ALINGGA -58

21.9K 1.2K 81
                                    

FOLLOW baktilaksmi

VOTE dulu sebelum baca 💚

•••

Adara memberhentikan langkah kakinya di depan gerbang sekolah dengan pandangan yang seolah-olah menunggu seseorang. "Gak balik bareng gue aja? " tanya Alingga dari atas motornya. Adarapun menoleh lalu menggelengkan kepalanya.

"Enggak,  lo pulang aja duluan, " tolak Adara. Alingga menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Gue disini aja, nungguin sampai lo pulang."

Adara hanya terkekeh lalu kembali mengarahkan pandangannya kearah jalan Raya. Alingga mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya seketika Adara menoleh dan mendelik kearah cowok itu. Alingga yang hendak meletakan roko di bibirnya itupun langsung terhenti ketika Adara mencekal lengan Alingga dengan tatapan tajam.

"Kalau mau nungguin gue, gak usah pakek ngerokok, " tegas Adara membuat Alingga terkekeh lalu kembali memasukan Batang rokok tersebut ke saku jaketnya. Dan saat itu mata Adara tidak sengaja melihat gelang yang Alingga kenakan. Adara langsung terdiam dan melepaskan genggaman tanganya.

Pikiran Adara langsung memutar saat mengingat gelang yang Alingga kenakan sama persis dengan gelang yang Ana gunakan. Tidak ada bedanya, Adara bisa melihat gelang itu berisikan lambang huruh 'AA' yang mungkin artinya Alingga/Ana.

"Ra.. Kenapa bengong?" tanya Alingga tetapi Adara masih terdiam. Cewek itu tersenyum kecut lalu mendongak kearah Alingga.

"Gelang lo bagus, beli dimana?" tanya Adara seolah menguji, apakah Alingga jujur atau memilih berbohong kepadanya.

"Ini?" tanya Alingga sembari melirik gelang tersebut. "Ini, gue beli waktu SMP dan baru gue pakek, " jelasnya. Adara bisa melihat Alingga tampak berfikir sebelum menjawabnya. Adara kembali terdiam lalu mengarahkan pandnganya kearah jalan tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Alingga menatap Adara yang kini menunjukan ekspresi yang berbeda. "Ra, " panggil Alingga.

Belum sempat Adara menoleh,  sebuah mobil hitam berhenti dihadapan gadis itu. "Ga,  gue duluan," ucap Adara dengan menoleh sekilas kearah Alingga.

"Ra,  gue tunggu entar malem," ucap Alingga sebelum Adara bener-bener memasuki mobil Devan.

Devan yang ada di dalam mobil langsung mengeryit mendengar itu. "Udah baikan?" tanya Devan tetapi Adara malah menatap jendela tanpa menjawabnya. Devan hanya menghembuskan nafasnya lalu melajukan mobilnya membelah jalanan.

"Dev," panggil Adara.  Devanpun berdehwm dengan tetap fokus menyetir.

"Pernah gak sih lo punya perasaan sama orang yang punya perasaan ke orang lain?" tanya Adara membuat Devan menoleh sekilas.

"Kenapa nanya gitu?"

Adara kembali terdiam dan pikiranya kembali terbayang semua tentang Ana dan juga Alingga. Adara menggeleng kecil lalu mengangkat bibirnya. "Enggak,  cuma pengen nanya aja."

Devan malah terkekeh pelan lalu mengahut, "Pernah, malah gue pernah ngejar dia samai gue bego. " Devan tertawa kecil sebelum akhinya melanjutkan kalimatnya.  "Dia buat gue gak pingin pacaran lagi." Adara langsung menoleh kearah Devan dengan tatapan tidak percaya.

"Hah?  Seriusan?  Kok lo gak pernah cerita?  Kok gue bisa gak tau sih?"

"Gak ada yang tau,  Ra. Gue sih gak masalah kalau enggak punya pacar,  yang penting buat gue sekarang cuma buat jagain lo sebagai sepupu gue," ucap Devan. Dan seketika Adara tersenyum dan memukul lengan cowok itu.

"Ih! Seriusan! Kok gak cerita sih? Ceweknya cantik gak?" Devan menggeleng lalu tersenyum kecil. 

"Ya cantik lah..  Emang elo, jelek, " ucapnya yang membuat Adara langsung mendecih.

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang