"Pel Lo ambil ranting yang itu ya, gue mau ngumpulin ranting-ranting ini." Ucap Billa yang masih fokus dengan ranting yang ada di depannya.
Pelangi mengangguk paham. Lalu berjalan menghampiri ranting yang di tunjuk oleh Billa. Jaraknya lumayan agak jauh dari Billa tetapi ia masih bisa melihat Billa. Pelangi
Memungut ranting-ranting kayu dan mengumpulkannya.Pikirannya masih kalut ketika ia mengingat saat ia bangun tidur dengan posisi memeluk samudra. Tapi entah kenapa itu membuatnya nyaman. Dia selalu nyaman jika bersama samudra ataupun Alka. Tanpa sadar sebuah lengkungan tercetak di bibirnya.
Tanpa sadar jika sedari ada seseorang yang memperhatikannya, orang itu melangkahkan kakinya secara perlahan. Pelangi menyadari jika ada langkah kaki seseorang. Pelangi membalikkan badannya." Lo siapa--- hmmpp...." Orang itu membekap mulut Pelangi. Dalam sapu tangannya sudah di beri obat bius dan itu membuat Pelangi kehilangan kesadarannya. Orang itu lalu menggendong Pelangi menjauh dari tempat tersebut.
Billa mengikat ranting kayu yang sudah ia kumpulkan. Ia menepuk-nepuk tangannya." PELANGI! AYOK! GUE UDAH SELESAI NIH, LO LAMA BET DAH NGUMPULIN RANTINGNYA." Teriak Billa.
Karena merasa tidak ada sahutan dari Pelangi, Billa membalikkan badannya. Matanya membulat ketika tidak melihat adanya Pelangi."PELANGI LO DIMANA?! JANGAN BUAT GUE KHAWATIR! NGGAK LUCU PELANGI! CEPETAN KELUAR!" Teriak Billa.
Billa khawatir. Ia menggigit bibir bawahnya."PELANGI LO KEMANA?! PELANGI!!! PELANGI KELUAR! NGGAK USAH NGERJAIN GUE! NGGAK LUCU BEGO!" Teriak Billa sekali lagi.
Billa berjalan menghampiri tempat Pelangi memungut ranting-ranting. Ia menemukan sebuah jam yang di yakini adalah jam Pelangi. Billa ingat betul jika jam itu adalah jam kado ulang tahun pelangi dari ayahnya.
Tanpa sadar air mata Billa menetes, lalu ia berlari kembali ke perkemahan ingin meminta tolong. Billa berlari meninggalkan ranting kayu yang dengan susah payah ia kumpulkan. Akhirnya ia sampai. Billa menghampiri pak Bondan." Pak hosh hosh.." panggil Billa dengan nafas ngos-ngosan.
Semua orang menatap Billa begitupun dengan pak Bondan." Ada apa Billa? Kok kamu kayak di kejar-kejar anjing aja." Tanya pak Bondan.
"Pak hiks... Pelangi pak hiks..." Ucap Billa terisak-isak. Semua orang menatap Billa bingung karena Billa orangnya tidak pernah menangis jika bukan menyangkut orang yang ia sayang.
Samudra yang mendengar nama Pelangi langsung menoleh kearah Billa." Pelangi kenapa Billa?" Tanya pak Bondan. "Pelangi hikss hikss hilang..." Jawab Billa.
Deg
Samudra membulatkan matanya. "Lo bercanda kan bil?" Tanya Samudra yang membuat semua orang menoleh ke arahnya termasuk Maura yang duduk di sampingnya.
"Emang tampang gue bercanda?! Hah! Gue serius! Gue tadi lagi nyari kayu bakar sama Pelangi. Saat gue udah selesai, gue manggil Pelangi tapi nggak ada jawaban. Gue hampiri tempat Pelangi ternyata pelangi nggak ada. Dan gue nemuin jam pelangi." Billa menunjukkan jam Pelangi.
"Sekarang kita mencari Pelangi, kita mencar agar mudah menemukannya!" Ucap pak Bondan. Semua murid berpencar ke arah yang mengarah ke hutan.
Samudra juga langsung berlari mencari Pelangi, ia khawatir dengan keadaan Pelangi saat ini. Maura yang melihat kekhwatiran di wajah Samudra mendengus kesal." Kenapa sih Lo khawatir banget Pelangi hilang!" Batin Maura.
🌻🌻🌻
Pelangi membuka matanya perlahan. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, ruangan ini sangat kumuh dan berdebu. Pelangi meronta-ronta ingin melepaskan tali yang mengikat kaki serta tangannya.
Pintu terbuka. Seseorang masuk dengan berpakaian serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya . Sehingga pelangi hanya bisa melihat matanya saja."s-siapa Lo?" Tanya Pelangi gugup.
"Hai Pelangi, gimana enak nggak di sini. Pasti enak lah ya. Oh ya ngomong-ngomong kalo Lo mau tau siapa gue. Gue kasih tau nggak ya?" Ujar orang itu.
"Dari suaranya adalah suara wanita. Tapi siapa orang ini?" Batin Pelangi.
Orang itu mengibaskan tangannya di depan wajah Pelangi." Hellow, Lo ngelamunin apa Pelangi? Pasti Lo lagi nebak-nebak ya siapa orang yang ada di depan Lo ini?" Tanya orang itu.
"Lo siapa hah! Kenapa Lo bawa gue ke sini?! Kenapa Lo ngikat gue!" Pelangi meronta-ronta ingin melepaskan ikatannya.
"Uluh uluh nggak sabaran amat sih. Kalo mau tau gue itu manusia, dan alasan gue bawa Lo kesini karna gue ada keperluan sama lo." Jawab orang itu dengan santainya.
"Gue nggak kenal sama Lo! Jadi buat apa Lo nyulik gue! Sekarang juga lepasin ikatan tali ini!" Bentak Pelangi.
"Lo akan kenal gue setelah gue buka masker ini. Okey gue akan nunjukin siapa gue. Tapi jangan kaget ya." Ujar orang itu.
Orang itu perlahan membuka maskernya dan mengibaskan rambutnya. Pelangi membelalakkan matanya melihat siapa orang yang ada di depannya." Ma---."
TBC
jangan lupa untuk tinggalkan jejak
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita pertama jadi masih banyak kesalahan! (Udah tamat! Tapi males nge revisi! Wajar kalo masih banyak typo) Samudra Arkana, seorang badboy plus playboy SMA Angkasa. Yang banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanan...