Seluruh siswa SMA Garuda membuang nafasnya lega setelah bel pulang sekolah berbunyi. Setelah memberi salam, Adara langsung mengemasi buku-bukunya dan memasukanya kedalam tas."Adara.. Lo kenal sama Alingga?" tanya Ana tiba-tiba membuat Adara langsung diam dengan pandangan lurus kedepan. Sedeti kemudian Adara menoleh dan mengangguk kecil sembari berdehem pelan.
"Tadi pas di kantin gue liat--"
Ucapan Ana langsung terpotong saat Aurel memanggil Adara membuat fokus gadis itu langsung tertuju pada Aurel. "Gimana Ra, jadi sekarang?" tanya Aurel yang dibalas anggukan.
"Dev! Lo ngapain masih duduk? Ayok! " panggil Aurel kehadapan Madeva yang masih duduk di bangkunya dengan tatapan datar. Madevapun bangkit tanpa mengucap apapun.
"Rel gue sama lo ya?" pinta Adara.
"Alingga gak minta balik ba--" Lagi-lagi ucapan Nadia terpotong saat Madeva menarik tangan Adara membuat Nadia, Aurel dan juga Ana mendelik dan terkekeh pelan menatap mereka.
" Gue duluan .." ucap Adara yang disusul oleh Aurel yang melambai kearah Ana dan juga Nadia. "Gue duluan ya.. " ucap Ana lalu berlari menyusul Madeva dan juga Adara.
Ana terdiam dan beralih menatap Nadia yang baru saja bangkit dari duduknya. "Nadia, mereka pacaran?" tanya Ana kepo membuat Nadia menoleh dan langsung menggeleng.
"Mantan," sahut Nadia.
"Owh.. Kalau Adara sama Alingga?" tanya Ana yang membuat Nadia sedikit menyipitkan matanya.
"Deket."
"Owh.. Buk--"
"Na, gue pulang duluan ya," ucap Nadia yang langsung meninggalkan Ana begitu saja. Entah kenapa di dalam benak Nadia ada sedikit perasaan aneh ketika bicara dengan Ana dan Nadia tidak terlalu suka dengan Ana sejak tadi Ana terus menerus membicarakan tentang Alingga setelah istirahat tadi. Ana menyunggingkan bibirnya Nadia berjalan keluar kelas cewek berkuncir kuda itu lantas melangkahkan kakinya dari kelas yang sudah tampak kosong tersebut.
Di tempat dan jam yang berbeda, Alingga dan teman-temannya sudah menongkring- nongkrong ria di warung buk Kentung dengan seragam yang sudah terganti dengan baju kaos. Hari ini tidak begitu ramai dan Alingga kali ini memilih tempat di pos di samping rumah buk kentung karena kali ini mereka tidak hanya menongkrong. Ada beberapa minuman keras yang tampak dihadapan mereka dan beberapa bungkus rokok yang juga di letakan di hadapan mereka.
Pos ini lebih sering dipakai oleh kakak kelas dan orang-orang yang ingin minum minuman keras agar Buk Kentung tidak terganggu saat di warung.
"Madam.. Madam Kentung.. " sapa Ferdy dengan nada yang lantang. Buk Kentung berhasil menoleh kearah mereka yang tengah cengengesan. Buk kentung menghampiri mereka dengan dahi yang mengerut. "Lho.. Kok diem disini, meja pojokanya kan kosong?" tanya buk Kentung lalu melirik beberapa minuman yang ada di hadapan mereka.
"Hadeehhh.. Kalian ini, sudah makan belom? Udah minum-minum aja!"
"Belum.. Maunya di suapin Madam.. " ujar Ferdy sok imut yang membuat teman-temanya menatapnya geli.
"Makan dulu atuh! "
"Aa.. Madam perhatian deh, jadi sayang.. " ucap Arvian yang menbuat Brian memutar bola matanya ketika melihat tingkah konyol teman-temanya ini.
"Udah makan kok, Buk Kentung tenang aja, jangan khawatir," ujar Alingga sembari tersenyum kecil.
"Gimana saya enggak khawatir, kalian ini masih sekolah, masih remaja, gak baik buat minum minuman gituan, gak sehat! " ucap Buk Kentung menasehati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...