32. AWAL

41.8K 2.1K 35
                                        

Pelangi melangkahkan kakinya ingin berangkat sekolah, namun langkahnya terhenti mendengar teriakkan Maura.

Maura berjalan menghampiri Pelangi."Pelangi! Gue berangkat bareng Lo ya?" Pinta Maura.

Pelangi menatap datar ke arah Maura. Ia tau jika Maura hanya berpura-pura baik di depan ayahnya." Nggak!" Ketus Pelangi.

"Pliss kali ini aja, gue juga enggak terlalu tau tentang sekolah Lo." Ujar Maura dengan wajah memelas.

"Punya mulut kan? Tanya aja sama orang kenapa harus gue? Dan Lo masih punya kaki yang bisa di gunakan untuk jalan. Jangan sok baik untuk mendapatkan perhatian!" Ucap Pelangi lalu berjalan pergi.

Maura menatap punggung Pelangi dengan kesal, ia mengepalkan tangannya." Awas Lo Pelangi!" Batin Maura.

🌻🌻🌻

"PELANGI!!"

Pelangi memberhentikan langkahnya, ia membalikkan badannya dan memutarkan bola matanya. Ternyata orang itu adalah Billa, sahabat abstrak nya.

Billa menghampiri Pelangi dengan nafas yang ngos-ngosan." Bentar pel, gue kumpulin nafas dulu." Billa menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan.

"Eh gue mau nanya sama Lo, emang bener ya si nenek lampir bin pelakor pindah ke sini?" Tanya Billa.

Pelangi memutar bola matanya malas." Hmm" jawab Pelangi.

Billa membelalakkan matanya." Loh kok bisa?!" Tanya Billa dengan nada ngegas kayak motor.

"Itu buktinya bisa." Jawab Pelangi dengan seadanya.

"Tapi, kok Lo bisa tau? Emang beritanya udah nyebar ya kalo ada murid baru?" Tanya Pelangi.

"Beritanya nggak ada tuh, emang ada ya nenek lampir bin pelakor jadi trending topik di sekolah ini?" Tanya balik Billa.

Pelangi menggelengkan kepalanya." Terus kenapa Lo bisa tau? Kan gue nggak ngasih tau Lo." Ujar Pelangi.

"Gue tadi pas mau sekolah. Nggak sengaja lihat dia di Prapatan dan dia itu pakek seragam sekolah sama kayak kita jadi gue bisa menyimpulkan bahwa si nenek lampir bin pelakor pindah sekolah ke sini." Jelas Billa panjang kali lebar.

Pelangi mengerutkan keningnya." Kenapa dia bisa ada di Prapatan, bukannya ke sekolah?" Tanya Pelangi.

"Ngamen kali, terus uang ngamennya dia kumpulin buat beli bedak atau mungkin dia  lagi nungguin saudara kembarnya, yang sering mangkal di Prapatan." Jawab Billa seenaknya. Pelangi menggelengkan kepalanya mendengar penjelasan Billa.

🌻🌻🌻

Samudra berjalan dengan tangan kanan yang di masukkan ke saku celananya. Gaya gayaan aja tuh si samudra biar kelihatan cool gituhh.

Brukkk

Seseorang menyenggol lengan samudra. Dan yang jatuh bukan samudra tapi orang itu. Masak iya seorang samudra Arkana jatuh gara-gara di senggol doang, kan nggak lucu!

Samudra membantu cewek itu berdiri dan alangkah terkejutnya dirinya ketika melihat siapa orang itu." Dia kan kakak tirinya Pelangi." Batin Samudra.

"Sorry gue nggak sengaja." Ucap Samudra sembari membantu Maura berdiri.

"Nggak papa kok, lagi pula tadi gue buru-buru jadi nggak sengaja nyenggol Lo." Ucap Maura.

"Oh iya? Lo cowok yang waktu itu jemput Pelangi kan? Kenalin nama gue Maura Ananda, panggil aja Maura. Dan nama Lo siapa?" Maura mengulurkan tangannya ke samudra.

Samudra membalas uluran tangan Maura." Nama gue samudra." Jawab Samudra dan Maura menganggukkan kepalanya.

"Gue boleh minta tolong nggak? Lo bisa kan anter gue ke ruangan kepsek, gue nggak tau soalnya." Ucap Maura yang di beri anggukan oleh Samudra.

Lalu mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah. Maura diam-diam tersenyum miring." Ini awal dari permainan gue, buat bikin Lo hancur Pelangi." Batin Maura




















TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak okee
See you next part

Pelangi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang