Follow akun Author yuk! baktilaksmi
Happy reading :)°°°
Jam 15.05 merupakan waktu yang dinanti-nantikan seluruh siswa SMA Garuda yaitu waktu pulang sekolah, dimana saatnya untuk melepas penat seharian belajar dengan mata pelajaran yang berbeda.
Jika saja boleh protes .. mereka sangat ingin protes, karena setelah belajar delapan jam, guru tidak juga puas dan malah memberikan tugas tambahan di rumah. Sangat menyebalkan.
Tapi sebanyak apapun tugas bagi kaum seperti Alingga dan teman-temannya sama sekali tak pernah ambil pusing bahkan mengerjakan tugas saja sangat jarang.
"Ga! Lama bener.. itu gurunya kenpa rajin banget ngajarin anak ips? " lontar Ferdy karena sudah sepuluh menit bel pulang sekolah namun kelas IPS 1 masih tetap belajar, entah itu muridnya yang rajin atau gurunya yang terlalu niat mengajar.
"Ya mana gue tau, lo tunggu aja jangan berisik! " sahut Alingga.
"Setau gue lo gak pernah gini amat kalau ngincer cewe," ujar Arvian dan Brianpun mengangguk setuju dengan ucapan Arvian.
"Gue gini karena dia sok jual mahal ke gue. Kalo mantan gue mah disentil pakek gombalan aja udah pada pingsan, " kekeh Alingga lalu seorang guru tampak keluar dari kelas itu diikuti beberapa siswa dibelakangnya.
"Alingga?" sapa Madeva yang baru saja keluar kelas dilanjutkan dengan senyum yang tercetak untuk menyapa Arvian, Brian dan Ferdy yang berdiri di sebelah Alingga.
Alingga pun membalas senyum Madeva dengan ramah. "Lo ngapain disini? " tanya Madeva.
"Nyarik itu. " Alingga mengarahkan pandangannya kearah Adara dengan mengangkat sedikit dagunya. Pandangan Madeva'pun langsung tertuju pada Adara yang baru saja keluar dari pintu kelas dan saat itu juga wajah Madeva langsung berubah.
Brian dan Arvian langsung menggigit bibir bawahnya , karena Alingga tak merasa canggung cedikitpun kepada Madeva untuk mengatakan itu. Madeva baru saja putus dengan Adara dan sekarang Alingga datang tiba-tiba dan bilang ingin mencari Adara, rasanya Madeva ingin menendang Alingga tapi itu tidak bisa karena Adara bukan siapa-siapa lagi untuknya. Ferdy hanya diam, ia tak mau berurusan dengan situasi seperti ini, jadi dia memutuskan untuk memandangi Bulang yang tengah menuju parkiran.
Alingga menarik tanggan Adara membuat gadis itu tertarik kearah Alingga. Mata Adara langsung membulat begitupun dengan Aurel dan Nadia yang melihatnya. Madeva hanya memandangi mereka sekejap. "Gue duluan yak, " ucap Madeva lalu meninggalkan mereka.
Adara tak mengerti apa yang cowok itu lakukan, yang jelas Adara melihat Madeva dengan pandangan yang terlihat sangat tidak suka dan seakan-akan Madeva tak mau melihat wajah Adara sama sekali. Walaupun Madeva sudah merupakan mantan Adara tapi bukan berarti perasaan Madeva sudah hilang sepenuhnya. Madeva masih belum bisa move on dan mungkin Adara juga.
Nadia dan Aurel menatap Adara dengan tatapan terkejut sekaligus tak percaya. Melihat itu Adara yakin se yakin-yakinya kalau di pikiran mereka berdua pasti sudah menampung seribu pertanyaan dan sejuta perkiraan yang aneh-aneh tentang Adara dan Alingga.
'Lo ada hubungan apa sama Alingga? '
'Lo pacaran sama Alingga?'
'Anjir kok lo gak bilang-bilang? '
Mungkin lontaran kalimat seperti itu yang akan Nadia dan Aurel ucapkan setelah ini. Jadi Adara harus siap menangani mereka berdua.
Alingga menatap Adara dari jarak dekat samapi-sampai Adarapun bisa ngecium Wangi parfumnya. Adara mencoba
untuk berontak karena tanggan Alingga yang masih mengunci tangan Adara tapi Alingga masih menggenggam pergelangan tanganya. Beberapa siswa yang lewat menatap mereka seolah-olah Adara dan. Alingga akan menjadi topik selanjutnya di gibahan mereka. Mungkin."Balik bareng gue yuk!" tawar Alingga dengan senyum sok ramahnya.
Mendengar tawaran Alingga sontak Adara langsung menggelengkan kepalanya. "Lo kenapa sih? Dateng-dateng ngajakin gue pulang bareng, gak jelas banget sih jadi orang, " ucap Adara lalu melepaskan tanganya dari tangan Alingga.
"Yah.. Ra, mau aja napa?" gumam Nadia yang hampir terdengar seperti bisikan dan tentu saja telinga Alingga yang tajam mampu menangkap perkataan Nadia barusan.
"Nah tuh.. Dengerin kata temen lo, "
Adara langsung menatap tajam kearah Nadia dan saat itu juga Nadia dan Aurel meninggalkan Adara dengan kekehan kecil dengan jari telunjuk dan tengah terangkat mengisyaratkan kata ampun.
"Udah pulang bareng aja kenapa sih? Jugaan lo jomblo, gak bakalan ada yang marah," tukas Arvian.
"Mau lo apa? " tanya Adara dengan nada yang masih standar seperti biasa namun tatapanya sedikit tajam.
Alingga menyender di pintu kelas lalu menjawab, "Ngajak lo pulang bareng."
"Alasan? "
"Ciaahhh... Kayak kagak masuk sekolah aja kudu perlu alasan," seru Ferdy.
Arvian memukul punggung Ferdy lalu menggeleng, "Salah! Kayak mau putusin pacar.. Kan perlu alasan.. Eaaa.. "
Adara dan Alingga tak menghiraukan temanya yang rusuh sendiri, Adara masih menatap kearah Alingga menunggu jawaban yang akan dilontarkannya.
"Biar lo gak kenapa-napa, " jawab Alingga santai.
Adara langsung mendecih mendengarnya sedangkan cacing-cacing pita dalam perut Adara pasti sudah tertawa terpingkal pinggkal seperti halnya teman-teman Alingga yang begitu heboh.
Adara membenarkan posisi tasnya lalu mendekatkan wajah kearah Alingga. "Gue tiap hari gak pulang sama lo, dan gue masih hidup samapi sekarang, jadi lo gak usah khawatir," sahut Adara jutek lalu kembali menjauhkan wajahnya dari Alingga.
Alingga malah tersenyum kearah Adara yang membuat Adara kebingungan. "Kan sekarang lo calon pacar gue." Sontak Adara mendelik kearah cowok itu."Mantan gue rabies semua, gue takut lo kenapa-napa," ucap Alingga dengan santai.
Adara memutar matanya malas lalu meninggalkan Alingga dan teman-temanya. "Yah, Ra, besok pulang bareng ya.. " teriak Alingga dan Adara malah mendumel sendiri.
"Ara.. Hati-hati, jangan mikirin gue mulu! " teriak Alingga lagi membuat ketiga temanya langsung tertawa.
"PEDE BANGET LO! NORAK! " balas Arvian tak kalah dengan teriakan Alingga. Lalu tawa mulai keluar dari mulut mereka.
Walaupun Alingga ganteng dan lumayan terkenal di sekolah bahkan Adara sempat kagum padanya. Tapi disini Adara adalah cewek normal dimana jika ada orang yang modus padanya pastilah Adara langsung risih dan secepat itu juga ia akan ilfeel dengan cowok itu tak terkecuali Alingga.
"Tuh kan.. Udah gue bilang, Adara gak bakalan mau sama lo," ucap Brian yang memang sedari tadi tak ada berkomentar.
"Sans.. Gak usah keburu dulu, lo liat aja dalam waktu seminggu gue yakin tu cewek suka sama gue."
"Yakin? " tegas Brian.
Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue."
"Jadi Adara yang bakalan lo kenalin ke ortu lo? " Ferdy menerka-nerka dengan wajah serius.
Alingga mengangkat kedua Alisnya dengan tersenyum miring. "Cuman sehari itu aja men.. Setelah itu gue gak ada urusan lagi sama tu cewek."
Ketiga temanya menggelengkan kepala sangat tak habis fikir dengan sikap Alingga yang senang mempermainkan perasaan cewek dan meninggalkan mereka seperti sampah.
"Dasar cowok brengsek ya lo emang," kekeh Arvian.
"Hobi gue," sahut Alingga. "Udah-udah jangan bahas keburukan gue, mending sekarang ke warung buk Kentung, mulut gue udah kering pengen ngerokok! " ajak Alingga lalu mereka semua mengangguk.
___________________________________________
Alingga brengsek gak?
Sebelum lanjut Vote dulu ya!
Jangan lupa Follow baktilaksmi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...