ALINGGA -30

21.3K 1.1K 30
                                    

"Ra, pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, pelan-pelan.. Gue males ngejar lo," ucap Alingga sedikit berteriak.

"Gue gak minta di kejar," sahut Adara sembari terus berjalan cepat.

Senyum Adara mengembang. Hari ini tak ada yang membuatnya marah hari ini, malah Alingga membuatnya tersenyum kali ini. Adara terus melangkah mendahului Alingga, cowok itu hanya memandang Adara yang sangat menarik untuk dia pandang. Pemandangan sunset di tambah gadis labil di dekatnya yang begitu menarik bagi Alingga saat ini.

Adara memberhentikan langkahnya lalu menoleh kearah Alingga sekilas tanpa berkata apa-apa. Adara memanjat pagar jembatan itu lalu duduk diatasnya membuat Alingga yang melihatnya langsung mendekat karena takut Adara akan jatuh. Gadis itu malah mengeryit kearah Alingga lalu menepuk pundak cowok itu.

"Santai, gue gak bakalan jatuh," ucap Adara sembari terkekeh setelah berhasil duduk diatas disana.

Alingga menatap Adara yang duduk di tepi jembatan kayu tersebut dengan wajah datarnya. Adara terus menatap langit orange yang sudah mulai gelap. Sedari tadi Adara tak bosan-bosan untuk tersenyum , Alinggapun terkadang ikut tersenyum tanpa sadar. Entah kenapa Adara akhir-akhir ini lebih sering membuat Alingga tersenyum dan juga melontarkan kata-kata yang sebenarnya memang agak menggelikan jika di dengar. Tapi mengucapkan kalimat gombalan itu kepada Adara membuatnya merasa senang saat melihat wajah kesal Adara.

"Gak bosen senyum ke langit mulu? " Adara hanya menggelengkan kepalanya dengan mata yang masih menatap pemandangan sekitar. "Langit gak bakalan bales senyuman lo. Kecuali.. " Alingga menggantungkan ucapanya yang membuat Adara menoleh. "Kalau lo senyum ke gue," lanjutnya. Adara terkekeh pelan, kali ini ia tak ingin marah ataupun jutek lagi pada cowok tengil di hadapanya ini.

Adara menepuk kayu di sebelahnya menyuruh Alingga untuk duduk di sebelahnya. Alingga malah menggeleng pelan. "Gue gak mau jatuh lagi," ujarnya.

"Lah lo pernah jatuh disini?"

Alingga menggelengkan kepalanya, "Enggak, Gue gak mau jatuh disini. Cukup buat gue jatuh Cinta sama lo aja disini," ucapnya. Adara terdiam, gadis itu merasakan ada getaran di dalam hatinya, tatapan matanya lansung merusuk ke manik mata Alingga. Setelah itu gelak tawa Adara keluar dari mulutnya membuat Alingga mengerucutkan alisnya kebingungan.

"Lucu.. Gombalan lo tu ya, ngingetin gue sama sinetron-sinetron alay di TV," ucap Adara sembari tertawa.

Alingga terkekeh lalu menoel sekilas pipi Adara. "Udah.. Berhenti ketawa," Setelah mengucapkan kata itu Alingga menarik lengan Adara agar turun dari tempat itu.

"Eh.. "

"Makan, gue laper.. " ucap Alingga dengan wajah datarnya.

Adara tersenyum. ' Lo keren kalau lagi kayak gini.' hati Adara seolah-olah berbicara dan Adara dapat merasakan hal lain yang muncul di hatinya saat ini.

Adara dan juga Alingga saat ini duduk di restaurant yang yang memang menjadi tempat tujuan Alingga. Adara menoleh kearah Alingga dengan senyum yang sedikit terangkat. Kali ini Adara sudah mulai damai dengan Alingga, Adara tidak terlalu banyak mendumel hari ini, tak tau kenapa yang jelas Alingga tidak terlalu menyebalkan hari ini.

"Lo ada apa sih ngajakin gue kesini dan kenapa lo seneng banget ngajak gue ke tempat-tempat dengan tiba-tiba?" tanya Adara yang sedikit penasaran karena dulu saja waktu Adara pacaran dengan Madeva, cowok itu tidak sesering Alingga mengajaknya pergi jalan-jalan, sedangkan Alingga? Adara bahkan tidak tau hubunganya dengan Alingga saat ini.

Alingga tersenyum sembari mengangkat kedua Alisnya. "Gue pengen lihat senyum lo," jawab Alingga santai. Adara mendengus ketika mendengarnya.

"Alingga.. " desis Adara pelan.

Alingga melihat kearah Adara sembari cengengesan lalu berkata, "Gue ngajak lo kesini, biar lo jatuh Cinta sama gue. Ngerti?" Alingga menampakan senyum khasnya di bibir yang langsung membuat Adara terbelalak.

Adara terdiam senyenak tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sedangkan Alingga malah tersenyum lalu mengarahkan pandangannya ke arah laut.

"Lo bisa gak sih gak ngeluarin kata-kata bas--" Ucapan Adara terpotong saat sang pelayang meletakan makanan pesanan mereka diatas meja lalu pergi setelah Adara mengucapkan terima kasih. Adara beralih menatap cowok tengil dihadapanya yang sama sekali tak menoleh dan malah sibuk memandangi lautan.

"Ra," panggil Alingga yang dibalas deheman oleh Adara.

Adara mengikuti arah pandangan Alingga. "Gue pengen jadi ikan yang ada di laut," ucap Alingga. Adara menatap lautan yang terlihat luas dan tenang lalu kembali menatap Alingga sembari mengernyit. "Gue pengen jadi ikan yang bisa berenang bebas kemanapun ia mau," lanjut Alingga lalu menatap Adara dengan senyum tipis.

"Bego," ucap Adara datar membuat Alingga menoleh.

"Hah?!"

Adara mengangguk pelan lalu meletakan telunyuknya ke kepalanya beberapa kali lantas berkata, "iya, otak lo bego. Lo pikir ikan itu punya kehidupan yang bebas?" Alingga malah mengangguk polos membuat Adara kembali mendesis .

"Lo gak mikir ancaman ikan laut itu banyak. Ada resiko ditangkap manusia, di makan lah sama ikan yang lebih besar, wilayah ikan juga di batasin sama kedalaman , jadi gak selamanya ikan itu hidup bebas kayak yang lo pikirin," jelas Adara. Alinggapun menganggukan kepalanya paham.

"Owh.. Gitu ya?"

"Dan menurut gue lo harus bersyukhur jadi manusia. Di mata Tuhan, manusia makhluk yang sempurna. Jadi gunain pikiran lo buat mikirin hal yang baik. Bukan yang aneh-aneh.." tutur Adara lalu meneguk sedikit minumanya karena merasa tenggorokannya mulai kering.

Alingga memangut-mangutkan kepalanya lalu kembali menampakan senyum dibibirnya. "Mikirin hal yang baik tu, kayak mikirin lo ya, Ra?" tanya Alingga polos sembari memain-mainkan kedua alisnya kearah Adara.

Adara hampir saja tersedak dibuatnya. Cewek itu langsung mengarahkan pandangannya kepada Alingga yang masih menatapnya dengan senyum jahil yang sekilas tampak di bibirnya.
Adaramendengus lalu beralih kepada makananya. "Stupid," gumam Adara pelan namun masih bisa di tangkat oleh telinga Alingga.

Alingga terkekeh pelan lalu menoel pelan hidung Adara. Refleks Adara langsung melotot kearah cowok itu. "Makasih udah suka sama gue," ucap Alingga.

Mendengar itu rasanya mata Adara ingin copot dari kelopaknya. Bagaimana tidak, cowok tengil di hadapanya baru saja mengucapkan kata-kata yang seolah bisa mengetahui perasaan seseorang. Yang orang itu adalah Adara sendiri. "You have to go to a mental hospital," ucap Adara lalu mengarahkan telunjuknya kearah kening dengan menatap Alingga tajam. "crazy."

"Gue gak gila, Ra. Tapi gue yakin perkataan gue gak salah, you will love me," ucap Alingga dengan mengecilkan suaranya saat mengucapkan empat kata terakhir.

Adara hanya diam membiarkan Alingga menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit Adara artikan. Adara tak lagi menghiraukan Alingga dan memilih untuk melahap makananya kembali. Sedangkan Alingga, ia masih menatap Adara dengan senyum di bibirnya.

_________________________________________

Cek CASE lagi ya ⇦⇦

Buat Kalian yang belum Follow Aku, Follow dulu ya..

baktilaksmi

FOLLOW JUGA

[ IG : baktilaksmii_ ]

ALINGGA [ SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang