VOTE sebelum baca!COMMENT setelah/saat membaca!
Follow ! baktilaksmi
•••
Adara melahap sandwich -nya dengan bibir yang sesekali mengerucut. Entah kenapa pagi ini Adara sudah merasa kesal karena dari kemarin malam Alingga sama sekali tidak mengirimkannya pesan. Padahal biasanya Alingga akan mengabarinya tengah malam sekalipun dan tak jarang Alingga akan menelfonya walau hanya menanyakan hal-hal konyol yang menyebalkan tetapi Adara lebih senang seperti itu dibanding dengan Alingga yang tidak ada kabar.
Seketika pikiran buruknya tentang Ana langsung muncul. Pikiran yang kali ini membuatnya tambah kesal saat mengingat kejadian Ana yang tiba-tiba memeluk Alingga. Sangat menyebalkan.
Tunggu.. Tunggu.. Sejak kapan Adara begitu memikirkan Alingga sampai-sampai moodnya menjadi tidak baik seperti ini.
"Ra, nanti lo mangung ya?" ucapan Devan langsung membuat Adara sadar dari lamunanya. Cewek berkuncir satu itu langsung menoleh kearah cowok itu.
Adara langsung mengangguk mengiakan ucapan Devan lalu beralih melirik ponselnya yang sama sekali tidak menujukan tanda-tanda adanya pesan. Adara mendengus keras membuat Nugroho dan juga Devan langsung menoleh dan menatap Adara dengan tatapan Aneh. Adara yang tersadar langsung menyengir dan beralih meneguk susu yang tadi ada dihadapanya.
"Ada apa sayang? " tanya Nugroho yang baru saja selesai mengunyah makananya. Adara langsung menyengir dan menggelengkan kepalanya cepat. "Gapapa," ucap Adara.
"Ra, Lo Ada di jemput siapa?" tanya Devan dan Adara hanya mengangkat bahunya sembari menggeleng. Cewek itu melirik kembali layar ponselnya yang tidak menampilkan apa-apa. "Gak ada," jawab Adara sembari tersenyum kecil.
"Yaudah bareng aja," tawar Devan yang sudah selesai menyantap sarapannya. Adarapun hanya mengangguk.
"Ara.. " panggil Nugroho yang membuat Adara menoleh kearahnya dengan tatapan tanya.
"Besok papa mau ke rumah Eang kamu di Bandung, kamu mau iku?" tanya Nugroho.
"Pengen... " ujar Adara dengan alis yang sedikit mengerucut. "Tapi Ara ada ulangan fisika," ucapnya lesu.
"Yasudah, lain kali saja, papa nginep sehari disana, kamu nginep di rumah Devan aja," ujar Nugroho.
"Eh, biar Devan aja yang nginep disini," ucap Devan.
"Kasian kamu jadi jarang di rumah, sekali-sekali kan Ara yang nginep disana," jelas Nugroho yang dibalas anggukan oleh Devan.
"Ara berani sendiri padahal," cicit Adara yang membuat Devan dan juga Nugroho terkekeh pelan.
"Pah.. Pengen ikut.. Kangen Eang," ucap Adara dengan wajah yang memelas, tapi apalah daya, besok ada ulangan Fisika dan jika Adara menyusul, Ia yakin seratus persen jika nilainya tidak jauh-jauh dari Angka tiga, empat dan bahkan satu.
🦅🦅
Alingga mengunyah permen karetnya yang kini mulai terasa hambar dimulutnya. Cowok itu melangkahkan kakinya gontai menuju kearah kantin , jujur saja Alingga sangat tidak ingin masuk kelas pagi ini.
Entah kenapa pikiranya tidak bisa berfikir jernih saat teringat pembicaraan Adara dan Madeva kemarin sore, seketika Alingga menjadi menyesal menjemput Adara kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Roman pour Adolescents[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...