25. WAKTU YANG SALAH

46.5K 2.6K 57
                                    

Pelangi melangkahkan kakinya menuju kolam renang yang ada di rumah samudra. Dia melihat samudra yang sedang memainkan gitar.

" Ternyata samudra bisa main gitar juga ya, gue kira cuma bisa nge gombal." Batin Pelangi.

Pelangi berjalan mendekati samudra, ia menepuk pelan pundak Samudra." Oii." Seru pelangi lalu duduk di samping samudra.

Samudra menolehkan kepalanya dan mengangkat satu alisnya." Apa? Lu mau pulang?" Tanya samudra.

Pelangi menggelengkan kepalanya." Lu ngusir gue, Ocean?" Tanya pelangi dengan mengerucutkan bibirnya.

Samudra memutar bola matanya malas." Kagak elah, gue cuma nanya. Sensitif amat, rainbow." Cibir samudra.

"Iya gue sensitif! Kenapa lo nggak terima?!" Ucap Pelangi dengan nada kayak gas elpiji atau gas motor.

Samudra terhenyak mendengarnya." Eh buset! Ngegas mbaknya, pms ya lo?" Tanya samudra.

"Iya! Gue lagi pms! Kenapa masalah buat Lo?!" Jawab Pelangi dengan nada ngegas lagi.

Samudra meneguk ludahnya." Kenapa sih, cewek kalo pms itu bawaannya sensitif mulu?" Tanya samudra.

"Namanya juga pms, Perempuan Masa Sensitif." Jelas pelangi yang di beri anggukan oleh Samudra.

"Mau nyanyi bareng nggak?" Tawar Samudra dengan jari tangan kanan yang siap untuk memetik gitarnya.

Pelangi mengangguk iya." Boleh, mau nyanyi lagu apa?" Tanya Pelangi.

Samudra berfikir sejenak." Gimana kalo lagu, waktu yang salah, bisa?" Ujar Samudra yang dibalas anggukan oleh Pelangi.

Samudra mulai memetik gitarnya yang menimbulkan alunan nada yang indah. Dan  ia pun mulai bernyanyi mengikuti alunan musik yang ia mainkan.

Samudra
Jangan tanyakan perasaan ku
Jika kau pun tak bisa beralih
Dari masa lalu yang menghantui mu
Karna sungguh ini tidak adil...

Pelangi
Bukan maksudku menyakiti mu
Namun tak mudah tuk melupakan
Cerita panjang yang pernah aku lalui
Tolong yakinkan saja ragu ku

Samudra
Pergi saja engkau pergi dariku
Biar ku bunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah...
Hatiku hanya tak siap terluka...

Pelangi
Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa...
Yang tepat di waktu yang salah

Putar mulmed aja ya gaess
Author males ngetiknya
Okee!

Mereka menyelesaikan lagunya dengan senyuman yang terbit di bibir mereka. Tetapi ada suara tepukan tangan yang melunturkan senyumnya.

Prok prok prok

"Wahh suara bang Sam, sama kak Pelangi bagus banget. Bulan suka." Puji bulan lalu berjalan mendekati pelangi dan samudra.

Bulan berdiri di depan Pelangi lalu menatap Pelangi." Kak pelangi mau bulan nyanyiin nggak?" Tawar Bulan.

Pelangi mengernyitkan dahinya." Emang bulan mau nyanyi apa?" Tanya Pelangi.

Bulan tersenyum." Nyanyi lagu yang di ajarin sama Bu guru tadi, kakak mau dengerin nggak?" Tanya Bulan.

Pelangi menganggukkan kepalanya." Boleh." Jawab Pelangi.

Bulan tersenyum senang, ia menarik nafas dalam-dalam. Dan mulai menyanyikan lagunya dengan kepala yang bergerak mengikuti iramanya.

Pelangi... Pelangi...
Alangkah indah mu
Merah kuning hijau...
Di langit yang biru...

Pelukis mu agung
Siapa gerangan
Pelangi... Pelangi...
Ciptaan Tuhan...

Pelangi tersenyum mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh bulan, yang berjudul Pelangi. Seperti namanya. Samudra dan bulan pun tersenyum.

Pelangi memeluk erat tubuh mungil bulan." Makasih, bulan." Ucap Pelangi tersenyum simpul.

Bulan membalas pelukan Pelangi." Sama-sama kak Pelangi." Jawab bulan dengan senyuman yang tulus dari bibirnya.

" Hari ini gue bahagia tanpa air mata." Batin Pelangi.















TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

See you next part

Pelangi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang