64. PENJELASAN

43.8K 2K 30
                                    

Pelangi ingin sekali menjelaskan semuanya kepada ayahnya tentang perilaku Maya dan Maura. Tapi ia masih memikirkan bagaimana jika mereka malah menyakiti ayahnya nanti? Pelangi menghempaskan jauh-jauh pikiran itu, sekarang yang terpenting ia harus menjelaskan kebenaran.

"Cepat! Kamu mau ngomong apa? Saya nggak punya banyak waktu!" Ucap Bima tegas dan dingin.

"Pelangi mau ngomong, kalo ternyata yang bunuh bunda adalah mama Maya." Jawab Pelangi yang membuat semua orang membelalakkan matanya.

Maya mengepalkan tangannya." Awas kau anak kecil!" Batin Maya.

"Maksud kamu apa?! Kamu jangan ngarang ya! Pembunuh bunda kamu itu udah di tangkap oleh polisi!" Bentak Bima.

"Pelangi nggak bohong yah, yang bunuh bunda itu dia, bukan laki-laki yang ayah penjarakan." Ujar Pelangi.

"Jika memang benar ucapan kamu! Saya minta buktinya sekarang!" Ucap Bima yang membuat Pelangi diam, ia tidak punya bukti apa-apa untuk menjelaskan kepada ayahnya. Sedangkan Maya tersenyum miring.

"Pelangi nggak punya buktinya tapi--." Ucap Pelangi terpotong.

"Pelangi, kamu tega fitnah mama seperti itu, mama dan bunda kamu itu sahabat nggak mungkin kalo mama yang bunuh dia." Sela Maya dengan raut wajah pura-pura sedih.

"Saya nggak pernah fitnah anda! Itu semua adalah fakta! Dan---" ucap Pelangi tersela oleh ucapan ayahnya.

"Sudah cukup! Jika kamu kesini cuma mau fitnah istri saya, mending sekarang kamu pergi dari rumah saya!" Ucap Bima sedikit meninggikan suaranya.

"Yah percaya sama Pelangi, yang bunuh bunda itu perempuan tetapi yang di tangkap polisi itu adalah laki-laki. Dan sekarang Pelangi sudah tau jika pembunuh yang sebenarnya adalah Dia! Tolong percaya sama Pelangi, sekali aja." Ucap Pelangi.

"Sampai kapan kamu mau fitnah mama seperti ini Pelangi? Mama sudah coba jadi bunda pengganti tapi apa?! Kamu malah tega fitnah mama sebagai pembunuh bunda kamu." Sahut Maya dengan terisak-isak.

"Nggak usah drama deh Lo! Lo yang bilang sendiri, kalo Lo yang bunuh Bunda gue! Dan Lo mau bunuh gue juga kan? Tapi, takdir nggak berpihak pada Lo." Balas Pelangi.

"Mama nggak pernah sekalipun berniat buat bunuh kamu, mama juga nggak pernah ketemu sama kamu setelah kamu keluar dari rumah ini." Jawab Maya.

"Sudah cukup!" Bentak Bima." Sekarang kamu pergi dari sini!" Bima menarik kasar pergelangan tangan Pelangi dan menyeretnya keluar.

Pelangi terus mencoba melepaskannya." Yah Pelangi mohon dengerin Pelangi hiks... Pelangi nggak bohong yah... Hiks." Ujar Pelangi sembari mencoba melepaskan tarikan ayahnya.

Sesampainya di depan pintu Bima langsung menghempaskan tangan Pelangi dan membuat pelangi tersungkur dan membuat kaki Pelangi tambah cidera." Jangan pernah kamu injakan kaki kamu lagi di rumah saya! Dan satu lagi, kamu harus ingat jika kamu bukan lagi anak saya!" Ucap Bima lalu menutup pintu dengan kasar.

Deg

Pelangi tidak menyangka jika ayahnya akan bilang seperti itu, dengan gampang ayahnya berbicara kalimat yang membuat hati Pelangi terluka. Pelangi berjalan dengan pincang mendekati pintu rumah ayahnya." Ayah bukain pintunya! Hiks... Pelangi belum selesai ngomong hiks... Ayah dengerin dulu penjelasan Pelangi... Pelangi mohon yah hiks..." Pelangi terus menggedor-gedor pintunya.

Tubuh Pelangi merosot, Pelangi menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya." Kenapa ayah selalu nggak percaya sama perkataan pelangi? Kenapa ayah tega, bilang kalo sekarang Pelangi bukan anak ayah lagi? Apa ayah udah nggak sayang lagi sama Pelangi." Batin Pelangi.

Di balik jendela ada seseorang yang memandang Pelangi dengan tatapan tajam." Secepatnya kau harus mati di tanganku!" Batinnya










TBC

jangan lupa tinggalkan jejak okee
See you next part

Pelangi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang