" jangan pernah mengusik hidupku jika kau masih sayang nyawamu."
"Berhenti!!!" Pekik Sakura dengan memukul-mukul lengan Samudra. Samudra langsung menginjak rem dan itu membuat jidat sakura terbentur." Aduh jidat gue." Gumam Sakura.Samudra membulatkan matanya, ia tidak salah dengar jika Sakura menggunakan kata gue." Lo ngomong pakek bahasa lo-gue?" Tanya Samudra.
Sakura merutuki kebodohannya, kenapa ia sampai keceplosan? Sakura menggigit bibir bawahnya mencoba memikirkan caranya." Kamu salah denger kali, masak cupu kayak saya bilang lo-gue." Ucap Sakura.
Samudra berfikir sejenak, bener juga ya? Masak seorang cupu bahasanya gaul." Bener juga ya. Masak cupu kayak lo bilang lo-gue." Ucap Samudra.
Sakura menghela nafas lega, akhirnya samudra percaya dengan Sakura." Iya bener he'em bener. Ya udah kalo gitu saya pulang dulu. Makasih tumpangannya." Ucap sakura lalu buru-buru keluar dari mobil samudra.
"Eh tunggu!" Ucap Samudra namun telat, sakura sudah terlanjur turun dari mobilnya." Besok aja deh gue nanyanya." Gumam Samudra lalu menjalankan mobilnya.
🌻🌻🌻
Maura menatap kesal ke arah mamanya yang fokus dengan ponsel di tangannya." Mah dengerin Maura dulu dong, Maura mau cerita mah." Rengek Maura.
Maya memutar bola matanya malas." Apa sih ra, mama lagi sibuk nih. Ganggu aja sih kamu." Ujar Maya lalu kembali memainkan ponselnya.
"Mah dengerin, siang tadi pas sekolah. Aku di teror mah." Ucap Maura. Maya seketika langsung menolehkan kepalanya." Maksud kamu?" Tanya Maya.
"Iya mah, aku takut banget apalagi di toilet cuma aku doang lagi. Terus pas aku tengok di cermin. Ada tulisan Ragaku memang tiada tapi jiwaku masih ada. Gitu mah, ngeri tau mah." Ujar Maura dengan bergidik ngeri.
Maya berfikir sejenak. Apa mungkin ada seseorang yang sengaja meneror Maura. Tapi siapa? Maya menggelengkan kepalanya." Mungkin cuma orang iseng kali ra." Ucap Maya.
"Orang iseng nggak mungkin kayak gitu mah, orang itu nulisnya juga pakek darah manusia. Hihh serem tau mah." Ucap Maura.
"Halah terserah kamu lah, mama enggak percaya yang begituan." Ucap Maya malas lalu kembali menatap ponselnya.
Tiba-tiba lampu rumahnya mati. Maura menjerit ketakutan." MAMA KENAPA LAMPUNYA MATI?! MAMA LUPA BAYAR TAGIHAN LISTRIK YA!!" Teriak Maura.
Maya menempeleng kepala Maura." Enak aja mama enggak bayar tagihan listrik, baru kemaren mama bayar. Kok mati ya?" Ucap Maya.
Maura memeluk mamanya ketakutan." Mah, Maura takut. Mana papa lagi keluar kota lagi. Gimana nih mah?" Tanya Maura." Udah deh kamu tenang aja, bentar lagi pasti nyala kok lampunya." Ujar Maya. Maya menyalakan senter di ponselnya.
Pranggg!!!
Ponsel Maya terjatuh mendengar suara itu. Maura semakin mengeratkan pelukannya."HUAAAA MAMA!! MAURA TAKUT! TADI SUARA APA?!" Pekik Maura.
Lampu rumah Maya nyala lalu mati. Dan itu membuat keringat dingin membasahi wajah mereka berdua." Mama kenapa lampunya kedip-kedip?" Tanya Maura dengan suara pelan. "Sayang kamu tenang ya, mama jadi takut nih." Jawab Maya
Brakkk!!!
Pranggg!!
Mereka berdua menggigil ketakutan mendengar suara itu ditambah lampu yang menyala lalu mati dan terus seperti itu." Kenapa rumah ini jadi horor?" Batin Maura.
Seketika lampu menyala terang, dan tidak lagi mati. Maura menghela nafas lega begitupun dengan Maya. Tapi pandangan mereka jatuh ke sebuah tulisan yang ada di lantai. Maura dan Maya semakin gemetaran melihat tulisan itu.
Bongkar semua kejahatan kalian atau hidup kalian akan di penuhi dengan rasa takut!!!
Maura menutup matanya ketakutan. Sedangkan Maya mencoba memikirkan sesuatu." Siapa yang berani meneror ku seperti ini, jika aku tau siapa yang melakukan ini. Aku tak segan-segan untuk membunuhnya." Batin Maya.
"Mama sekarang percaya kan? Sama omongan aku tadi." Tanya Maura yang diberi anggukan oleh Maya." Coba lihat tulisan itu lagi, pasti tulisan itu udah hilang." Ucap Maura. Maya menuruti ucapan Maura. Ternyata benar tulisan darah tadi hilang. Maya semakin di buat penasaran tentang siapa yang menerornya.
TBC
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita pertama jadi masih banyak kesalahan! (Udah tamat! Tapi males nge revisi! Wajar kalo masih banyak typo) Samudra Arkana, seorang badboy plus playboy SMA Angkasa. Yang banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanan...