Pelangi [COMPLETED]

40. PACARAN?

" logika ku merasa rela saat kau sudah menjadi milik orang lain, tapi hatiku berat untuk menerimanya."

~ Pelangi Lhalita

Sudah tiga hari samudra dan pelangi saling menjauh, kini tidak ada lagi ejekan dari keduanya tidak ada lagi samudra yang konyol tidak ada lagi si raja gombal tidak ada lagi bahasa Inggris yang salah. Semuanya kini telah hilang.

Pelangi menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan." Tersenyumlah Pelangi..." Batin Pelangi.

Pelangi memaksakan senyum terbit di bibirnya. Lalu kembali melangkahkan kakinya. Namun langkahnya terhenti mendengar bisikan orang-orang.

"Eh gue denger denger kalo samudra pacaran ya sama Maura?"

"Eh iya gue juga denger itu, mereka kan deket akhir-akhir ini. Mereka emang bener jadian ya?"

"Gue dengernya sih gitu."

"Halah palingan juga kayak pacarnya samudra yang lain, samudra kan playboy."

"Iya kali ya, kasian banget di jadiin pacar yang kesekian kalinya. Gue juga mau kalo gitu."

"Gue kira samudra bakal pacaran sama pelangi ternyata sama Maura."

Pelangi yang mendengar bisikan itu membulatkan matanya." Samudra sama Maura jadian??" Batin Pelangi.

🌻🌻🌻

Samudra berjalan berdampingan dengan Maura menuju kantin untuk sarapan. Sedari tadi banyak pasang mata yang melihat kearahnya.

Samudra dan Maura duduk berhadapan." Lo mau pesen apa?" Tanya samudra. Meskipun telah pacaran tapi samudra tidak mau jika harus memanggil aku-kamu. Katanya sih itu terlalu alayyy.

Maura tersenyum." Terserah kamu aja." Ucap Maura. Samudra mengangguk lalu beranjak memesan makanan.

Maura memandangi punggung samudra yang mulai menjauh." Akhirnya gue bisa miliki Lo, Samudra Arkana." Batin Maura dengan senyum smirknya.

Tak lama kemudian Samudra kembali dengan membawa makanan dan minuman. Maura yang melihat itu tersenyum lebar.

Samudra menyodorkan makanan Maura. Maura menerimanya dengan senang hati." Makasih." Ucap Maura yang di beri anggukan oleh Samudra.

Samudra memandangi Maura." Kenapa rasanya tak senyaman saat gue deket sama Pelangi?" Batin Samudra.

🌻🌻🌻

Pelangi berjalan menuju taman belakang sekolah untuk menenangkan hati, pikirannya dan dirinya. Sudah cukup lelah dengan keadaan, dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri.

Pelangi duduk di bangku taman. Mengeluarkan buku diary nya yang selama ini menjadi teman curhatnya.

Hari ini sangat melelahkan....
Kini tidak ada lagi lelucon yang konyol
Kini tidak ada lagi gombalan receh
Semuanya telah hilang
Hanya karena sebuah kesalah pahaman

Sebuah kejadian yang indah
Kini hanya bisa menjadi kenangan
Sebuah penantian yang hanya bisa menjadi haluan

Semoga aku bisa melewati hari-hari ku dengan semangat, dengan seulas senyum yang menggambarkan kebahagiaan.

Pelangi Lhalita

Pelangi menutup buku diary nya dan menggenggamnya erat. Pelangi terhenyak ketika melihat suara orang tertawa.

Pelangi menolehkan kepalanya, betapa terkejutnya ketika melihat samudra dan Maura yang sedang berjalan berdampingan dengan tawa yang keluar dari mulut mereka.

Pelangi beranjak dari kursinya dan berlari bersembunyi dibalik pohon yang cukup besar. Bukannya Pelangi tidak mau menemui mereka namun hatinya belum kuat.

Sedangkan Maura dan samudra sedang berjalan ke arah kursi yang tadi di duduki oleh Pelangi.

"Eh kamu tau nggak? hari ini aku bahagia banget." Ucap Maura antusias dengan senyum yang lebar.

Samudra hanya bisa membalas perkataan Maura dengan senyum tipis. Raganya memang untuk Maura tapi hatinya hanya untuk Pelangi.

"Besok kita ke Timezone yuk! Aku udah lama nggak ke sana, kamu mau kan?" Tanya Maura.

Samudra mengangguk sebagai jawaban. Maura tersenyum senang lalu memeluk samudra." Makasih, aku sayang kamu." Ucap Maura.

Samudra membalas pelukan Maura namun tidak dengan ucapan Maura. Sulit baginya untuk mengatakan kata sayang selain ke Pelangi.

Sedangkan di balik pohon, Pelangi hanya bisa melihat sembari memegangi dadanya yang terasa sesak." Kenapa rasanya sesakit ini..." Lirih Pelangi dalam hati.

TBC

Jangan lupa untuk vote dan coment yaaa
See you next part