubuhnya kebelkang. "Tunggu, suka beneran atau suka-sukaan?" tanya Ferdy sok serius. Alingga malah hanya mengangkat bahunya acuh tanpa berkata apa-apa.

"Akhirnya Adara gak lo jadiin mainan, akhirnya lo tobat," ujar Arvian sembari menepuk pundak Alingga dengan senyum khasnya.

"Cewek kedua yang bikin lo serius, iya?" tanya Brian. Alingga pun mengangkat senyum kecilnya. "Mungkin," ucapnya lagi lalu mengalihkan pandangannya kepada ponselnya yang baru saja menerima pesan.

Papa Adara : om, nanti enggak ada di rumah, kalau mau anter Adara ngambil baju, ada bik Lastri di rumah. Tapi kalau misalnya udah kemaleman, langsung aja ajak Adara ke rumah kamu.

Papa Adara : jangan macem-macemin anak om, Adara anaknya labil dan kalau cerewet, maklumin ya.

Alingga yang menatap layar ponselnya langsung menampakkan senyumnya yang mengembang. "Ett dah.. Lo kenapa senyum-senyum? udah kayak emak-emak yang baru di kasi uang bulanan," kekeh Ferdy yang membuat Arvian dan juga Brian ikut menoleh kearah Alingga.

"Kesambet," bisik Arvian.

Alingga tak menghiraukannya cowok itu malah kembali mengerikan jarinya keatas layar ponsel dengan fokus. Brian yang melihat itu hanya tersenyum kecil, menyadarai ada yang berbeda dengan Alingga.

Alingga : laksanakan, om.

Alingga : Tenang aja, Adara aman sama saya.

Setelah membalas pesan itu, pandangan Alingga langsung kembali pada Adara dan tersenyum saat Adara yang juga menoleh kearahnya.

"Gue seneng banget sumpah, gak nyangka," seru Adara yang sudah beberapa menit menyeloteh dengan Brian yang menjadi topiknya. Sebenarnya Adarapu tak sepenuhnya mendengarkan Aurel. Hanya Nadia yang sedari tadi melakukan sesi tanya jawab dengan Aurel.

"Ra! Ih.. Lo dengerin gak sih?" desis Aurel yang melihat Adara sama sekali tidak fokus denganya, Nadiapun ikut menoleh kearah Adara.

"Iya, gue denger kok, Rel, " sahut Adara.

"Tapi.. Kok cepet banget," ujar Nadia. Auren menoleh kearah Nadia dengan mengangkat satu alisnya.

"Aneh? Apanya yang aneh, jelas-jelas tadi Brian bilang suka sama gue, " ucap Aurel kukuh dengan senyum-senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya itu.

"Kalau gitu, boleh dong gue minta Pj? Pajak Jadian!" ucap Nadia dengan penuh semangat, Adarapun ikut mengangguk setuju dengan ucapan Nadia barusan.

"Besok traktir kita!"

"Nonton! Sama makan di McD! " seru Adara yang juga antusias.

"Eh, Apaan? Enggak! Bisa-bisa Bangrut gue," tolak Aurel dengan melambai-lambaikan tanganya tidak setuju.

"Yah, gak seru lo," desi Nadia.

"Adara yang dulu jadian sama Alingga aja kagak ada tuh yang namanya Pajak Jadian."

"Hmm, disini yang jomblo cuma gue, Yaudah Kalian berdua wajibnya bayar pajak ke gue aja kalau gitu, traktir makan di McD gak mau tau! "

"Enggak!! " sahut Adara dan Aurel secara bersamaan.

"Lah kok enggak sih? Rel, lo baru aja jadian maka dari itu lo wajib traktir gue. Dan lo Ra, gue gak mau tau! lo wajib traktir karena lo jadian sama Alingga udah lewat seminggu," ujar Nadia.

"Gue yang traktir." Adara, Aurel dan juga Nadia reflek membalikan tubuhnya menatap orang yang baru saja mengucapkan kata itu. Adara mengerjap-ngerjapkan matanya lalu kembali membalikan badan kearah semula. Sedangkan Aurel dan Nadia menatap Alingga dengan mata yang berbinar.

"Serius?! " tanya Aurel kegirangan. Alinggapun tersenyum kecil sembari mengangguk. Refleks Nadia dan juga Aurel bersorak diikuti dengan senyum Adara yang mengembang. Alingga melangkahkan kakinya lalu berdiri dihadapan Adara yang masih terduduk diatas pasir.

Adarapun mendongakan kepalanya kearah Alingga yang masih dengan senyum tipisnya. Jujur saja jika Alingga terus-terusan tersenyum seperti ini, dipastikan Adara lama-kelamaan akan meleh oleh pesona cowok itu.

"Yuk! " ucap Alingga yang membuat Adara mengerutkan kening. "Kemana?" tanya Adara.

"Kumpul, udah mau penutupan acara geng Argaster, orang-orang udah pada ngumpul tuh," jelas Alingga dan merekapun akhirnya bangkit dan bergabung ke kerumunan anggota Argaster. Semua mengitari Api unggun dengan saling berpegangan tangan membentuk lingkaran yang berlapis-lapis.

Biarkan saja
Kekasihmu pergi
Teruskan saja
Mimpi yang kau tunda
Kita temukan
Tempat yang layak
Sahabatku
Kupercaya kan
Langkah bersamamu
Tak kuragukan
Berbagi dengan mu
Kita temukan
Tempat yang layak
Sahabatku
Kita mencari
(Cari)
Jati diri
Teman lautan mimpi

Aku bernyanyi untuk sahabat
Aku berbagi untuk sahabat
Kita bisa
Jika bersama
Kita berbagi untuk sahabat
Kita bernyanyi untuk sahabat
Kita bisa
Jika bersama
Tiba waktunya
Kita untuk berbagi
Untuk saling memberi...

Audy ft Nindy - Untuk Sahabat. ♪♬♩

Seluruh Anggota Argaster menyanyikan lagu itu dengan senyum yang mengembang dan tentunya juga dengan sorakan dan lompatan keceriaan yang seperti biasa tampak.

Alingga menggenggam erat tangan Adara yang berdiri di sebelahnya sembari tetap menyanyikan lagunya dengan semangat. Adara menatap Alingga dari samping dengan lengkungan senyum yang tiba-tiba terangkat. Adara menundukan wajahnya sekejap saat merasa ada sesuatu di dalam sana yang berdetak tidak karuan. Jangtungnya!

Malam ini sangat menyenangkan sekaligus menjadi malam yang berbeda bagi Adara. Gadis itu kembali mendongak lalu kembali menyanyikan lagunya dengan tatapan kearah api unggun dengan senyum yang terus mengembang . Alingga kembali mengeratkan genggaman tanganya lalu menoleh dengan bibir yang terangkat sempurna.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang