Pelangi [COMPLETED]

17. RUMAH BILLA

"dimana rumah Lo?" Tanya Samudra tanpa melihat Pelangi, ia fokus menyetir. Setelah keadaan Pelangi lebih tenang. Samudra memutuskan untuk mengantarkan Pelangi pulang.

Pelang menolehkan kepalanya." Mau ngapain ke rumah gue?" Tanya Pelangi tidak mengerti.

Samudra menepuk jidatnya." Ya mau nganterin Lo pulang lah, emang Lo mau gue bawa ke rumah gue?" Tanya balik Samudra.

Pelangi mengangguk paham, lalu kembali menatap Samudra." Anterin gue ke rumah Billa aja?" Pinta pelangi.

Samudra menoleh ke arah Pelangi, ia menautkan alisnya." Kenapa ke rumah Billa? Emang Lo nggak punya rumah?" Tanya Samudra.

"Enak aja gue nggak punya rumah, gue punya rumah kali tapi rumah bokap gue. Sekarang gue cuma mau ke rumah Billa, titik!" Ucap Pelangi yang di beri anggukan oleh Samudra.

🌻🌻🌻

Sesampainya di rumah Billa Syahila. Samudra dan Pelangi berjalan keluar dari mobil lalu melangkah kakinya menuju pintu rumah Billa.

Tok tok tok

Samudra mengetuk pintu rumah Billa namun tidak ada jawaban. Ia melirik pelangi begitupun dengan pelangi. Mereka berdua saling melirik.

"Coba ketuk lagi." Suruh Pelangi. Samudra menurutinya, ia mengetuk pintu rumah Billa. Dan ada sahutan dari dalam rumah atau lebih tepatnya teriakkan.

"IYA BENTAR, SABARAN DIKIT!" Teriak seseorang dari dalam rumah yang bisa diyakini bahwa itu adalah suara perempuan.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang sedang memakai piyama." Nyari siapa ya ma---" ucapnya terpotong karena ia melihat seorang yang familiar baginya.

"Omaigat pelangi! Kok Lo bisa ada di sini? Terus kenapa lu masih pakek seragam? Bukannya tadi Lo nggak berangkat sekolah? Terus kenapa seragam lu lusuh kayak gini?" Tanya Billa berturut-turut.

Billa menolehkan kepalanya ke samudra." Heh! Ocean lu ngapain ke rumah gue? Lo ada perlu sama gue? Terus Lo kok bisa bareng sama Pelangi? Kok keadaan pelangi melas kayak gini? Apa yang udah Lo lakuin sama Pelangi? Awas lu macem-macem sama sahabat gue! Gue tebas leher lu!"

Billa kembali menatap Pelangi." Pel, apa yang udah di lakuin sama nih Ocean?" Tanya Billa dengan suara lembut sambil melirik tajam ke arah Samudra tetapi samudra hanya memutar bola matanya malas.

"Dia nggak ngelakuin apa-apa cuman Samudra nggak sengaja mau nabrak gue tadi tapi itu juga sal--." Belum sempat Pelangi menyelesaikan jawabannya sudah di sela oleh Billa.

"OEMJI JIJI BANANA APEL STRAWBERRY! Heh! Samudra Arkana! Lo itu bisa nyetir nggak sih? Kalo nggak bisa, nggak usah maksain! Besplen gue jadi korbannya kan?! Lo harus buat SIM lagi! Biar bener nyetirnya. Kalo nyetir itu fokus! Jangan tangan nyetir tapi mata malah ngacir!" Omel Billa.

Samudra meringis ngeri." Udah ngocehnya? Nggak capek tuh mulut ngoceh terus?" Tanya Samudra dengan memutar bola matanya malas.

"Kurang asem lu Ocean. Lama-lama gue ulek ulek lu biar jadi orang geprek!" Kesal Billa sambil memperagakan orang yang sedang memegang ulekan.

Billa beralih menatap Pelangi tetapi dengan tatapan lembut." Pelangi, Lo nggak papa kan? Ada yang sakit nggak? Sebelah mana? Sakit banget? Apa perlu gue bawa ke rumah sakit yang paling internasional?" Tanya Billa beruntun dengan kedua tangan yang memegang kedua lengan Pelangi.

Samudra menatap malas ke arah Billa." Kalo sama pelangi aja kayak Kelinci, lembut. Tapi kalo ama gue kayak singa yang nggak di beri makan satu abad." Batin Samudra.

Pelangi tersenyum." Gue nggak papa, Billa. Nggak perlu khawatir kayak gitu deh. Lagian nggak ada yang lecet sekalipun dari gue." Ujar Pelangi yang membuat Billa menghela nafas lega.

"Tuh denger! Nggak ada yang lecet. Jadi nggak usah khawatir berlebihan." Sindir samudra dengan pura-pura menatap ke atas.

"Iya kali ini nggak ada yang lecet! Tapi kalo sampek gue lihat pelangi lecet secuil pun apalagi itu karena Lo! Gue pites pites lu biar jadi gepeng. Habis tuh gue kasih kecoa biar dimakan!" Ancam Billa.

Samudra pura-pura bergidik ngeri." Ihh. Garang nye, kak Ros." Ucap Samudra menirukan suara Upin.

TBC

Alhamdulillah bisa up
Semoga yang lagi ujian di lancarkan
Aminn🙏

See you all