Haloo...
Kemarin ada yang kena PRANK gak??
Hayoo ngaku! 😂
Tenang.. Cerita ini belum ending kok, masih lumayan panjang lah..
Jadi tetep pantengin notif dari aku ya 😉
Happy reading 💚
•••
Alingga menyenderkan badanya dengan mata yang terpejam dan nafas yang terhembus dengan keras. Sudah sejam lebih Alingga diam di koridor tapi cowok itu tak kunjung melihat kedatangan gadis yang ia tunggu-tunggu. Jika dipikir Adara tidak mungkin datang sesiang ini jikalau ia pergi ke sekolah.
Bel masuk kelas sudah berbunyi. Alingga kembali mengarahkan pandangannya kearah gerbang yang kini mulai tertutup. Tak ada tanda-tanda kedatangan Adara disana. Alinggapun kembali memejamkan matanya sembari menghembuskan nafas keras.
"Ga, udah jam masuk kelas, lo masih mau tetep diem disini?" tanya Arvian.
Alingga membuka matanya lalu menoleh kearah Arvian tanpa mengatakan apa-apa. "Udah sejam lebih lo disini, gue rasa dia gak sekolah. Atau enggak, mungkin dia sekolah pagi-pagi banget," ujar Ferdy.
"Lo lupa, Alingga dateng jam berapa?" Ucapan Brian membuat Arvian fan juga Ferdy langsung menoleh dan kedua cowok itu langsung menampakan gigi rapinya sembari mengangguk. Yha, hari ini Alingga datang jam 06.05, itu sangatlah pagi bagi mereka.
"Udah lah, yuk ke kelas!" ucap Ferdy lalu menepuk punggung Alingga sekilas.
"HEY! MASUK!!!"
Alingga, Brian, Arvian dan juga Ferdy langsung menoleh sekaligus mendelik saat melihat seorang guru yang menghampiri mereka dengan sebuah penggaris kayu di tanganya. "Mampus," gumam Ferdy lalu menatap ketiga temanya bergantian seolah mengisyaratkan sesuatu. Merekapun mengangguk secara bersamaan seolah tau apa yang akan dilakukan selanjutnya.
"KALIN BOLOS LAGI YA?! KE BK SEKARANG!! " teriak guru itu lagi.
"Satu.. Dua.. Ti.. ga... " ucap Ferdy lalu mereka semua langsung berlari cepat hingga guru itu tak mampu mengejar mereka.
Mereka berempat memberhentikan langkah tepat di depan ruang kelasnya. Bukannya masuk ke dalam kelas, Alingga dan juga Brian malah memilih untuk duduk santai di depan kelas.
"Eh.. Gue duluan," ucap Arvian.
"Gue juga, mau bobok cantik di kelas," ujar Ferdy.
Mereka semua terkekeh lalu Arvian langsung menjitak kepala Ferdy. Tidak terlalu keras tapi mampu membuat cowok itu meringis. "Molor mulu!" gerutu Arvian. Ferdypun tak menghiraukannya dan malah menyelonong masuk kelas begitu saja diikuti Arvian yang menyusul.
Alingga terdiam lalu menatap layar ponselnya yang sama sekali tidak ada notif yang tampak disana. Alingga membuka room chatnya dengan Adara lalu mengerikan sesuatu yang Alingga sendiri tidak yakin Adara akan membalas pesannya.
Alingga : Dari Ratusan pesan yang gue kirim. Gak ada satupun yang lo baca, Ra?
Alingga : Apa gue gak punya kesempatan buat jelasin semuanya?
Alingga : bales chat gue. Tolong."Percuma, Ga." Alingga langsung menoleh kearah Brian yeng menampakan senyum tipis dibibirnya.
"Gue gak pernah liat lo lakuin ini ke cewek lain. Tapi apa yang lo lakuin saat ini bakalan sia-sia. Karena Adara gak bakalan bales chat lo," jelas Brian. Alingga masih seperti biasa, diam dan tenggelam dalam pikiranya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINGGA [ SUDAH TERBIT]
Roman pour Adolescents[PLEASE DON'T BE SILENT READERS] #2 in Baper #1 in emosi #2 in badboy #2 in modus #3 in sekolahan #4 in ceritabaru "Yakin? " tanya Brian sambil menatap Alingga tidak yakin. Alingga mengangguk. "Gue selalu yakin sama ucapan gue." "Jadi Adara yang ba...