Pelangi bersiap-siap untuk berkunjung ke panti asuhan, dia berfikir ketika dia main dengan anak kecil akan sedikit mengurangi beban pikirannya.
Pelangi mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata. Mobil Pelangi berhenti karena lampu merah. Banyak pengendara yang tak sabar untuk menunggu lampu hijau.
Pelangi mengedarkan pandangannya melihat sekeliling, matanya tak sengaja melihat Maura dan samudra yang sedang naik motor bersama.
Pelangi dengan cepat menggelengkan kepalanya." Lo nggak boleh cemburu Pelangi! Lupain samudra! Lupain samudra!" Batin Pelangi.
🌻🌻🌻
Pelangi turun dari mobil dengan membawa dua kantong plastik yang berisi makanan dan mainan untuk anak-anak panti. Pelangi mengetuk pintu.
Tok tok tok
Pintu terbuka, Bu Wulan tersenyum." Ada apa Pelangi? Tumben ke sini?", Tanya Bu Wulan.
"Pelangi kangen sama anak-anak Bu, Pelangi boleh kan main sama mereka." Jawab Pelangi.
"Tentu saja." Ucap Bu Wulan.
"Ini ada sedikit makanan sama mainan buat anak-anak." Pelangi menyodorkan dua kantong plastik itu.
"Aduh merepotkan sekali." Ucap Bu Wulan tidak enak." Nggak merepotkan kok Bu, di terima ya." Ucap Pelangi, Bu Wulan akhirnya menerima pemberian Pelangi.
Bu Wulan mempersilahkan Pelangi masuk, pelangi tersenyum lalu masuk ke dalam. Senyum pelangi merekah ketika melihat banyak anak kecil yang sedang bermain-main.
" Mereka bahagia meskipun mereka tidak punya orang tua maupun harta. Gue bersyukur karena gue masih punya ayah." Batin Pelangi.
Pandangan pelangi berhenti ke seorang anak perempuan yang sedang duduk menyendiri berbeda dengan anak lainnya yang sedang bermain.
Bu Wulan mengikuti pandangannya ke pandangan Pelangi." Namanya Venus." Ucap Bu Wulan yang membuat Pelangi menoleh ke arahnya.
"Dulu dia adalah anak yang paling ceria namun karena dia tahu bahwa dia mengidap penyakit leukimia, semangatnya hilang. Dia selalu menyendiri, sekarang Venus juga menjadi pendiam." Jelas Bu Wulan.
Mendengar penjelasan Bu Wulan, pelangi menjadi tertarik dengan anak yang bernama Venus. Pelangi berjalan menghampiri Venus. Pelangi duduk di samping Venus.
"Hallo nama kamu Venus ya?" Tanya Pelangi, Venus hanya menjawab dengan anggukan dengan pandangan kosong.
"Venus kenapa nggak main bareng mereka?" Tanya Pelangi yang di jawab gelengan kepala oleh Venus.
Pelangi menghela nafas. Venus tidak mau berbicara sepatah kata pun dengannya." Nama kakak siapa?" Tanya Venus.
Pelangi dengan cepat menoleh kepalanya. Pelangi tersenyum akhirnya Venus mau membuka suara." Nama kakak Pelangi." Jawab Pelangi.
"Venus mau nggak main sama kakak?" Tanya Pelangi.
Venus menggelengkan kepalanya." Aku mau menikmati waktu ku di dunia kak, aku nggak mau menghabiskan waktu ku hanya untuk bermain." Jawab Venus.
"Kenapa Venus bilang seperti itu? Kalo Venus cuma menghabiskan waktu Venus hanya untuk menyendiri, apa itu bisa membuat Venus menikmati waktu?" Tanya Pelangi.
"Iya. Dengan menyendiri aku bisa menghitung berapa lama lagi aku akan pergi." Jawab Venus.
"Hidup aku nggak lama lagi kak, berbeda dengan mereka. Mereka bisa bermain sepuasnya sedangkan aku, aku hanya bisa bermain sebentar saja." Lanjutnya.
Hati Pelangi tersentuh mendengar perkataan Venus. meskipun Venus masih kecil tapi pemikirannya dewasa." Venus nggak boleh bicara seperti itu, hidup itu yang menentukan hanya tuhan." Ucap Pelangi.
"Memang Tuhan yang menentukan, dan tuhan menentukan jika aku hanya hidup sebentar di dunia. Aku nggak ada harapan lagi di dunia kak." Jawab Venus.
Pelangi mengerutkan keningnya." Maksud Venus?" Tanya Pelangi.
"Semua sudah hilang. Keluarga, kasih sayang semuanya udah nggak ada lagi. Keluargaku yang selalu menjadi semangat hidup ku kini sudah hilang. Tidak ada lagi kebahagiaan dalam hidup ku kak." Jawab Venus.
"Mereka meninggalkan ku saat aku terpuruk. Tidak ada yang peduli dengan keadaan ku saat ini. Papa dan mama saja tidak pernah mencari keberadaan ku, ataupun berkunjung untuk melihat ku." Sambungnya.
"Maaf jika kakak lancang, sebenarnya keluarga Venus ada di mana sekarang?" Tanya Pelangi.
Venus menggelengkan kepalanya." Venus nggak tau mereka ada di mana sekarang. Mereka semua jahat, mereka nitipin Venus ke panti ini cuma gara-gara mereka nggak mau mengurus Venus." Jawab Venus.
"Orang tua aku pisah kak, mama juga udah punya keluarga baru sekarang begitupun dengan papa. Aku hanya menjadi beban dalam hidup mereka." Lirih Venus.
Pelangi tidak menyangka jika anak sekecil Venus anak merasakan pahitnya kehidupan di dunia. Jika di luaran sana, anak-anak banyak mendapatkan kebahagiaan sedangkan Venus hanya mendapat kesedihan.
"Venus mau nggak tinggal sama kak Pelangi?" Tawar Pelangi.
Venus menggelengkan kepalanya." Aku nggak mau ngerepotin kakak, hidup kakak akan terbebani dengan adanya aku." Jawab Venus.
Pelangi tersenyum." Hidup kakak nggak akan terbebani kok dengan adanya Venus, justru kakak bahagia kalo Venus mau tinggal sama kakak, jadi kakak nggak akan merasa kesepian." Ujar Pelangi.
"Aku punya penyakit kak. Penyakit ku ini pasti yang akan menyusahkan hidup kakak." Ucap Venus.
"Venus harus yakin jika Venus akan sembuh. Kakak yang akan membiayai semuanya supaya Venus bisa sembuh dan bisa seperti anak pada umumnya." Ucap Pelangi.
"Itu mustahil kak, kata dokter penyakit ku ini sulit untuk di sembuh kan. Kakak cuma akan buang-buang uang kakak aja." Jawab Venus.
"Tidak ada yang mustahil di dunia ini, Venus harus tetap optimis, Venus akan sembuh dari penyakit itu. Venus percaya kan dengan mukjizat Tuhan?" Tanya Pelangi yang di balas anggukan oleh Venus.
Pelangi tersenyum." Gimana? Venus mau nggak tinggal bareng kakak?" Tanya Pelangi. Venus tersenyum lalu mengangguk.
Pelangi tersenyum lalu memeluk tubuh mungil Venus." Kakak akan buat hidup kamu berwarna lagi, Venus." Batin Pelangi.
TBC
jangan lupa untuk tinggalkan jejak!
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita pertama jadi masih banyak kesalahan! (Udah tamat! Tapi males nge revisi! Wajar kalo masih banyak typo) Samudra Arkana, seorang badboy plus playboy SMA Angkasa. Yang banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanan...