ALINGGA -15

24.9K 1.4K 20
                                    

Happy reading 🐜

F O L L O W baktilaksmi

°°°

Siang telah berganti malam,  Adara mengarahkan pandangannya pada sebuah karya sastra dihadapnya dengan kakinya yang bermain-main ke atas tembok. Manik matanya bergerak mengikuti tulisan yang ada di novel tersebut. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk membaca jika tidak begitu Adara akan ngemil sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan rasa bosannya.

Dering ponsel Adara berbunyi berkali-kali menandakan ada panggilan yang masuk. Adarapun melirik sekilas layar ponselnya lalu kembali mengarahkan pandangannya kearah novel seolah tak peduli dengan si penelpon. Dering ponsel itu tak kunjung berhenti membuat ketenangan Adara terusik dan terpaksa kembali meraih ponselnya. Adara pun menolak panggilan itu dan membaca pesan yang baru saja masuk.

Setelah membalas pesan itu Adara tak henti- henti mendumel sendirinya. Bagaimana tidak cowok itu datang dan pergi seenak jidatnya. Adara dibuat kesal olehnya terlebih tadi saat Alingga meninggalkanya di sekolah.
Bodoamat soal Alingga yang sudah di depan rumahnya yang jelas Adara malas untuk melihat wajah Alingga saat ini.

Ceklek...

Pandangan Adara saat itu juga langsung kearah pintu kamarnya ,  matanya langsung membulat saat melihat siapa orang yang naru saja membuka pintu. Adara hampir tidak berkedip saat melihat orang itu yang memandang kearahnya .

Alingga : jalan yuk!
Alingga : gue di luar
Adara: di luar rumah gue?
Alingga : yoi..
Adara: ogah

"ALINGGA...!!!!!! " teriak Adara dengan suara toanya membuat Alingga yang berdiri di depan pintu langsung mundur beberapa langkah.

Adara melempar bantalnya kearah pintu yang hampir saja mengenai tubuh Alingga,  untung saja Alingga cepat-cepat menghindar.

"GAK SOPAN BANGET SIH MAIN BUKAK-BUKAK KAMAR ORANG!" pekik Adara dengan kesal.  Bagaimana ia tidak kesal,  orang asing macam Alingga tiba-tiba membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Yang lebih membuat Adara kesal saat ini Adara hanya memakai tanktop dan celana pendek jadi ia malu jika Alingga melihatnya dengan pakaian minim itu.

"Ra..  Santai dong..  Gue udah dapet ijin kok masuk kesini, " jelasnya. Adara terdiam dengan mata yang masih melotot kearahnya.

"Hah?!? "

"Dari bik Lastri.. " ucap Alingga sembari mengernyit.

"Iii..  Keluar gak lo?! "

"Enggak."

Mendengar itu Adara semakin naik darah ia melempar kembali bantal yang ada di sebelahnya dan kali ini tepat mengenai wajah Alingga. "Ra woi..  Sante kali,  gue gak bakalan makan lo disini! " desis Alingga.

"Keluar gak?! "

"Gue bakalan keluar kalau lo mau ikut gue jalan!"

Adara menatap kesal kearah Alingga lalu berjalan menuju kamar mandi.  "Iya! " dumel Adara lalu menutup pintu kamar mandinya dengan keras membuat Alingga yang mendengarnya terkekeh pelan.

Bukanya keluar Alingga malah masuk ke kamar Adara lalu duduk diatas kasur milik Adara. Pandangannya tertuju pada sebuah bingkai foto yang menampilkan Adara kecil yang masih digendong oleh seorang wanita yang dirasa itu adalah ibu dari Adara.

Alingga berailh menatap hiasan dinding di kamar Adara yang menampilkan beberapa kata-kata yang mungkin Adara tulis untuk mengungkapkan perasaanya.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang