Follow baktilaksmi
Happy reading :)°°°
Seluruh aggota Argaster sudah berada di warung buk Kentung untuk bersiap pergi ke stadion basket bersama-sama. Alingga membuang puntung rokoknya ke sembarang arah dan menghampiri teman-temannya mengarahkan seluruh anggota Argaster agar segera menuju lokasi. Seperti biasa Anggota inti Argaster selalu di depan dan untuk kali ini Alingga mengendarai motornya paling depan.
Seluruh anggota Argaster berangkat dengan gagah, jalananpun dibuat bising oleh suara derum motor mereka. Orang-orang dapat melihat semangat Argaster untuk mendukung sekolahnya dan di barisan motor kedua Madeva dan Seorang kakak kelas membawa sebuah bendera yang bertuliskan ARGASTER for GARUDA yang sangat gagah dengan gambar sayap di samping tulisan tersebut.
Sesampainya mereka disitu Alingga langsung mengarahkan seluruh anggota untuk masuk dan bernyanyi menyemangati pemain basket putra yang tengah melesat-lesat disana. Semua berteriak heboh saat SMA Garuda berhasil mencetak skor lebih dahulu. Suara sorakan mereka terus memenuhi seisi stadion itu menyanyikan lagu Garuda Didadaku.
GARUDA di dadaku
GARUDA kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang...
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan sportivitasmu
Ku yakin hari ini pasti menang...
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang...
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan sportivitasmu
Ku yakin hari ini pasti menang...Alingga semakin semangat beryanyi dan melompat-lompat membuat rambutnya basah dengan keringat. Jika dilihat seperti itu Alingga sangat terlihat keren.
Seluruh anggota Argaster bersorak penuh kemenangan saat sekolahnya berhasil menang hari ini. Dan tentunya Argaster kembali menjadi pemenang best suporter.
"Gila haus banget, tenggorokan gue kayak robek teriak-teriak tadi. " ucap Arvian saat mereka telah keluar dari stadion.
"Nih minum." Alingga melempar sebotol air kearah Arvian secara tiba-tiba untunglah tangan Arvian sigap menangkapnya.
"Thanks," ucapnya.
"Ga, ortu lo gak marah kalo lo sering pulang malem gitu, apalagi lo sering masuk BK blakangan ini. Ya kan keluarga lo harmonis -harmonis aja, enggak kaya kita," ucap Brian yang membuat Alingga terdiam sejenak lalu menatap kearah mereka bertiga.
"Gue kaya gini karena gue seneng nakal bukan karena faktor lain, yha.. bagi gue nakal adalah cara buat nikmatin masa SMA gue." jelasnya. "Terkadang ortu gue marah kalau gue pulang malem dan asal lo semua tau, itu yang buat bokap gue nyuruh gue bawa pacar kerumah. Gue gak ngerti sama jalan pikiran orang tua gue." lanjut Alingga dan kini pandangannya teralihkan pada Madeva yang berjalan mendekati mereka.
"Jauhin Adara! "
Mendengar perkataan Madeva, Alinggapun langsung berdiri dari atas motornya dan menghampiri Madeva menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Alingga mengangkat sebelah alisnya lalu berkata, "Emang apa hak lo? " ujar Alingga dengan nada hambar.
"Lo cowok brengsek, gue gak mau Adara lo jadiin mainan."
"Yee.. Masih ngarep lo yaa.." ucap Ferdy dari arah belakang diikuti kekehan Brian dan Arvian. Madeva tak menghiraukannya ia hanya menatap kearah Alingga dengan serius.
"Adara bukan punya lo lagi, jadi gak ada masalah buat gue deketin dia." Alingga menepuk pundak Madeva lalu meninggalkannya.
"Kalau gue masih suka sama dia gimana?"
"Selamat berharap," ucap Alingga yang berjalan menghampiri Arvian, Brian dan Ferdy.
Medeva mendecih lalu mengumam kecil, "Ara gak bakal suka sama cowok model kayak lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...