76. SADAR [ENDING]

70.7K 2.5K 94
                                    

Sudah seminggu Pelangi belum sadarkan diri. Saat Pelangi terbaring lemah di rumah sakit, samudra dan yang lain selalu menemani pelangi dan berbicara dengan Pelangi walaupun tidak ada sahutan. Sama seperti sekarang, samudra tengah memandangi wajah damai Pelangi dengan kepala yang di perban.

Samudra menggenggam tangan Pelangi." Tidur kamu lama banget ya, udah seminggu kamu tidur. Nggak capek? Aku aja yang lihat kamu tidur terus bosen. Princess bangun..." Lirih samudra.

Sedangkan di alam mimpi Pelangi, Pelangi tengah kebingungan. Ia tidak mengerti dengan tempat yang ia tempati sekarang. Pelangi mengedarkan pandangannya menatap sekeliling." Ini bukan tempat ku." Gumam Pelangi.

Seseorang menepuk pundak Pelangi. Pelangi membalikkan badannya. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat siapa yang ada di depannya." Bunda..." Lirih Pelangi, Pelangi langsung memeluk bundanya." Bunda, Pelangi kangen..."

Melati tersenyum sembari mengelus-elus rambut Pelangi." Pelangi apa kabar?" Tanya Melati. Pelangi melepaskan pelukannya." Kabar Pelangi baik, bunda gimana?" Tanya balik Pelangi.

"Bunda juga baik." Jawab Melati.

"Bunda jahat, kenapa bunda ninggalin Pelangi? Pelangi sendirian tau enggak ada Bunda." Ucap Pelangi dengan mengerucutkan bibirnya.

Melati terkekeh." Kan masih ada ayah, samudra, Billa sama yang lainnya." Sahut Melati.

"Ayah udah enggak sayang lagi sama Pelangi bun, ayah lebih sayang sama kak Maura. Tapi bunda kok tau samudra?" Tanya Pelangi.

"Tau lah Bunda gitu loh." Ujar Melati di sertai dengan tawa pelan.

"Samudra ternyata Alka loh bunda, Pelangi juga enggak nyangka kalo orang yang Pelangi cinta selama ini adalah orang yang sama. Tapi Pelangi sadar kalo samudra udah jadi milik orang lain, Pelangi enggak boleh egois. Pelangi bakal bahagia kalo lihat orang yang Pelangi sayang bahagia." Ujar Pelangi.

Melati tersenyum tipis." Ternyata anak Bunda udah dewasa ya? Bunda jadi pengen peluk Pelangi terus tapi Bunda enggak bisa." Cicit Melati.

Raut bahagia Pelangi berubah seketika." Kenapa? Bunda kan bisa terus peluk Pelangi. Pelangi akan terus ikut kemanapun Bunda pergi." Sahut pelangi.

"Enggak bisa sayang, kamu harus kembali ke alam mu. Masih banyak orang yang menunggumu di sana. Biarkanlah saja Bunda di sini." Ucap Melati.

Pelangi menggelengkan kepalanya." Enggak Bunda! Pelangi enggak mau kembali ke sana lagi, enggak ada yang sayang sama Pelangi. Pelangi mau di sini sama Bunda." Ucap Pelangi.

"Kembalilah...." Ucap Melati. Tiba-tiba sebuah cahaya yang bersinar sangat terang membuat pelangi sedikit menutup kelopak matanya. Setelah cahaya itu sudah menghilang, Pelangi tidak menemukan keberadaan Melati." Bunda! Bunda ada di mana?" Panggil Pelangi.

Samudra langsung membuka matanya ketika melihat jari Pelangi yang bergerak. Ada perasaan bahagia di diri samudra." Pelangi, kamu udah sadar?" Tanya Samudra.

Pelangi membuka matanya perlahan ketika mendengar suara seseorang. Pertama kali yang ia lihat adalah wajah samudra." Aku dimana?" Tanya Pelangi.

"Kamu ada di rumah sakit, ada yang sakit enggak? Ada yang kamu inginkan sekarang? Atau kamu mau panggilin Billa biar nemenin kamu di sini?" Cerocos samudra.

"Bahasa aku-kamu?" Batin Pelangi.

"Hey, kok kamu malah bengong." Samudra mengibaskan tangannya di depan wajah Pelangi. Pelangi terhenyak." Eh enggak, aku mau minum." Ujar Pelangi. Samudra langsung mengambil gelas yang berisi air dan meminumkannya secara perlahan.

"Kamu pasti pengin ketemu sama Billa ya? Bentar aku panggilin." Ujar Samudra saat ia ingin melangkah tangannya di cekal oleh Pelangi. Samudra menolehkan kepalanya." Kenapa?" Tanya samudra.

"Di sini aja, aku kangen..." Lirih Pelangi.

🌻🌻🌻

"Pelangi gue kangen!!" Pekik Billa lalu berjalan memeluk Pelangi erat." Lo jahat banget sih, kenapa lo enggak bilang kalo lo masih hidup?! Gue kayak orang gila kalo enggak ada lo." Ucap Billa.

"Kan lo emang udah gila." Jawab Pelangi. Billa mengerucutkan bibirnya lalu melepaskan pelukannya." Juahat lu rainbow cake." Kesal Billa.

"Bodo!" Ujar Pelangi dengan menjulurkan lidahnya.

"Pelangi..." Panggil Bima.

Pelangi menolehkan kepalanya." Ayah..." Ucap Pelangi dengan nada pelan. Bima berjalan mendekati pelangi." Maafin ayah selama ini nggak percaya sama ucapan kamu, maafin ayah yang nggak mau dengerin dulu penjelasan kamu. Maafin ayah yang udah ngusir kamu." Ujar Bima dengan penuh penyesalan.

Pelangi tersenyum haru lalu memeluk tubuh ayahnya." Ayah nggak perlu minta maaf, Pelangi udah maafin ayah kok." Ucap Pelangi yang di balas senyuman oleh Bima.

Pelangi teringat sesuatu." Oh ya yah, tadi aku ketemu sama bunda." Ujar Pelangi. Semua orang yang ada di ruangan Pelangi diam. Bima mengelus-elus rambut Pelangi.

"Pelangi." Panggil Maura." Gue minta maaf atas semua kejahatan gue sama lo, gue tau gue udah jahat banget sama Lo, gue---" ucap Maura terpotong.

"Lo enggak perlu minta maaf, gue udah maafin semuanya kok. Gue juga minta maaf, selama ini yang neror lo itu gue." Ujar Pelangi.

Maura tersenyum." Enggak papa, itu semua memang pantes gue dapetin kok. Itu juga enggak sebanding sama penderitaan lo selama ini." Sahut Maura.

Pelangi dan maura saling berpelukan. Sedangkan Billa mengernyitkan dahinya." Teror apaan sih?" Tanya Billa.

Pelangi dan Maura menoleh ke arah Billa tanpa melepaskan pelukannya."KEPO!" Jawab Pelangi dan Maura serempak dengan di iringi tawa. Sedangkan Billa mengerucutkan bibirnya.

"Akhirnya semua skenario hidupku yang rumit ini selesai." Batin Pelangi.

End




Akhirnya ending juga, itu bener-bener ending ya gaes enggak boong. Makasih buat kalian yang mau membaca cerita gabutku.

See you all💕💕

Pelangi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang