"cepetan ngapa Sam. Lelet banget sih Lo. Tuh tuh yang sana belom bersih eh itu juga masih kotor?" Pelangi menunjuk nunjuk lantai dengan sapu di tangannya.
"Bawel lu tek. Capek tau mindahin kesana kesini terus lagi suruh nyapu lagi." Gerutu Samudra.
"Ini juga gara-gara Lo ya. Kalo aja gue nggak ketemu Lo. Gue udah ada di dalam kelas dengan tenang. Nggak nyapu kayak gini." Sewot Pelangi.
"Iya iya gue salah. Cowok emang selalu salah." Jawab Samudra pasrah.
"Sip. Itu ngerti." Ucap Pelangi sedangkan Samudra memutar bola matanya malas.
10 menit kemudian...
" Yess akhirnya selesai juga. Capek gue." Ucap Pelangi dengan mengelap keringat yang bercucuran.
"Gue duluan Sam." Pamit Pelangi yang di beri anggukan oleh Samudra. Pelangi membuka kenop pintu namun tidak bisa.
"Sam ini kok nggak bisa di buka sih?" Ucap Pelangi setengah panik dan terus memutar kenop pintu.
"Nggak usah bercanda. Udah sono balik Lo." Kata Samudra tidak percaya.
"Sam gue serius ini nggak bisa di buka. Gimana nih masak kita ke kunci di sini?" Ujar Pelangi panik.
Samudra bangkit." Serius Lo?." Samudra berjalan dan langsung memutar kenop pintu namun tidak bisa.
"Tuh kan nggak bisa. Terus gimana dong Sam?" Tanya Pelangi panik.
"Udah Lo tenang dulu. Kita pikirin gimana caranya biar pintu ini ke buka." Ujar Samudra.
"Gimana caranya?" Tanya Pelangi langsung padahal belom ada satu menit samudera berfikir.
"Ck! Belum juga satu menit gue mikir. Lo udah tanya." Ucap Samudra.
"Ya udah maap. Cepetan dong Sam ini gimana?" Tanya Pelangi tambah panik.
Samudra mengangkat bahunya." Nggak ada cara lain. Cuma keajaiban yang bisa nolong." Ucap Samudra.
"Maksud lo? Kita disini sampe ada orang yang nolongin. Tapi kalo nggak ada yang nolongin gimana?" Tanya Pelangi.
"Selamanya di sini." Jawab asal Samudra.
"What! Gue nggak mau ya harus mati di sini juga, pokonya gue harus keluar dari sini." Ucap Pelangi bersikeras.
"Ya udah terserah Lo." Kata Samudra.
Pranggg!!
Bunyi sesuatu yang membuat keduanya menjerit. Dan memasang wajah terkejut, apalagi Pelangi yang Reflek langsung memeluk Samudra.
"Aaaaaaaa." Jerit Pelangi yang langsung tanpa sadar memeluk Samudra.
"Allahuakbar." Ucap Samudra.
"Sam itu bunyi apa? Gue takut ada di sini." Pelangi memeluk erat Samudera dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Samudra.
"Gue juga sebenarnya takut, tapi untuk Lo gue berani." Batin Samudra.
"Udah Lo tenang dulu, sekarang Lo duduk." Ujar Samudra. Mereka lesehan di lantai wkwkwk.
"Sam Lo inget kan humor tentang Gudang ini?" Tanya Pelangi dengan suara yang ketakutan.
Samudra meneguk ludahnya." Kenapa gue ketakutan ya? Anjir." Batin Samudra.
"Lo percaya aja rumor yang begituan. Udah Lo nggak usah mikir yang aneh-aneh." Ujar Samudra. Dan pelangi hanya mengangguk.
🌻🌻🌻
Di kelas Pelangi
"Billa." Panggil Bu Winda.
"Iya Bu." Sahut Billa.
"Coba kamu cari Pelangi. Dari tadi ke perpustakaan kok nggak balik-balik." Suruh Bu Winda.
Billa mengangguk." Baik Bu." Lalu beranjak dari kursinya.
Billa berjalan melewati koridor. Ia sudah mencari di perpustakaan namu tidak ada. Jadi ia berkeliling seperti guru killer.
"Duh kemana sih Lo Pel? Di perpustakaan nggak ada. Punya HP juga di tinggal di laci. Gue harus cari kemana?" Gerutu Billa.
Saat ia melewati kantin ada dua orang yang seperti bolos dan memilih di kantin. Tanpa pikir panjang Billa langsung menghampiri mereka.
"Hohs.. hosh.. hosh." Billa membungkuk dan memegangi kedua lututnya dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Kenapa lo Bil?" Tanya salah satu dari mereka yang bernama Alfa.
"Bantuin gue cari Pelangi dong." Ujar Billa yang langsung duduk tanpa di suruh.
"Emang si rainbow kemana?" Tanya Doni.
"Kalo gue tau nggak mungkin gue minta bantuan kalian buat nyariin pelangi." Sewot Billa dan Doni menampilkan deretan giginya.
Alfa menoyor Doni." Dasar gubluk." Sedangkan Doni memasang wajah datar dan menggosok-gosok jidatnya.
"Eh tapi kalian merasa ada yang aneh nggak?" Tanya Alfa.
"Nggak." Jawab Billa dan Doni serentak.
"Ck! Gue belom selesai ngomong." Ujar Alfa.
"Ya udah lanjut lanjut." Suruh Billa.
"Pelangi ngilang dan Samudra dari tadi pagi juga nggak masuk kelas. Mereka ngilang dalam waktu yang bersamaan. Kalian sepemikiran sama gue kan?" Tanya Alfa.
"Iya iya gue baru ngeh sekarang. Tapi mereka kemana?" Tanya Billa.
"Kemungkinan besar mereka itu ada di tempat yang sama." Ujar Doni.
"Tempat mana begooo?" Kesal Billa.
"Selow atuh neng. Ngegas mulu. Kita juga lagi mikir nih." Ujar Doni memijit pelipisnya.
"Sok sok an mikir lu. Gue tau otak Lo itu kosong nggak ada satu pun kata di sana." Ucap Alfa.
Doni menyengir kuda." Kok Lo tau isi otak gue?" Tanya Doni.
"Udah ke baca bego." Ucap mereka berdua serempak.
"Cieee bareng nih yeee." Goda Doni.
"Bodo." Ucap mereka bareng lagi.
"Tuh kan bareng lagi, emang jodoh lu berdua." Ucap Doni tertawa.
"Lo ngikutin ya?" Tanya mereka Bareng lagi dan lagi.
Sedangkan Doni dia tertawa terbahak-bahak."BISA NGGAK SIH NGGA USAH NGIKUTIN!" Ucap mereka berdua bersama lagi, lagi dan lagi.
Doni tertawa terbahak-bahak dengan memegangi perutnya. Sedangkan Billa dan Alfa malah memalingkan wajahnya.
"Udah udah yok kita cari rainbow and ocean." Ucap Doni menengahi. Mereka berdua menurut.
TBC
VOTE COMENT NYA GAESSS PENTING!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita pertama jadi masih banyak kesalahan! (Udah tamat! Tapi males nge revisi! Wajar kalo masih banyak typo) Samudra Arkana, seorang badboy plus playboy SMA Angkasa. Yang banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanan...